Rebirth: Terlahir Kembali Menjadi Seorang Superstar

Chapter 18

Tidak jauh dari tempat Hayara dan wanita muda itu berdiri, ada seorang pemuda yang diam-diam menyaksikan semuanya. Pemuda itu adalah pemilik kafe ini. Merasa bersalah dengan apa yang baru saja terjadi, dia menghampiri Hayara untuk meminta maaf. "Nona tolong maafkan pegawaiku. Dia masih sangat muda dan belum terlalu mengerti."

"Ya, itu bukan masalah besar." Hayara menatap pemuda yang berbicara dengannya. Untuk kesekian kalinya dia kembali terkejut. Sekarang Hayara berpikir, entah kebaikan apa yang dia lakukan sehingga Tuhan seakan bersikap baik padanya hari ini. Dalam satu hari yang sama dan juga waktu yang sama dia telah dipertemukan dengan dua orang yang sama-sama dia kenal di kehidupan lamanya.

"Qian, apakah itu kamu?" Wanita yang berdiri di samping Hayara bereaksi lebih cepat.

Pemilik kafe tersebut menoleh pada wanita di samping. Wajahnya berubah terkejut dengan kening yang mengkerut. Dia melihat lebih teliti selama beberapa detik. "Ah, Asisten Mina, ya ini aku." Qian tidak pernah menyangka jika dia akan bertemu kembali dengan wanita ini. Mata milik Qian melengkung seperti bulan sabit ketika terseyum. Dia begitu tampan dengan setelan pakaian kasual. Qian hanya memakai kaos putih polos dengan kemeja biru di lapisan luar. Kemejanya tidak dikancingkan dan lengannya sengaja dilipat beberapa senti ke atas. Semuanya jika dipadukan dengan celana jeans sangat pas dan cocok untuknya.

"Jangan memanggilku seperti itu, aku sudah bukan lagi Asisten pribadi CEO, aku bahkan sudah dipecat dari sana." Ada kesan sedih di akhir kalimat yang Mina ucapkan. "Panggil saja aku Mina, anggap aku seperti teman biasa."

Qian tersenyum dan membalas "Ya" sebelum melanjutkan. "Aku hampir lupa, ayo silahkan duduk. Sebagai permintaan maafku aku yang akan melayani kalian sendiri." Qian membawa keduanya duduk di salah satu meja, dia sengaja memilih meja dengan posisi terbaik menurutnya. "Katakan apa yang akan kalian pesan, maka aku akan membawakannya."

Hayara mengingat tujuan awalnya untuk membeli kue, jadi dia memesan kue yang sama persis dengan yang dia makan dua hari lalu. Karena orang yang akan membayar pesanan adalah Hayara maka Mina memilih diam dan membiarkan orang lain memesan untuknya. Mereka menunggu selama beberapa saat, kemudian Qian kembali dengan pesanan. Setelah meletakan pesanan di atas meja, Qian memilih pergi melanjutkan pekerjaannya dan memberi waktu untuk keduanya berbicara.

Ketika Mina melihat segelas minuman di hadapannya entah bagaimana dia tiba-tiba saja menjadi haus. Tangannya terulur untuk mengambil gelas di atas meja lalu membawanya ke mulut. Membuat suara khas ketika dia menyeruput minumannya. "Hah, aku benar-benar haus." Kopi di dalam cangkir hanya tersisa setengah dari porsi awal ketika dia meletakkannya kembali di atas meja.

Beralih pada wanita muda di depannya, Mina merasa tidak asing dengannya meskipun dia sama sekali tidak mengenalnya. Mina menatap tajam sekaligus mengamati penampilan orang itu. Orang ini pasti lebih muda dariku jika dilihat dari penampilannya. Menghela napas. "Jadi, sesuatu yang penting seperti apa yang ingin kamu bicarakan denganku?" Mina menyandarkan tubuhnya pada kursi ketika bertanya.

Hayara pikir, dia sudah mengenal anak ini selama beberapa tahun terakhir, tetapi dia sama sekali tidak tahu jika Mina ternyata sangat tidak sopan. Jika dia tahu lebih awal dia mungkin akan berpikir sekali lagi sebelum menawarinya pekerjaan. Dibandingkan dengan anak kecil, Mina bahkan jauh dibawah mereka, dia tidak perlu bertanya kenapa pemilik toko itu menolak lamaranya (Mina), sudah jelas karena sikapnya.

Hayara menenangkan diri, kemudian menatap Mina dengan lembut. "Mina."

"Tunggu, dari mana kamu tahu namaku?" Mina menatap penuh selidik. Dia ingat jika mereka baru bertemu beberapa menit yang lalu, jadi bagaimana orang ini bisa mengetahui namanya.

Hayara menjawab dengan tenang. "Aku mendengar pemuda itu memanggilmu dengan nama ini."

Tentu saja karena aku mengenalmu.