30

25 4 0
                                    

Ica, Lita dan Dio berjalan keluar rumah Joshua. Mereka baru saja berpamitan dengan Bu Cici yang sedang merapihkan meja makan. Tadi mereka berniat membantu Bu Cici tapi Bu Cici menolak dibantu dan menyuruh mereka pulang karena jam sudah menunjukkan pukul setengah 10 malam.

"Udah lo istirahat aja, nggak usah anter kita." Ucap Dio menahan Joshua.

"Santai, gue udah nggak apa-apa kok,"

Lita dan Dio melangkah lebih dulu meninggalkan Ica yang menghentikan langkahnya sesaat. Ia berbalik, memandang wajah pucat pemuda itu, membuat Joshua jadi mengernyitkan kening bingung.

Ica mengeluarkan sesuatu dari tas sekolahnya. Sebuah boneka kecil sederhana yang terbuat dari kain perca dan diisi dakron. Kedua matanya juga dijahit sederhana dari kancing baju warna hitam. Itu adalah boneka yang pernah Joshua berikan padanya saat dia berada di rumah sakit kala itu. Saat ia merasa kembali takut bertemu banyak orang.

Joshua merunduk memandang boneka tersebut. Ia tertegun sesaat, sebelum kembali mengangkat kepalanya menatap Ica.

"Kayanya lo butuh Jojo," Ica mengulurkan boneka sederhana itu pada Joshua.

Joshua menerima itu, "thanks," ucapnya seraya tersenyum manis. "Kayanya gue sakit karena kangen Jojo,"

"Caaaa ayok mobilnya udah dateng," suara teriakan Lita terdengar dari depan gerbang.

"Ya udah kalo gitu gue balik." Pamit Ica sekali lagi. "Cepet sembuh. Jangan lama-lama sakitnya."

Joshua mengangguk seraya tersenyum. "Hati-hati."

Ica segera menyusul Lita yang sudah masuk ke dalam mobil lebih dulu.

Dio sudah naik ke atas motornya lengkap dengan jaket dan helm fullfacenya. Ia segera menarik gas motornya meninggalkan area rumah Joshua saat mobil yang ditumpangi Lita dan Ica sudah berangkat lebih dulu.

Joshua mendesah menatap kepergian ketiga temannya itu. Saat teman-temannya sudah menghilang di belokan depan, ia berbalik hendak masuk ke dalam rumah. Namun langkahnya terhenti saat ada yang menekan bel rumahnya.

Joshua kembali membalikkan badannya. Ia melangkah mendekat menuju pagar. Apa mereka kembali lagi? Apa ada barang mereka yang tertinggal di sini?

Joshua dengan segera membuka pagar.

"Ada yang-"

Ucapan Joshua berhenti begitu saja.




********




"Gimana Joshua?" Tanya mama Ica saat Ica baru saja memasuki rumah setelah mengucap salam tadi.

"Mama, ini kan aku yang pulang kenapa yang ditanyain malah orang lain?" Ica memasuki area rumah. Meletakkan tasnya dengan asal di atas ambal berbulu depan televisi.

"Kamu bilang dia sendirian di rumah," jawab sang mama mengingat tadi Ica izin pulang agak malam karena harus menemani Joshua yang sendirian di rumahnya.

Ica merebahkan tubuhnya di sofabed. Sang mama ikut menyusul duduk di sebelah Ica. Ia mengangsurkan segelas minuman dingin yang baru saja ia ambil dari kulkas.

Ica bangun, menerima gelas itu lalu meneguknya dalam sekali tegukan sampai habis.

"Aus banget?" Sang mama menerima gelas kosong itu lagi. "Orang tuanya udah pulang?" Tanya mama lagi.

HaphephobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang