08 | richard

3.3K 204 64
                                    

"A- apa maksudmu?"

"Tidak perlu terkejut seperti itu, sikap kalian sudah membuktikan semuanya. Jadi- sudah sejauh mana?"

"Aku dan Chanyeol tidak ada hubungan apa-apa." Ucap Baekhyun berusaha tenang dan tidak gugup.

"Benarkah? Apakah majikan dan maid berciuman dan berpelukan merupakan hal yang biasa di lakukan?"

Baekhyun terkejut, Chanyeol memang semakin suka menciumnya terang-terangan dimana pun ia inginkan.

"I- itu mungkin ka-kau salah lihat." Ia gugup dan takut.

"Tidak perlu takut seperti itu, aku senang memiliki kakak ipar sepertimu."

"Huh?"

-----

"Ada apa?"

"Salah satu gudang persenjataan kita bocor, boss."

"Akh!" Pekiknya sakit kala Chanyeol menendang tulang kering bawahannya yang melapor sesuatu yang tidak ingin ia dengar.

Membuat harinya menyebalkan saja!

"Apa saja yang kau lakukan?"

"Ma-maafkan aku, boss!"

"Kau benar-benar tidak becus."

"Aku berjanji akan menjaga nya lebih baik."

"Dimana Sehun?"

"Dia baru saja masuk ke dalam ruanganmu, boss."

"Katakan padanya, aku sibuk dan tidak bisa menemuinya."

"Baik, boss."

-----

"Sayang, aku ingin mengatakan sesuatu."

"Katakan saja."

"Aku ingin menjodohkan Chanyeol."

"Menjodohkan Chanyeol? Dengan siapa?"

"Dengan anak dari temanku, dia bernama Lee Nakyung."

"Lee Nakyung? Anak dari perusahaan kosmetik itu?"

"Ya, dia cantik sekali. Aku sudah sempat bertanya kepada Sumin, anaknya belum mempunyai kekasih. Chanyeol juga sudah saatnya bertunangan."

"Ide yang bagus, kita ajak makan malam nanti."

"Aku akan memberitahunya."

Dengan ini kau pasti akan memberitahu ku bukan?

------

Baekhyun saat ini sedang mencuci piring dan sedikit masih merasa lemas dan kurang bertenaga.

"Hahh...sedikit lagi selesai. Aku tidak mungkin hanya menumpang saja disini." Gumamnya.

"Baekhyun!" Panggil Chanyeol kala ia melihat Baekhyun mencuci piring.

"Ch-chanyeol?! Kapan kau pulang?" Tanya nya kepada Chanyeol sembari mengelap tangannya di celemek yang ia pakai tadi untuk memasak sesuatu yang ia inginkan.

"Jika aku belum pulang, apa kau akan melakukan ini seharian? Kau pikir aku bodoh?"

"Bukan seperti itu, Chanyeol." Ia berusaha mendekati Chanyeol namun pandangannya terasa buram dan kepalanya pusing membuatnya pingsan.

Bruk!

"Baek!"

Chanyeol dengan sigap mengangkatnya dan membawa si mungil ke kamarnya, lalu menelpon Semi, namun sialnya wanita itu sedang ada tugas dirumah sakit.

Ia harus menelpon Minho.

"Ada apa, Yeol?"

"Cepat datang kerumahku."

Wildest DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang