Ia tahu apa yang gadis itu lakukan sekarang bukanlah hal yang termasuk dapat dibenarkan, tapi bagaimanapun Ji Eun tidak memiliki pilihan lain, Hyunjin harus mendapatkan perawatan sekarang juga, ia tidak ingin kehilangan seseorang yang sangat berharga dihidupnya untuk kesekian kalinya.
Ji Eun tersenyum lega melihat adiknya bisa menjalani kemoterapinya dengan baik. Ada sedikit perih dalam hati gadis itu saat melihat tubuh Hyunjin terlihat lemas diatas ranjang. adiknya ini bahkan sudah berkali-kali muntah karena efek setelah kemoterapi yang biasa dialaminya. Hyunjin juga menolak untuk makan karena mulutnya yang terasa pahit, semua makanan yang ia telan pada akhirnya akan keluar lagi karena mual.
"Nuna" panggil Hyunjin
Ji Eun segera mendekatkan dirinya pada Hyunjin agar bisa mendengar apa yang diucapkan adiknya
"Terimakasih telah menjagaku" ucap Hyunjin
Tess
Air mata Ji Eun menetes begitu saja, ucapan terimakasih yang diucapkan Hyunjin terdengar sangat tulus di telinganya.
"Kau harus sembuh, hmm?" pinta Ji Eun
Hyunjin mengangguk mantap. Ia juga tidak ingin membuat kakaknya ini terus-terusan kerepotan karena dirinya.
"Aku harus pergi bekerja lagi, jangan lupa makan perawat So akan menjagamu"
Ji Eun mengecup kening Hyunjin sebentar sebelum pergi.
Ini sudah malam, dan dirinya belum mandi sejak pergumulannya dengan Jaehyun tadi siang karena buru-buru membayarkan seluruh pengobatan Hyunjin. Gadis itu bahkan membolos untuk bekerja hari ini.
**
"Pulanglah" Jaehyun yang sudah mandi dan bersiap untuk keluar membangunkan gadis yang masih tertidur di apartemennya dengan nyenyak.
"Kau mau kemana?" tanya gadis yang baru saja membuka mata itu saat melihat Jaehyun yang sudah rapih dengan hoodie dan topi Balenciaga favoritnya
"Bukan urusanmu, aku sudah mengirimkan uang direkeningmu, mari kita akhiri semuanya sampai disini" ucap Jaehyun menyambar ponselnya di nakas lalu pergi begitu saja meninggalkan wanita yang masih telanjang di balik selimutnya
"Sial! Aku tidak akan membiarkanmu meninggalkanku begitu saja Jung Jaehyun!" desis gadis itu dengan yakin.
Ia mendengar dengan jelas desahan Jaehyun dan seorang gadis beberapa saat yang lalu sebelum Jaehyun menyuruhnya pergi. Hatinya tidak terima karena Jaehyun bercinta dengan wanita lain sesaat setelah mereka menghabiskan waktu bersama. Bagaimana bisa itu terjadi? Jaehyun benar-benar brengsek tapi gadis itu sudah terlanjur jatuh cinta padanya.
**
Ji Eun kembali ke tempat biasa, tempat yang menjadikan dirinya seperti wanita liar dan bukan Ji Eun yang polos lagi oh tentu saja, disini ia adalah Lee Ji Geum yang suka menggoda pria berkantung tebal dengan angka nol tidak terhitung di atmnya, bukan sebagai Lee Ji Eun si pekerja kantoran yang memiliki adik bernama Hyunjin. Jika kalian bertanya kenapa gadis itu masih melakoni pekerjaan itu kalau Jaehyun sudah memberinya kartu hitam yang tidak akan habis untuk membiayai hidupnya jawabannya adalah Ji Eun akan mengembalikan kartu itu besok pagi. karena yang ia minta dari Jaehyun adalah bayarannya untuk membiayai pengobatan Hyunjin.
Ia tidak mungkin terus-terusan menggunakan kartu itu untuk dirinya sendiri, lebih tepatnya Ji Eun tidak ingin sesuatu terjadi kepadanya suatu saat nanti, ya bisa saja kan Jaehyun tiba-tiba mencatat semua pengeluaran yang dipakai Ji Eun pada kartu ATMnya dan meminta pengembalian uang lebih. Seperti debt colector?
"Sepertinya kau sedikit tenang hari ini" Jackson
"Hm, adikku baru saja melakukan kemoterapi lagi, aku berharap ada hasil yang positif kali ini"
