10; 𝗧𝘄𝗼𝑀𝑎𝑠𝑘

463 99 1
                                    

Matanya terbuka saat sinar mentari menyusuri tiap inci wajahnya, saat itu kepalanya terasa sakit—Juyeon seolah telah mendapati sebuah pukulan benda keras yang membuat kepalanya terasa nyeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya terbuka saat sinar mentari menyusuri tiap inci wajahnya, saat itu kepalanya terasa sakit—Juyeon seolah telah mendapati sebuah pukulan benda keras yang membuat kepalanya terasa nyeri. Pria itu terduduk perlahan sembari menaruh tangan ke kepalanya, dia mengernyit sebab kepalanya bertambah sakit saat ia terbangun.

Dengan hati-hati, dia mencoba membuka mata. Juyeon mencoba menetralisir keadaan sekarang.

Juyeon sangat bingung sekaligus merasa aneh, dia bahkan tidak ingat sama sekali kejadian semalam. Yang terakhir ia ingat, kemarin Yura menelphonnya karena ada sesuatu masalah.

"Atau jangan-jangan...Yura..." Juyeon beranjak dari tempat tidurnya. Pria itu berdiri menghadap cermin, dia tidak memakai pakaiannya—hanya sebuah celana, dan itu sungguh janggal. Tidak mungkin dia akan bertindak senekat itu bukan? Tidak mungkin Juyeon sudah meniduri seseorang bukan?

Alam bawah sadarnya yang terbelit-belit membuat spekulasi besar, dan teori-teori mengenai rangkaian kejadian semalam.

Ada barang-barang yang terlihat janggal— beberapa pakaian wanita yang entah milik siapa berserakan di lantai kamarnya, dan itu membuat Juyeon kalang kabut sendiri.

Sebenarnya ada apa?

Juyeon mencoba berfikir keras, dia mencoba menggunakan otaknya untuk memecahkan akar permasalahan. Dia juga berusaha ingat, hal apa yang hilang dipikirannya, apa yang terjadi padanya? Dan apa yang terjadi pada Yura saat itu.

Namun nihil, semua ternyata buntu. Juyeon sama sekai tidak ingat apapun.


Dengan langkah berat, dia yang masih kondisi bertelanjang dada itu melanjutkan langkahnya ke ruang tengah—disana terlihat berantakan.  Melihat setiap detail acak itu, tidak salah lagi hanya satu orang yang bisa melakukan itu.

"Dia...dateng lagi?" kalian mungkin paham siapa orang yang disebutkan Juyeon. Dia Minho, kepribadiannya yang lain.

"Jadi itu alasan kenapa semuanya...—tunggu dulu, kalau Minho kemarin 'ada', apakah Yura..." Juyeon berlari menuju ruang berbeda untuk mencari sosok perempuan yang ada di pikirannya sekarang.

"Yura? Yura! Lo dimana?" kata Juyeon sambil terus membuka setiap pintu ruang. Nafasnya tersenggal, pandangannya kesana-kemari tidak menentu, Juyeon sangat panik.

"Yura, lo dimana? Jawab gue." Juyeon berjalan kebawah lagi, nada bicaranya terdengar letih. Ada kekhawatiran di balik wajahnya itu, tapi tidak menjauhi kemungkinan—Juyeon mencoba tetap optimis.

















Ada satu ruangan lagi yang belum ia periksa, kamar mandi.









Juyeon berlari menuju pintu di hadapannya, dan mengetuk. "Yura? Lo disini? Tolong jawab..."

Tok, tok, tok.

Tidak ada jawaban, namun pintu itu terkunci saat Juyeon akan membukanya. Karena takut sesuatu hal terjadi, dia akhirnya mendobrak pintu itu langsung.

2 Mask ┊ Lee Juyeon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang