Chapter 07

1.5K 112 0
                                    

"Sudah cukup, tanyakan lagi itu lain kali. Ini sudah malam, kamu kembalilah tidur." Yina menyela sebelum terlambat.

Hayara tidak mau kalah, jadi dia juga menjawab, "Tapi aku baru saja bangun, aku sudah terlalu banyak tidur dan punggungku sakit." Dia mengelus punggungnya dengan wajah yang menyedihkan.

"Orang sakit seharusnya butuh banyak tidur agar sembuh lebih cepat. Kalau kamu memang tidak ingin tidur maka kamu bisa diam di sana dan aku akan tidur, aku sangat lelah."

Hayara menyadari raut kelelahan dari wajah wanita di depannya, dia tidak bisa memaksanya untuk terjaga, orang itu sudah menunggu pemilik tubuh ini sadar sangat lama juga sudah menjaganya seharian. Tetapi dia tidak bisa membuang kesempatan ini begitu saja. "Kamu boleh tidur tapi bisa tolong berikan ponselku?"

"Hahaha, ponsel apa?" Yina bertanya setelah berhenti tertawa.

Hayara menjadi bingung, dia tidak berharap mendapat respon seperti ini. Apa yang salah dengan kata-katanya, kenapa orang di depannya tertawa? Kemudian, setelah berpikir, kemungkinan dia menemukan penyebabnya. "Kamu ... jangan katakan jika aku tidak punya ponsel, di zaman modern seperti ini ponsel sangat dibutuhkan."

"Nyatanya kamu memang tidak punya."

Hayara mempunyai keterlambatan dalam memproses informasi setelah mendengar kata-kata Manager Yina. Sial! Bagaimana pemilik asli tubuh ini bisa hidup tanpa teknologi? "Kalau begitu pinjamkan aku milikmu."

"Tidak untuk saat ini, akan aku pinjamkan besok. Sekarang kamu tidurlah." Yina tidak ingin berdebat lagi, jadi dia segera menjauh dan duduk di kursi yang ada di sana. Dia berniat untuk tidur.

Dengan terpaksa Hayara kembali berbaring di tempat tidurnya, bersiap pergi memasuki alam mimpi. Tidurnya tidak terlalu nyenyak tetapi dia bangun saat matahari mulai muncul. Pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya dan kembali lagi. Karena tadi malam dia tidak mendapatkan apa yang dia mau, hari ini dia memintanya kembali dan mendapatkannya.

Dengan ponsel di tangannya, dia tidak pergi online untuk bermain-main dengan itu. Sebaliknya, dia mencari informasi tentang dirinya (Li HeiXu) dari sana. Menggulir beberapa berita informasi dan membacanya satu persatu dengan teliti. Dia juga baru saja mendapat kejutan. Ketika dia menekan tombol daya, layar seketika menyala dengan tulisan besar jam dan tanggal di sana. Mengejutkan, ini sudah satu bulan sejak kecelakaan pesawatnya, tetapi dia tidak merasa begitu, justru itu terasa baru saja terjadi kemarin.

Menggulir lebih banyak ke bawah. Dia menemukan berita tentangnya. Dengan judul 'CEO muda meninggal dalam kecelakaan pesawat, lalu bagaimana kah nasib seluruh asetnya?' Judul itu sangat buruk menurutnya, tidak terlalu menarik perhatiannya tetapi dia tidak mempunyai cara lain selain membuka berita itu untuk mencari informasi yang mungkin saja penting. Di dalamnya berisi informasi tentang kepemilikan aset-aset miliknya.

Hayara dengan serius membacanya, 'CEO Perusahaan T. Company resmi mengambil alih semua aset yang ditinggalkan oleh putrinya'.
Dia tidak terkejut ketika membacanya, bagaimana pun dia sudah memikirkan hal ini sejak dia dilahirkan kembali. Sangat yakin jika orang itu pasti akan melakukannya. Berita itu dirilis tiga minggu yang lalu, itu artinya semua asetnya telah resmi berpindah nama sejak tiga minggu yang lalu. Hayara tersenyum miris, dia diam-diam membatin. Baiklah, nikmati harta dari orang yang kamu anggap sebagai putrimu itu.

Hayara kembali membaca berita itu setelah berhenti beberapa saat untuk berpikir. 'Berganti CEO, Hotel X juga resmi mengganti Asisten CEO-nya dengan orang baru'. Hayara ingin berteriak keras jika saja dia tidak bersama orang lain di sekelilingnya. Dia memaki secara diam di dalam. Orang itu benar-benar menguras emosinya. Memecat asistennya yang setia? Itu sangat jahat menurutnya, karena dia mengkhawatirkan keadaan orang tua asistennya.

Apa orang ini akan mengganti semua orang yang berhubungan denganku di tempatku bekerja, dia benar-benar picik.

Tidak ada lagi informasi yang dia dapat setelahnya. Akhirnya dia menekan tombol kembali dan mematikan ponselnya. Kemudian meletakkannya di pangkuan kakinya, belum berniat mengembalikannya. Ketika dia menunduk, dia dapat melihat pantulan wajahnya pada lanyar ponsel. Jika dilihat lebih teliti lagi. Wajah pemilik asli tubuh itu terlihat masih muda, tetapi tentu saja usianya tidak lagi belasan tahun, mungkin sekitar dua puluh tahun ke atas.

"Kakak, kamu mengatakan jika alasanku berada di rumah sakit adalah karena tenggelam."

"Hm." Yina menjawab tanpa melihat ke arah aktrisnya. Dia masih sibuk mengemasi barang-barang.

Hayara merasa penasaran. "Apa aku bekerja sebagai seorang penyelam?"

Yina terkekeh, merasa lucu dengan pertanyaan anak itu. "Tentu saja ...." Dia dengan sengaja menggantungkan kalimatnya, membuat Hayara semakin penasaran. "Tidak." Dia menghela napas dan menjelaskan. "Kamu tidak akan tenggelam jika kamu adalah seorang penyelam."

Hayara merasa terhina dengan kata-kata manager. Meskipun dia tahu jika bukan dirinya lah yang dimaksud, melainkan pemilik asli tubuh ini. "Lalu apa sebenarnya pekerjaanku?"

"Kamu seorang aktris." Yina selesai mengemas, dia menegakkan tubuhnya dan mengambil tempat duduk. Dia duduk di kursi berhadapan dengan Hayara yang duduk di ranjang rumah sakit.

Hayara berpikir sebentar dan ingat jika wanita itu beberapa kali mengatakan aktris juga biasanya pemilik asli tubuh ini sering memanggilnya manager. "Ah aku mengerti." Dia melihat manager lalu tersenyum bangga pada dirinya sendiri. "Aku pasti membintangi sebuah acara petualangan yang mengekspos keindahan alam. Saat itu aku pasti sedang berada di kawasan wisata air dan aku tidak sengaja tenggelam di sana."

Hayara melihat lawan bicaranya tertawa. "Sayangnya bukan itu alasannya." Perkataannya membuat Hayara terkejut dan menatapnya penuh tanya.

"Lalu apa yang benar?"

"Kamu tenggelam di sungai ketika kamu melakukan adegan dari drama yang kamu bintangi."

.

.

.

.

.

Tambahan:

Ketika Hayara meminta ponsel.

Manager: "Kamu tidak punya ponsel."

Hayara: "......." (Merasa ada batu besar yang menghantam kepalanya)

Ketika Hayara menanyakan alasannya masuk rumah sakit.

Manager: "Kamu tenggelam ketika melakukan adegan drama."

Hayara: (Kembali merasakan ada batu besar yang menghantam kepalanya) 'Persetan, aku semakin terhina dengan kenyataan.'

=========
10042021

Rebirth: Terlahir Kembali Menjadi Seorang SuperstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang