09 | piyama party

3.3K 186 18
                                    

Si manis saat ini sedang melakukan hal sehari-harinya yaitu menyiram bunga kesayangannya yaitu, tulip.

Chanyeol membelikannya saat mereka tidak sengaja melewati toko bunga dan si manis benar-benar merengek memintanya. Si tampan tidak bisa mengatakan tidak.

Dan sedikit paksaan dari si manis

"Aku ingin itu!" Rengeknya saat mereka masih berada di dalam mobil.

"Sayang, kita tidak bisa kesana. Lihatlah sekelilingmu, mobil berdempetan karena macet." ucap lembut si tampan.

"Aku ingin itu!" Si mungil mengucapkannya dengan nada tinggi. Dan saat Chanyeol ingin menggenggam tangan si mungil, si mungil dengan cepat menepisnya dan memalingkan wajahnya.

Chanyeol berusaha sangat sabar karena kehamilan si manis ini, kesabarannya benar-benar di uji. Ia tak pernah berada di dalam posisi ini.

Ia juga mencoba memaklumi Baekhyun yang tengah hamil hasil dari perbuatannya.

"Sayang."

Si manis tidak menyahut.

Namun beberapa menit setelahnya pada saat jalanan kembali normal, Chanyeol memutar balik kendaraannya dan memasuki toko bunga sialan itu.

"Kita akan membelinya, berapapun yang kau mau."

"Nyonya, sebaiknya anda beristiharat dulu."

"Aku tidak apa-apa, Ahjumma." Ucapnya, ia sebenarnya sedikit pusing.

"Tapi anda sudah berkeringat."

"Aku tidak apa-"

Bruk!

"Nyonya!" Teriak Kim Ahjumma setelah melihat Baekhyun tiba-tiba terjatuh pingsan. Ia lantas memanggil suaminya yang kebetulan menjadi tukang kebun di mansion Chanyeol.

Ia segera membawanya ke salah satu sofa empuk disana dan mengambilkan bantal serta selimut. Dan memanggil dokter pribadi Park untuk memeriksanya.

"Apa Nyonya baik-baik saja?"

"Keadaannya baik-baik saja. Saya harap dia tidak terlalu kelelahan di masa kehamilannya ini. Apa ia sering melakukan kegiatan lainnya?"

"Ya, saya sudah berkali-kali memperingatinya. Namun Nyonya tetap saja melanggar perintah yang diberikan Tuan Park."

"Kalau begitu, sekarang saya harap anda mengawasinya dengan lebih baik lain kali dan berikan ia buah-buahan segar."

"Terima kasih, dokter."

"Kalau begitu, saya permisi."

-----

"Ini siapa, Rose?"

"Oh itu senior di sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh itu senior di sekolah."

"Serius ada senior sekeren ini di sekolah kita?"

"Biasa saja." Ucapnya.

Wildest DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang