"Apa yang kau pikirkan, Yeol?"
Ada apa dengan pria ini? Kenapa menatap lekat dirinya yang tengah makan camilan di ruang tamu?
"Aku hanya teringat kau minum obat perangsang."
"Huh?"
Flashback.
"Oh, Baek? Kenapa kau sendirian disini? Dimana Chanyeol?"
"Sehun mengajaknya keluar, aku tidak tau mereka pergi kemana. Tapi dia bilang tidak akan lama."
"Kalau begitu karena kita sudah dikantin, bagaimana jika kita memesan minuman dulu? Aku haus."
"Boleh! Biar kupesankan."
"Tidak-tidak, Baek. Aku yang akan memesannya, hanya katakan minuman apa yang kau suka."
"Eh, apa tidak apa? Kalau begitu aku sama denganmu saja, Lu."
"Lalu bagaimana denganmu, Kyung?"
"Aku akan memilihnya disana, seperti nya minumanku akan berubah setiap hari."
Luhan dan Kyungsoo berjalan ke arah ibu kantin yang kini sedang sepi pembelinya.
Membeli minuman lalu memberikannya kepada Baekhyun, namun di tengah jalan memberikannya kepada Baekhyun. Kyungsoo mengernyitkan dahinya melihat Luhan yang menaruh kembali minuman itu di meja. Dan melihatnya tengah mengambil sesuatu di kantung rok mini nya.
"Apa yang kau lakukan, Nona Lu?"
"Kau ikuti saja, Kyung. Ini sudah lama kurencanakan dengan Sehun."
"Obat perangsang?"
"Ya, aku hebat kan?" Ia tertawa setelah mengucapkan itu.
"Kau memberinya obat perangsang disaat kita masih di sekolah? Aku rasa kau benar-benat gila, Lu."
"Chanyeol sudah biasa berhubungan seks dengan kakak kelas di sekolah, dengan Baekhyun pun juga tak apa kan? Aku hanya membantu temanku mendapatkan surga dunia yang sebenarnya."
"Kau gila."
Kyungsoo menggelengkan kepalanya menatap Luhan yang begitu bersemangat mengerjai Baekhyun.
"Lu, bukankah itu terlalu banyak?"
"Kau lihat saja nanti."
Sesampainya di meja tempat mereka duduk, Luhan memberikan minumannya untuk Baekhyun tanpa rasa curiga sedikit pun.
"Habiskan lah, Baek. Ini minuman favoritku! Aku rasa kau mungkin menyukainya juga." Ucapnya saat Baekhyun baru meminum sedikit minumannya.
"Iyakah? Aku juga merasa ini sedikit enak. Akan kuhabiskan sekarang." Luhan menyeringai sembari minum minumannya.
Tak lama setelahnya Baekhyun terlihat tidak nyaman dengan duduknya. Kyungsoo hanya bisa menghela nafasnya saat ia menatap Baekhyun, ia merasa kasihan tapi ah sudahlah!
"Baek, apa kau baik-baik saja?" Tanya Luhan yang pura-pura khawatir, sementara Kyungsoo berdecak melihat sikap Luhan.
"A— aku baik-baik saja, Lulu." Entah apa yang ia rasakan, ia benar-benar merasa tidak nyaman. Bahkan ia merapatkan pahanya dan melenguh pelan, beruntunglah kantin tidak terlalu ramai. Namun saat ini di kantin lebih banyak pria saat ini, ia kembali melenguh pelan.
"Eungh...." ia menggigit bibirnya berusaha meredam suara desahan yang mungkin saja keluar dari mulutnya.
Kyungsoo menatap ke arah Luhan yang kini terlihat sok sibuk dengan ponselnya, sepertinya ia menghubungi kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wildest Dream
Short StoryPekerjaan adalah hal yang paling susah untuk dicari, sama seperti Byun Baekhyun yang tidak tidak mau diterima karena hanya lulusan SMA saja. Ia berhenti sekolah karena ibunya tidak bisa membiayainya lagi, ibunya juga sudah sakit dan akhirnya meningg...