Akhir-akhir ini Jaehyun terlihat sangat sibuk dengan berbagai tumpukan berkas di kantor serta pekerjaannya sebagai arsitek di penthouse mewah miliknya. tidak ada waktu untuk dihabiskan dengan sebuah malam panas bersama Ji Eun. pria itu bahkan sedikit mengabaikan Ji Eun sekarang. mereka sama sekali tidak pernah bertemu ketika pulang kerja. Jaehyun selalu pulang larut dan berdiam diri di ruang kerjanya
sedangkan Ji Eun, ia harus dilanda kebosanan karena merasa sendiri di hunian sebesar ini. memang, Lucas sering menawarinya untuk pergi keluar kalau-kalau Ji Eun bosan. tapi gadis itu selalu menolak dengan alasan ingin beristirahat.
padahal alasan yang paling benar mengapa ia tidak ingin pergi bersama Lucas adalah karena tidak ada Jaehyun.
untuk mengakui bila dirinya jatuh cinta pada pria itu Ji Eun masih belum yakin seratus persen, tapi tidak bisa dipungkiri semenjak mereka jarang bertemu seperti sekarang, ada sesuatu yang kurang dalam dirinya.
gadis yang menyandang status sebagai sekretaris CEO di perusahaan tempat ia bekerja itu tidak melakukan apapun setelah seharian bekerja. nafsu makannya menurun drastis akhir-akhir ini, memikirkan bagaimana keadaan Hyunjin di rumah sakit serta suasana hatinya yang sedang tidak baik-baik saja semenjak Jaehyun 'mengabaikan'nya membuat Ji Eun memilih untuk banyak menghabiskan waktu berbaring di tempat tidur.
***
mendung telah nampak sejak sore hari tadi, namun sepertinya langit baru saja menurunkan cadangan airnya sekarang.
Ji Eun mulai gelisah. saat ini ia benar-benar tidak ingin pergi kemanapun, tapi gemuruh petir yang bersautan di luar sana membuat suhu tubuhnya semakin panas dingin.
Ia menarik selimut hingga menutupi kepalanya, tubuhnya meringkuk ketakutan dibawah selimut.
BRAK!
suara pintu yang dibuka secara kasar tidak sama sekali mengambil perhatiannya.
Ji Eun takut!
"Hei, Hei it's okay ada aku disini" pelukan yang tidak terasa asing menghangati tubuh mungil gadis berusia 26 tahun itu.
suara berat dari pria yang beberapa hari terakhir tidak pernah di temuinya membuat hatinya sedikit tenang
benar, itu Jaehyun
pria itu langsung berlari menuju kamar Ji Eun setelah mendengar gemuruh petir di luar sana.
Jaehyun baru saja pulang dan menginjakan kaki didalam penthousenya. suara gemuruh petir membuatnya secara refleks bergegas menuju kamar Ji Eun. untungnya pintu kamar gadis itu tidak terkunci
tangan kekar Jaehyun membuka lilitan selimut yang menutupi seluruh tubuh Ji Eun. hatinya sedikit terenyuh melihat mata polos Ji Eun yang sudah berlinang air mata.
"Tidak apa-apa, aku akan menemanimu disini" Jaehyun kembali memeluk tubuh Ji Eun.
***
beberapa menit berlalu setelah hujan lebat diiringi petir itu reda, dua anak Adam yang saling memeluk itu kini sudah berganti posisi. Jaehyun menaruh lengannya pada headboard ranjang, membiarkan lengannya menjadi bantal bagi Ji Eun.
"Tubuhmu panas sekali" Jaehyun menyadari keanehan pada tubuh gadis disampingnya. suhu tubuh gadis itu panas sekali.
menggeser sedikit tubuhnya, Jaehyun memencet saklar yang ada disamping ranjang untuk menyalakan lampu. sedari tadi ruangan ini hanya ditemani oleh temaram lampu tidur yang membuatnya kurang begitu jelas melihat wajah Ji Eun yang sangat pucat sekarang.
"Shit!" Jaehyun mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya mencari nomor dokter kenalannya untuk segera datang kemari.
Ji Eun bisa mendengar percakapan mereka, hanya saja pikirannya tidak bisa fokus. pusing di kepalanya semakin terasa menyakitkan.
membenarkan posisi tidur Ji Eun sebentar, Jaehyun keluar untuk mengambil air dan sebuah handuk kecil untuk mengompres tubuh wanita mungil ini.
dengan telaten pria itu memeras handuk yang telah ia celupkan di sebuah mangkuk berisi air dan menaruhnya diatas kening Ji Eun.
"Hyunjin-a....." gumaman pelan terdengar dari mulut Ji Eun
berkali-kali gadis itu meracaukan nama sang adik. Membuat Jaehyun bingung harus melakukan apa.
ada rasa yang sedikit mengganjal dihatinya, seperti tidak tega melihat Ji Eun seperti ini.
***
Jam menunjukkan pukul tujuh pagi, sinar matahari mengintip melalui tirai yang sedikit berterbangan karena ulah angin.
Jaehyun terbangun dari tidur yang bisa dibilang sangat tidak nyaman. Pria itu tertidur dengan posisi duduk di kursi kecil disamping ranjang Ji Eun sambil kepalanya menyender di kasur gadis itu.
semalam ia tidak sedikitpun berani meninggalkan Ji Eun barang sejenak. Mengecek suhu tubuh gadis itu yang masih belum turun juga dari semalam, Jaehyun memutuskan untuk tidak pergi ke kantor hari ini, semua kerjaan sudah ia berikan kepada Lucas.
***
halooo ini pendek banget i know.
Aku minta maaf karena lama banget ga update, akhir-akhir ini aku punya self problem yang bikin males ngetik ditambah jiwa bucin JaeIU ku semakin menurun :')

KAMU SEDANG MEMBACA
Darkside
Fiksi PenggemarCaramu membuat-ku jatuh cinta sangat berbeda -Lee Ji Eun