Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kembar?" Eunbi yang ditanya Yura soal Juyeon memperlihatkan kebingungannya. Ini bukan hanya tiba-tiba, tapi sangat mendadak. Kenapa tiba-tiba Yura jadi bertanya soal Juyeon tetangganya?
Yura mengangguk pelan sebagai tanda dia mengiyakan apa yang dimaksud.
"Ah...iya Juyeon emang punya sodara kembar." Kata Eunbi saat Yura selesai mengajar. "Mereka kembar non identik, saya pernah ketemu sama mamanya waktu dulu."
"Loh bukannya kembar identik, ya?" tanya Yura.
"Engga kok, mereka emang kembar non identik."
"Ouh begitu..." Yura nampak berfikir.
"Kok tiba-tiba nanyain dia? Kamu naksir sama Pak Juyeon, Yura?" Itu bukan pertanyaan yang keluar dari bibir Eunbi, namun pertanyaan itu berasal dari Sangyeon—–suami Eunbi.
"EH ENGGA, PAK! Saya cuman penasaran aja, kok!" Yura jadi salah tingkah sendiri.
"Naksir juga gak papa sih." Kekeh Eunbi. "Lagipula dia masih jomblo tuh, udah gitu punya pekerjaan tetap, mapan, ganteng, udah perfect banget-lah pokoknya!"
"Kaya aku ya, sayang?" Tanya suaminya dengan nada menggoda.
"Mohon maaf anda terkecuali." Kata Eunbi yang membuat Yura terkekeh.
"Oke kalau gitu, jatah belanja kamu aku potong." Ucap Sangyeon langsung berlalu sambil mengambil cangkir berisi kopi di meja makan.
"LOH KOK GITU SIH!" Seru Eunbi kesal. "YAUDAH KAMU GAUSAH AKU KASIH JATAH MALAM INI!"
"HEI ITU JUGA GAK BOLEH!" Sangyeon berteriak di lantai dua.
Sangyeon dan Eunbi memang pasangan lucu. Mereka sangat serasi.
"Maaf ya, Yura. Dia emang suka ngajak ribut kalau sore-sore begini."
Dan sekali lagi Yura tertawa dibuatnya.
ii
Esok paginya Yura memutuskan untuk menyiram tanaman di halaman depan. Karena berhubung ini adalah hari pertama dia tinggal disini, Yura mau semua jadwal tersusun rapi. Dimulai mencuci pakaian, bersih-bersih, memasukan pakaian ke lemari, jalan-jalan keliling komplek, dan pastinya me-time dirumah bersama televisi.
Udah berlangsung sekitar 2-3 hari dia tinggal, dan entah kenapa ini buat Yura nyaman. Belum lagi semua tetangganya juga ramah-ramah.
Termasuk.
Pak Lee Juyeon.
"EH IYA GUE LUPA GUE TETANGGAAN SAMA DIA!" Yura bicara pada dirinya sendiri.
