dark 8

409 63 2
                                    

"Kenapa kau ada disini?" setelah menetralisir rasa terkejutnya, Ji Eun langsung bertanya dengan tatapan sinis pada orang didepannya. 

"Apakah aku pernah mengizinkanmu untuk pergi bersama pria lain?" suara berat orang dihadapannya ini memenuhi apartemen sempit milik Ji Eun, membuat hawa dingin tiba-tiba saja menyergap tubuhnya

"Apa hakmu melarangku melakukkannya?" 

sungguh, Ji Eun tidak mengerti akan sikap Jaehyun saat ini. yap pria yang duduk di sofa sambil menatap tajam dirinya adalah Jung Jaehyun. yang entah bagaimana bisa sampai disini padahal pintu apartemen Ji Eun selalu di kunci. tapi itu tidak membuat Ji Eun terkejut karena ia sangat tahu, orang kaya seperti Jaehyun akan sangat mudah untuk masuk ke dalam apartemen kecil milik Ji Eun jika ia ingin. 

apakah hanya karena melakukan kesepakatan itu ia berhak mengatur hidup Ji Eun seenaknya seperti ini? 

"Kau lupa kesepakatan kita?"

"Tidak ada perjanjian tertulis apapun dari kesepakatan itu, dan ya perlu kau ingat syarat yang kau minta dari kesepakatan itu hanya memintaku untuk berhenti bekerja di club, tidak lebih" Ji Eun menjelaskan dengan tenang. 

baginya sekarang bukanlah perang dimana ia harus berteriak hingga merusak pita suaranya, tapi siapa yang bisa bertahan hingga akhir untuk tidak meledakkan bom emosi yang selama ini tersimpan dibalik setiap kata yang keluar dengan penuh penekanan itu. 

"Aku tidak memberikan uang secara cuma-cuma saat menolongmu lepas dari perempuan sialan itu" mungkin maksud Jaehyun adalah Da-Kyung. 

"Apa aku meminta bantuanmu untuk terlepas darinya?"

"Silahkan jika kau ingin terus menjadi jalang di club sialan itu, ku pastikan adikmu akan mengetahuinya sekarang juga" 

Hyunjin adalah kelemahannya, Ji Eun tidak bisa membiarkan Hyunjin tau mengenai hal ini. anak itu pasti akan membencinya. Ji Eun tidak peduli bila orang-orang mengetahui pekerjaannya, tapi tidak untuk Hyunjin, ia tidak ingin membuat adiknya kecewa. 

"Baiklah, jadi tujuanmu menolongku agar bisa mengatur hidupku sesuka hatimu. iyakan? itu yang kau mau?" Ji Eun

"Tidak, aku akan memperjelas kesepakatan kita dengan kesepakatan yang akan ku buat, tidak ada pihak yang dirugikan dalam hal ini" Jaehyun bangun dari duduknya, pria itu memasukan kedua tangannya ke saku celana

"Temui aku besok setelah kau pulang kerja, supirku akan menjemputmu" Jaehyun melangkahkan kaki keluar dari apartemen Ji Eun sebelum gadis itu memprotes perintahnya. 

***

pekerjaan Ji Eun hari ini tidak terlalu berat, ia hanya berdiam diri di mejanya selama seharian penuh. tidak ada tugas yang mengharuskannya keluar kantor dan sebagainya, hanya tumpukan laporan serta jadwal yang harus ia susun untuk Jaehyun nanti. cuaca di luar sangat cerah memang, sangat menyenangkan jika pergi keluar untuk menikmati makan siang di depan gedung perusahaan ini sembari menatap cerahnya langit kota Seoul.

tapi Ji Eun tidak ingin, ia lebih suka berdiam diri di kantor meski punggungnya terasa pegal. 

Jaehyun? tidak usah ditanya, Ji Eun sama sekali tidak ingin memikirkannya saat ini. pria itu tengah keluar menemui kolega bisnisnya entah dimana dan Ji Eun tidak diminta ikut, yang malah membuatnya bernapas lega karena sedikit menghindari pria itu. 

"Ji Eun-a" Yeri menyapanya dengan senyum ceria

Ji Eun yang tengah menatap layar laptopnya mendongakan mata menatap Yeri yang berdiri didepan meja kerjanya. 

J i E u n 

"Bagaimana semalam?" Yeri mengerlingkan matanya padaku 

"Apa maksudmu?" tanyaku pura-pura -tidak- paham 

DarksideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang