"Huh? Ke kantor mu?"
"Ya, hari ini aku akan mengajakmu ke kantorku." Ucapnya sembari mengurung tubuh mungil itu.
"Kenapa?" ia mengernyitkan dahinya tidak mengerti.
"Kenapa? Apa kau tidak mau menemaniku, sayang?"
"Bukan seperti itu. Aku hanya takut jika disana hanya bisa menganggu pekerjaanmu." Balasnya pelan.
"Kita tidak akan lama disana, karena setelah nya aku akan mengajakmu keluar jalan-jalan."
Baekhyun hanya bisa mengangguk menuruti calon suaminya, namun anehnya mengapa tiba-tiba pria Park ini mengajaknya ke kantor? Biasanya jika dia ingin mengajaknya jalan-jalan, tidak mungkin perlu ke kantor terlebih dahulu.
"Kau memikirkan sesuatu yang lain?" Tanya Chanyeol sembari memakai jas hitam miliknya.
"Tidak." Ia menggeleng dengan cepat.
•••
"Wah... kau menyiapkan semua ini?" Tanya Rose.
"Ya, maaf aku tidak ada disaat kau butuh sandaran. Aku merasa senang jika kakakmu ternyata masih hidup dan sehat sekarang.
"Terima kasih dan tak apa, kau sudah menghiburku lewat pesan yang selalu kau berikan padaku. Aku merasa beruntung mempunyai mu. Tapi aku rasa kau belum tau bagaimana wajah kakaku."
"Kau benar, aku belum tau." Kekehnya.
"Bagaimana jika kita bertemu dengannya?"
"Hm? Sekarang?"
"Tidak-tidak, dia mungkin sedang sibuk sekarang. Mungkin besok, aku akan menelponnya nanti."
"Baiklah, sepertinya aku harus mempersiapkan diri untuk bertemu dengan kakakmu." Kekehnya.
"Tidak perlu seperti itu, cukup bersikap seperti biasa." Ia tersenyum kembali.
Mark sudah kembali dari luar negeri karena ia melanjutkan sekolahnya di luar negeri.
"Aku senang melihatmu baik-baik saja."
"Maaf, jika aku tidak sempat mengajakmu bertemu dan menunda kencan kita." Ia menatap tangan besar yang menggenggam tangannya itu. Rasanya begitu hangat saat tangan itu menggenggam tangan kecil miliknya.
"Aku tau, aku bisa memahami keadaanmu. Jangan memaksakan diri, aku bisa mengerti. Cukup dengan aku melihatmu baik-baik saja membuatku senang. Dan sekali lagi, aku minta maaf karena tidak bisa berada di sampingmu disaat kau bahkan membutuhkan sandaran dariku."
"Aku pikir— kau marah padaku."
"Aku tidak, jangan berpikir aneh seperti itu. Aku hanya sempat bingung waktu itu karena kau tidak menjawab teleponku, dan kau juga menelepon ku disaat aku sedang tidak memegang ponselku, aku tidak marah saat itu, sayang. Aku hanya tidak memegang ponselku."
"Maaf—"
"Berhentilah meminta maaf, kau tidak salah."
•••
"Seperti perintah anda, Tuan Park." Ucap Yuju saat Chanyeol tiba diruangannya. Chanyeol tidak perlu bertanya, karena Yuju sudah pasti tau apa yang akan Chanyeol katakan di kantor. Dia orang yang tidak suka basa basi.
"Kantormu tidak mengecewakan." Kekeh si manis saat di dalam ruangan Chanyeol.
Merasa ada pesan masuk. Ia melihat nya dan ternyata orang yang ia tunggu-tunggu akhirnya datang sesuai dengan waktu yang di tentukan. Bahkan ini mungkin terlalu awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wildest Dream
Short StoryPekerjaan adalah hal yang paling susah untuk dicari, sama seperti Byun Baekhyun yang tidak tidak mau diterima karena hanya lulusan SMA saja. Ia berhenti sekolah karena ibunya tidak bisa membiayainya lagi, ibunya juga sudah sakit dan akhirnya meningg...