"Putraku." Ia meraba wajah tampan yang ia rindukan selama beberapa bulan ini.
Putranya tidak terluka, ia terlihat baik-baik saja, itu membuat lukanya sedikit tertutupi.
"Aku tidak apa-apa, Mom."
"Kenapa kau pergi tanpa memberitahu Mom?" Ia menarik Chanyeol ke dalam pelukannya.
"Mommy benar-benar merindukanmu."
"Aku juga merindukanmu, Mom." Ia membalas pelukan itu dengan senang hati.
"Tuan, Nona ingin bertemu—" sebelum sempat bibi Kim menyelesaikan ucapannya, Rose datang dengan wajah yang begitu terkejut.
Dirinya membolos demi melihat keadaan kakaknya.
"Oppa—" panggilnya.
Tiffany melepas pelukannya dan menatap Rose penuh air mata.
"Oppa mu kembali." Ucap nya.
"O— oppa?" Dirinya masih tidak percaya akan semua ini?
Chanyeol merentangkan tangannya, Rose dengan cepat berlari dan memeluk nya dengan erat. Ia begitu merindukan momen konyol nya bersama sang kakak.
"Oppa, jangan pergi lagi! Aku tidak mau mendengar berita buruk itu lagi! Jika ini mimpi, jangan bangunkan aku." Ia menggeleng dengan keras.
"Ini bukan mimpi." Ia melepas pelukannya dan mengusap air mata yang turun dari pipi gadis itu.
•••
"Dimana Chanyeol?" Si manis terbangun dari tidurnya dan melihat sekelilingnya, ada bibi Lee disana.
"Nak—"
"Jangan katakan padaku jika itu hanya mimpi." Si manis memotong ucapan bibi Lee yang bahkan belum selesai.
Bibi Lee pun mendekatinya dan memegang tangan Baekhyun.
"Nak, Tuan Park sedang di bawah bertemu orang tuanya."
Ia segera bangun dan berlari sembari memegang perutnya.
"Nak, hati-hati." bibi Lee pun segera mengikutinya dengan cepat.
Sesampainya di pertengahan tangga, ia melihat sekelilingnya dan benar, Chanyeol berada di ruang tamu dan tidak sengaja menatap kearahnya, lalu bangun menghampiri si manis dengan senyuman tampannya.
Baekhyun berlari dan membuat Chanyeol dengan cepat ikut berlari menghampiri si manis yang tidak sabaran itu.
Dan benar, ia tersandung. Beruntungnya si tampan lebih cepat dan menangkap tubuh mungil itu.
"Ahh..." ia merasa terkejut dan sekujur badannya terasa kaku.
"Hati-hati, sayangku." Kemudian si tampan berbisik di telinga kiri si manis.
Chanyeol mengangkatnya dan membawa nya ke sofa ruang tamu.
"Tidak perlu berlari seperti itu, bagaimana jika terjadi sesuatu pada baby, hm?" Ia berjongkok di depan si manis yang masih tidak puas menatap wajahnya.
Chanyeol terkekeh, akhirnya ia bisa melihat wajah manis dan juga polos itu.
"Baekhyun."
"Ayo kita menikah." Ucapnya lagi.
"Chanyeol." Panggilnya.
"Hm? Ada apa, sayang?" Tanya nya lembut.
"Park Chanyeol."
"Ada apa?"
"Park Chanyeol bajingan." Ucap si manis yang tak terbayangkan oleh Chanyeol. Alih-alih marah, ia terkekeh melihat Baekhyun masih sedikit kesal padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wildest Dream
Short StoryPekerjaan adalah hal yang paling susah untuk dicari, sama seperti Byun Baekhyun yang tidak tidak mau diterima karena hanya lulusan SMA saja. Ia berhenti sekolah karena ibunya tidak bisa membiayainya lagi, ibunya juga sudah sakit dan akhirnya meningg...