Prolog ; 𝗧𝘄𝗼𝑀𝑎𝑠𝑘

1.5K 182 15
                                    

Itu sangat menggoda, kalau kau mencium bau amisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu sangat menggoda, kalau kau mencium bau amisnya.

Atau bahkan, menghirup abunya.

Dia menaruh abu itu ke dalam sebuah plastik yang entah punya siapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia menaruh abu itu ke dalam sebuah plastik yang entah punya siapa.

Malam ini sangat sesak, seakan kumpulan ketegangan tertanam sempurna ke dalam pikirannya sampai detik terakhir. Juyeon berjalan melewati gang kecil lalu memasuki sebuah perumahan. Topi hitamnya terasa hangat saat ia buka perlahan, ada kepulan asap di detik yang sama. Juyeon membakar jaketnya yang bernoda darah, dan semua yang terbalut ditubuhnya—–pengecualian baju dalamnya.

Juyeon melempar benda-benda itu ke sebuah tong besar, dia menaburi bensin di dalamnya setelah mematikan kamera pengawas yang berada diatas. Malam ini sangat sunyi saat sebuah suara api berkobar, salah satu kaki korbannya terlihat di sudut yang lain. Juyeon menghela nafas ketika menatap setiap detik dimana mayat itu terbakar. Mayat itu akan menjadi abu, sama persis seperti abu ditangannya.

Laki-laki itu duduk dipinggir kemudian menunduk, dia merasakan jutaan bisikan yang candu-bagaikan alkohol yang selalu ia konsumsi setiap harinya tanpa henti. Juyeon mabuk saat menatap rona pada kepulan api yang berkobar. Disepertiga malam ini terasa indah dimatanya.


"Permisi, kak." Sebuah suara dari kejauhan sana membuat Juyeon tersentak. Dia agak kaget dengan kedatangan wanita itu.

Juyeon melirik tong yang di dalamnya terdapat benda yang terbakar, kemudian mengalihkan pandangan kearah wanita yang sedang berjalan kepadanya sekarang. Wanita itu seakan tidak tau apa-apa, mengenai kegiatan apa yang dilakukan Juyeon sekarang.

"Eh iya...?" Juyeon berdiri memunggungi tong itu, dia tersenyum lebar-seolah tidak ada yang terjadi.

"Ini kak, saya tuh mau nanya...tadi saya tersesat pas mau pulang. Terus malah belok ke gang ini, kalau gerbang utama dimana ya? Saya udah pesen tukang ojek online, kayanya udah nungguin disana." Wanita itu menarik topinya kebelakang, dia menatap Juyeon dengan seribu pesonanya.

Juyeon langsung terpikat dalam beberapa detik, dia tersenyum ramah.

Wanita itu menatap tong disebelahnya dan menatap Juyeon langsung. Dia nampak tidak curiga sama sekali, "boleh tunjukin jalannya, engga?"

2 Mask ┊ Lee Juyeon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang