dark 12

386 63 3
                                    

"Nuna, aku benar-benar kesal berbicara dengan temanmu ini, ia sama sekali tidak menyenangkan" keluh Hyunjin saat Ji Eun kembali

Entah apa yang dibicarakan mereka berdua saat Ji Eun tak ada disini, tapi ekspresi datar Jaehyun dan wajah kesal Hyunjin cukup menjelaskan apa yang terjadi.

Jaehyun sepertinya tidak terlalu suka dengan anak kecil.

"Sudah sudah, Jae dokter Ji memanggilmu" Ji Eun melirik ke arah Jaehyun. pria itu mengangguk dan pergi meninggalkan ruang rawat Hyunjin.

***

tanpa mengetuk pintu ruangan bertuliskan onkologi itu Jaehyun langsung masuk dengan santai.

ia melihat dokter Ji yang duduk di kursinya sembari menatap layar komputer, mungkin tengah membaca informasi mengenai perkembangan para pasien yang ditanganinya.

"Duduklah" Dokter Ji mendongakan kepalanya dari komputer saat menyadari keberadaan Jaehyun. ia memundurkan kursinya sedikit.

"Ayahmu menyuruh kau datang menghadiri pesta ulang tahun Rose" Dokter Ji langsung to the point. ia tahu Jaehyun bukanlah seseorang yang suka berbasa-basi

"Aku sudah tau" Jaehyun

sedikit informasi, dokter yang duduk dihadapan Jaehyun ini adalah bibinya yang selama ini mengasuh Jaehyun akibat perceraian kedua orang tua pria itu. Jaehyun terpaksa di asuh oleh bibinya karena ibunya meninggal beberapa bulan setelah dirinya dan ayah Jaehyun bercerai.

Jaehyun yang kala itu masih berumur 15 tahun hanya berpikiran bahwa ayahnya lah penyebab dari semua ini.

Lagipula itu semua memang benar, ayahnya yang meninggalkan ibunya demi wanita lain.

"Aku akan datang" lanjut Jaehyun

"Sebelumnya kau selalu menolak jika ayahmu meminta kau untuk bertemu Rose" dokter Ji terlihat sangat heran

Ia masih belum percaya dengan apa yang Jaehyun lakukan akhir-akhir ini. Dari mulai kembali ke Korea setelah bertahun-tahun lamanya menetap di Amerika, mengambil alih perusahaan ayahnya, dan sekarang ia bahkan meng-iyakan permintaan ayahnya untuk bertemu Rose -gadis yang dijodohkan oleh ayahnya-.

Jaehyun hanya menaikkan sudut bibirnya mendengar pernyataan dokter Ji.

***

"Sudah selesai?" Tanya Jaehyun saat kembali ke ruang rawat Hyunjin dan melihat bocah itu tertidur pulas diatas ranjang rumah sakit

Ji Eun yang tengah menatap lekat adiknya menoleh mendengar suara berat Jaehyun.
Ia berdiri, mengecup kening adiknya dengan lembut sebelum mengangguk meng-iyakan ucapan Jaehyun.

***

Jika kalian berpikir Jaehyun akan mengantarkan Ji Eun pulang, maka kalian salah besar. Pria bermarga Jung itu membawa Ji Eun ke penthouse miliknya.

Ini masih hari kamis!

Seperti yang tertulis di perjanjian kemarin, waktu Ji Eun dan Jaehyun bersama hanya saat weekend tiba. Tidak termasuk saat mereka sedang bekerja di hari biasa.

"Kita akan kemana lagi Jae? Aku lelah" keluhnya bersandar di kursi

"Makan malam, aku tau kau belum makan sejak tadi siang bukan?"

Ji Eun memegangi perutnya. Ah benar juga, selepas yoga tadi Ji Eun harus merelakan dirinya untuk tidak makan karena pekerjaannya yang sangat menumpuk.

Ia tidak mengeluarkan protesnya sama sekali, Ji Eun menurut. Lagipula di apartemennya hanya ada telur dan nasi dingin saja.

Dibalik rasa kesalnya selama beberapa minggu kebelakang karena ada Jaehyun, Ji Eun sedikit merasa senang karena akhirnya ia bisa makan enak setiap malam.

DarksideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang