12

2.1K 157 11
                                    

"Kalau begitu kami pulang dulu ya, Baek." Kekeh Kyungsoo.

"Kalian hati-hati di jalan ya?"

"Iya—"

DOR!

"Su—suara apa itu?" Mereka bertiga terkejut dengan suara tembakan.

"Sstt." Luhan memberikan isyarat agar Baekhyun tidak bersuara, mereka kembali masuk ke dalam rumah dengan diam. Tiba-tiba saja bawahan Chanyeol bernama Haruto dengan nafas tersenggal-senggal masuk ke dalam mansion.

"Nyonya Baekhyun, saya harap anda segera bersembunyi di kamar anda. Dan jangan keluar kamar sampai Tuan Park datang. Kalian juga harus bersembunyi." Ucap nya lalu kembali mengisi pistolnya peluru.

"Saya akan berjaga, Tuan Park sedang dalam perjalanan. Cepatlah masuk ke kamar anda!"

"Iya!" Baekhyun begitu gugup.

Ada apa ini?

Kenapa tiba-tiba ada suara pistol?

Apakah ada sesuatu yang tidak beres?

Apakah Chanyeol baik-baik saja?

Pikirannya berkecamuk dan mengelantur karena di selimuti oleh takut yang luar biasa.

"Baek, jangan melamun. Ayo kita harus pergi ke kamar."

"Aku akan mencoba menelpon Sehun." Ucap Luhan sembari mereka berjalan ke arah kamar Baekhyun.

"Sial, mereka mematikan jaringannya."

"Ini ada apa, Lu?"

"Baekhyun, aku tidak bisa menjelaskan sekarang, tapi—" Ucapannya terpotong kala saat pintu kamar terbuka, ada seorang lelaki duduk di tepi ranjang dengan pintu dibalkon yang terbuka.

"Wahh, kalian datang juga." Ucap lelaki bernama Changmin itu.

"Changmin?!" Kejut Luhan. Kyungsoo melindungi temannya. Dan tanpa di sangka ada anak buah Changmin di dekat pintu,

Dan alhasil mereka di sekap dan dibawa secara diam-diam.

••••••

"Bukankah aneh jika mereka tiba-tiba mundur?" Tanya Jaehyun.

"Nyonya Baekhyun." Ucap Haruto. Ia segera kembali masuk ke dalam dan mencari Baekhyun di kamar utama. Namun nihil tidak ada siapapun disana, bahkan teman-teman Baekhyun sekalipun. Ia lantas mencoba melihat di pintu belakang. Dan melihat beberapa temannya sudah tertembak dan lemas.

"Yak! Apa yang terjadi?" Tanya nya sembari membantu menekan luka tembakan di tubuh Haechan.

"Me— mereka membawanya pe-pergi."

Haruto segera memanggil yang lain agar temannya mendapatkan perawatan medis segera.

"Sial! Apa yang harus ku katakan saat boss pulang?"

••••••

Beberapa mobil hitam datang dengan Chanyeol yang keluar dengan paniknya. Ia segera masuk dan mencari si manis ke dalam kamarnya. Namun nihil, tidak ada satu pun orang disana, hanya pintu balkon yang terbuka lebar.

"Dimana, Baekhyun?" Tanya nya pada semua anggotanya yang ia minta mengawasi gerbang depan dan juga belakang.

"Nyonya Baekhyun dan te—temannya di bawa oleh mereka, boss." Jaehyun mewakili semua temannya dengan menundukkan kepalanya.

"Keparat!"

Mata Sehun dan Kai juga jelas sekali terlihat menahan amarah.

"Aku akan segera membunuhnya!" Ucapnya dengan nada tinggi namun Chanyeol menghentikan pergerakan Kai dan mengatakan,

Wildest DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang