dark 3

486 71 2
                                    

Suara alarm yang sejak tadi berbunyi membangunkan gadis bertubuh mungil itu nampaknya berhasil. Bukan hanya karena suara alarm saja, melainkan cahaya matahari yang malu-malu menelisik melalui gorden kamarnya membuat tidur nyenyak gadis itu harus disudahi sekarang juga.

Ini hari libur, Ji Eun tidak perlu terburu-buru untuk pergi ke kantor, ia bisa bersantai di rumah sejenak. Ah baiklah, tidak sekarang, karena tugas rumah gadis itu sudah lama menunggu, ia bukanlah seseorang yang mencintai kebersihan tapi juga bukan orang yang akan diam saja jika tempat tinggalnya kotor. Ji Eun biasa membersihkan rumahnya seminggu sekali saat hari libur, alasan rumahnya berantakan adalah karena ia tidak memiliki waktu untuk membersihkannya. Menyewa jasa layanan kebersihan online akan membuat Hyunjin semakin lama untuk mendapatkan pengobatan. Untungnya Ji Eun tidak memiliki teman, jadi ia tidak perlu repot-repot untuk merapihkan rumahnya setiap waktu.

Perawat Seo : Nuna, cepatlah kemari dan bawakan aku makanan. Aku bosan memakan makanan rumah sakit

Senyum manis muncul diwajah Ji Eun saat melihat ponselnya. Hyunjin, adiknya mengiriminya pesan. Ji Eun memang selalu mengisi liburnya dengan bermain bersama Hyunjin di rumah sakit. Menemani adiknya itu seharian penuh sebelum pada malam harinya ia harus bekerja lagi.

Cepat-cepat, setelah membereskan rumah ia menyiapkan makanan untuk Hyunjin, satu kotak berisi bimbimbap telah selesai ia siapkan, makanan sederhana yang memang satu-satunya yang bisa ia buat hanya ini, Ji Eun tidak pernah memasak dan tidak suka memasak.

**

"Apa kau tidak akan menerima permintaan ayahmu?"

"Dia hanya melakukan semua ini untuk perusahaannya saja, pria itu sama sekali tidak pernah memikirkan perasaanku"

Saat ini di sebuah ruangan yang berisi berbagai alat-alat kedokteran Jaehyun sedang berbicara dengan seorang wanita paruh baya yang bergelar sebagai dokter di rumah sakit terbesar di kota Seoul

"Mau sampai kapan kau akan seperti ini? tunduk tapi disisi lain kau terus menentangnya"

"Tentu saja sampai aku berhasil mengambil alih seluruh aset miliknya, aku memang tidak pernah tertarik dengan perusahaan itu tapi mengingat siapa yang bersanding disana, menikmati semua hasil jerih payah yang eomma dan appa buat membuatku muak" kilat matanya benar-benar menandakan jika Jaehyun bersungguh dengan kata-katanya.

"Aku harus pergi, sekarang" Jaehyun berdiri, ia meninggalkan ruangan itu dengan santai

Cklekkk...

Baru saja membuka pintu, pria itu dikejutkan dengan sosok gadis yang akhir-akhir ini sering ditemuinya

"Kau?" Ji Eun, ya gadis yang tepat berada didepan pintu ruangan yang baru saja Jaehyun masuki itu adalah Lee Ji Eun.

"Sedang apa kau disini?" Tanya Jaehyun penasaran, bagaimana tidak? Jaehyun tahu betul dokter yang berada didalam ruangan itu adalah seorang spesialis kanker.

"Bukan urusanmu, minggir" Ji Eun mendorong tubuh Jaehyun, ia berusaha masuk kedalam ruangan yang saat ini tengah dihalangi oleh tubuh besar Jaehyun

"Aku bosmu" Jaehyun menatap Ji Eun dengan tajam

"Kau memang bosku di kantor, tapi tidak disini"

Benar kata Ji Eun. Jaehyun memang bosnya di kantor tapi di luar itu, ia hanya orang asing bagi Ji Eun. Gadis itu tidak perlu repot-repot menjawab pertanyaan Jaehyun tentang apa yang tengah ia lakukan.

Ji Eun berlalu memasuki ruangan, meninggalkan Jaehyun dengan rasa penasarannya.

**

Taman rumah sakit adalah tempat paling nyaman bagi Hyunjin. Karena, disini ia bisa bertemu dengan teman-teman baru, bermain bersama untuk sejenak melupakan bahwa ia tengah berada di rumah sakit dan menjalani perawatan.

DarksideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang