dark 18

352 57 5
                                    

Jaehyun mengantarkan Ji Eun di apartemennya. saat Ji Eun dan pamannya turun dari mobil Jaehyun entah bagaimana malah mengikuti mereka.

tidak ada sebuah protesan yang keluar dari mulut Ji Eun, ia tidak mungkin bertanya mengapa pria itu ikut turun sementara paman serta sepupunya ada disini.

"Kekasihmu?" Hanteo bertanya pada Ji Eun setelah mereka sampai didalam apartemen Ji Eun

gadis itu menggaruk lehernya bingung. apa yang harus ia katakan pada pamannya sekarang?

pria disampingnya ini, bukannya membantu Ji Eun untuk menjawab ia malah berdiri dengan ekspresi datarnya. Bahkan kedua tangannya sudah dimasukan kedalam saku. Sombong sekali

"Hmm, dia rekan kerjaku paman. aku memintanya untuk menjemputku saat tidak menemukan bus tadi"

paman Hanteo mengangguk paham

Jeongin yang berada di gendongan pria paruh baya itu menggeliat sedikit, membuat Hanteo menepuk-nepuk punggung anak bungsunya ini dengan pelan, mencoba agar tidak membangunkannya

Jeongin sudah terlelap sejak mereka masih berhadapan kemacetan kota Seoul dimalam hari.

"Paman dan Jeongin bisa langsung beristirahat, aku telah membersihkan kamar Hyunjin untuk kalian" Ji Eun membawa tas milik pamannya ke dalam kamar adiknya

ia mengerti menggendong Jeongin dari dari bawah hingga ke apartemennya ini pasti sangat melelahkan. terlebih bocah itu cukup gemuk untuk anak seumurannya

Ji Eun menutup pintu kamar Hyunjin, berjalan kembali ke ruang tamu untuk menemui Jaehyun yang sudah duduk manis di sofa

"Hmm, tunggu sebentar aku akan mengambil minum" mengisi kecanggungan diantara keduanya, Ji Eun berinisiatif untuk mengambil segelas air putih di dapur

"Tidak perlu, aku akan langsung pulang" Jaehyun mencegah Ji Eun yang hendak berjalan menuju dapur

entah kenapa, ada perasaan tidak suka saat Jaehyun memilih segera pulang daripada berdiam disini bersamanya. tidak bisakah pria ini menetap lebih lama lagi? 

"Aku akan mengantarmu ke bawah" daripada meminta Jaehyun untuk tetap disini secara terang-terangan, Ji Eun memilih untuk mengantarkan Jaehyun kebawah ya setidaknya ia memiliki beberapa menit lebih berada didekat pria itu

Jaehyun tidak merespon, ia berdiri dari sofa berwarna abu-abu itu dan berjalan keluar diikuti oleh Ji Eun di belakang

tidak ada suara apapun yang keluar dari dua manusia yang sedang bergulat dengan pikiran masing-masing ini, keduanya tetap diam sampai pintu lift tertutup rapat

tidak ada orang lain disini selain Jaehyun dan Ji Eun yang sama-sama terperangkap dalam keheningan membosankan seperti ini. mereka berdiri bersebelahan menatap angka yang terus berubah seiring berjalannya lift. 

"Fuck!" Jaehyun tiba-tiba memekik 

kedua tangannya langsung menangkup pipi Ji Eun, menarik gadis itu untuk lebih dekat dengannya. memberikan ciuman tergesa-gesa dan menuntut

Jaehyun telah menahan gairahnya sejak di mobil. Jika saja ia tidak mengerem mendadak saat lampu merah itu, mungkin saja Jaehyun bisa mendapat kenikmatannya. dan lagi tujuan Jaehyun mengekori Ji Eun hingga masuk ke apartemennya adalah untuk melanjutkan hal itu, namun sayangnya kecanggungan mereka membuat Jaehyun akhirnya memilih untuk pulang, menghiraukan bagian bawahnya yang sudah membesar. 

tangan Ji Eun meremas jas yang masih dipakai Jaehyun sejak pagi, sungguh ia pun menginginkan hal yang sama seperti Jaehyun. 

ting..

DarksideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang