dark 7

423 67 4
                                    

rapat mengenai kerja sama untuk acara Seoul fashion week telah selesai. Jaehyun dengan kehebatan berbicara yang ia miliki mampu membuat orang-orang yang terkait dengan acara itu percaya dan menyetujui untuk bekerjasama dengan perusahaannya. 

Ji Eun sendiri yang melihat bagaimana rapat itu berlangsung cukup terpesona dengan cara Jaehyun berbicara. Ia tidak melihat Jaehyun yang dingin dan kasar saat pria itu berbicara. bukan melembut, hanya saja Jaehyun terlihat sangat tegas dan berwibawa saat menjelaskan terkait tema yang akan ia ambil untuk proyek itu. Sempat terpikir oleh Ji Eun, apakah pria ini memiliki kepribadian ganda?

Pikiran random Ji Eun tidak berhenti sampai disitu saja, gadis itu bahkan sempat membayangkan berapa banyak wanita yang terjatuh pada Jaehyun saat mendengar ucapan pria ini, oh jangan lupakan tubuh seksi dan wajah tampannya yang selalu di eluh-eluhkan oleh Yeri dan rekan kerjanya yang lain.
Ia yakin hanya dengan duduk di club saja semua wanita pasti akan mendekati Jaehyun seperti semut yang mendatangi gula secara berbondong-bondong.

Ah tapi hal ini benar-benar tidak berlaku bagi Ji Eun.

Jaehyun menyenderkan tubuhnya di kursi besar yang ada diruangannya, tidak ada ekspresi senang yang biasa di munculkan oleh ayahnya yang sebelumnya menjadi presdir di perusahaan ini ketika mampu memenangkan proyek besar seperti ini. alih-alih senang Jaehyun sepertinya malah terlihat sangat tidak tertarik dengan kemenangannya.

Ji Eun masuk ke dalam ruangan Jaehyun untuk menyerahkan beberapa file yang perlu pria itu tanda tangani.

"Duduklah" pinta Jaehyun saat menyadari keberadaan Ji Eun di dalam ruangannya. bukan karena pria itu adalah cenayang, tapi ia bisa melihat pantulan diri Ji Eun melalui kaca besar yang menampakan kota Seoul di siang hari yang tengah dilihatnya. 

Ji Eun merasa bingung, apa lagi yang akan pria itu lakukan kepadanya? oh ayolah ini bahkan sudah lewat dari jam makan siang karena ia terlalu sibuk mengurusi rapat ditambah tadi pagi Ji Eun terburu-buru untuk datang ke kantor hingga melupakan sarapannya. 

mencoba untuk menghiraukan perintah Jaehyun, gadis itu memilih untuk pergi keluar ruangan. namun sayang, baru saja dua langkah ia berjalan suara berat Jaehyun kembali terdengar di telinganya 

"Temani aku makan" ucap Jaehyun sembari memutar kursinya menghadap punggung Ji Eun

"Makan saja sendiri, aku masih harus mengerjakan beberapa laporan" Ji Eun mengengok ke arah Jaehyun sebentar

perutnya memang lapar dan Ji Eun berniat untuk mengambil beberapa cemilan di dapur untuk mengganjal perutnya sampai ia pulang kerja nanti. 

"Aku adalah bosmu" Jaehyun

"Apakah menemanimu makan adalah tugas yang harus ku lakukan juga?" Ji Eun tidak mau kalah

"Ini masih di jam kerjamu itu berarti aku bebas memintamu melakukan apapun semauku" 

Ya seperti inilah kebiasaan Ji Eun selama dua minggu terakhir setelah kesepakatan itu. Ia seperti menjadi budak bagi Jaehyun yang harus menuruti semua kemauan pria itu.

Ji Eun menghela napas panjang sebelum akhirnya duduk di kursi dengan meja yang banyak makanan diatasnya, entah kapan makanan-makanan lezat itu datang Ji Eun tidak memperhatikannya.

Jaehyun masih setia duduk di kursinya, tidak ada gerakan apapun yang membuat pria itu menghampiri makanan-makanan ini.

"Apa kau akan memintaku untuk membawa makanan ini ke mejamu?" Tanya Ji Eun melirik berbagai seafood serta daging yang tergeletak diatas meja

"Aku tidak lapar"

"Kalau kau tidak lapar lalu---"

"Ahjumma mengatakan padaku kalau kau melupakan sarapanmu, jadi sekarang lebih baik kau makan dan tidak usah banyak bicara" ucap Jaehyun dingin

DarksideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang