Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yura terbangun untuk kesekian kalinya, hanya karena sebuah suara bising dari alarm. Matanya menjelajah ke arah atap ruangan yang terlihat redup kemudian dia terduduk sambil melihat ke arah jendela.
Sudah hampir sepekan, dia dan Juyeon tidak berjumpa setelah kejadian itu. Juyeon memutuskan untuk menjauh, tapi Yura belum ingin berpisah dengan dia begitu saja. Ada rasa sakit hati yang belum bisa terobati setelah kalimat itu menusuk hatinya, mengusir dirinya sendiri dari kehidupan Juyeon--yang katanya untuk demi kebaikan bersama.
Bahkan terakhir kali pula dia melihat Juyeon tidak seperti biasanya, laki-laki itu berubah menjadi manusia dingin sewaktu-waktu. Meski begitu Yura tahu betul, Juyeon saat ini pasti tengah frustasi untuk mencari apa yang sebenarnya terjadi--dia masih ingin mengingat hal yang sebenarnya demi memperkuat bukti dan menjeratnya untuk masuk ke jeruji besi atas dasar apa yang ia lakukan.
"...gue gak mau hal ini terjadi lagi." Desis Juyeon padanya suatu ketika.
"...gue gak mau nyakitin orang-orang yang gak bersalah. Termasuk lo, Yura."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yura masuk ke dalam kamar mandi, dia menyalakan shower kemudian tertunduk. Air itu menerpa kepalanya, dan disaat yang sama pula gadis itu merasakan kejutan luar biasa--dinginnya air membuatnya jatuh dalam alam bawah sadar dia sendiri, dia merasa takut kehilangan Juyeon.
ii
Changmin merasa janggal dengan apa yang terjadi, setiap kasus ini terasa kosong--seolah ada yang hilang, dan dia harus menemukan sesuatu untuk menyempurnakan itu kembali.
"Sadar gak sih sebenernya semua ini tuh udah memiliki pola sendiri?" ucap Sunwoo yang tiba-tiba datang ke ruangannya tanpa permisi.
"Maksud lo?" unformalitas dari Changmin membuat hubungan keduanya terlihat lebih dekat.
Sunwoo yang membawa kopi di tangannya terduduk sembari memperlihatkan sebuah dokumen--garis besar secara terang-terangan.
