Orang-orang cenderung melupakan sebagian ingatan mereka ketika beranjak dewasa tapi beberapa masih membekas di sana. Yina tidak tahu secara pasti untuk berapa lama dia sudah tinggal di panti asuhan ini. Namun, dia selalu ingat saat-saat di mana satu persatu temannya pergi keluar dari panti asuhan ini. Ketika itu terjadi, dia berdiri di balik jendela di dalam rumah dan menatap punggung temannya, semakin lama semakin jauh temannya pergi maka semakin pandangannya mengecil, kabur, lalu menghilang.
Setelah lulus sekolah menengah keinginan Yina adalah melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan memperbaiki nasib. Karena itu dia juga keluar dari panti asuhan dan pindah ke kota lain tempat universitas tujuannya berada.
Waktu itu dia baru lulus sekolah menengah atas dan sebagai seorang pengangguran dia hanya bisa mengandalkan uang tabungannya untuk biaya hidup sementara waktu. Meskipun pada akhirnya pemerintah masih memberinya tunjangan beasiswa itu juga tidak bisa menangani biaya pengeluarannya.
Dalam kesulitan seperti ini, tidak pernah sedikit pun terlintas di benaknya untuk mencari orang tuanya. Dia tidak diinginkan kehadirannya, orang tuanya membuangnya, oleh karena itu mengapa perlu membuang waktu untuk mencarinya? Tidak akan ada gunanya bahkan jika mereka bertemu satu sama lain. Hidup di dunia itu keras dan kamu tidak bisa mengandalkan orang lain untuk itu. Bahkan jika orang lain memiliki ikatan biologis denganmu, tidak akan ada sukarelawan mati untukmu, itulah pikirnya.
Ini sebenarnya mengatakan jika hidupmu adalah urusanmu sendiri.
Di saat kebingungannya, beruntung dia menemukan sebuah kamar sewa yang dikelola oleh pasangan suami istri. Dia sudah tinggal di sana cukup lama mungkin sekitar lima belas tahun sejak tahun pertama di universitas. Penghuninya kebanyakan adalah mahasiswa jadi mereka berada di kisaran usia yang sama seandainya berbeda selisih mereka pun tidak akan terlalu jauh.
Setelah lulus dari universitas, Yina sempat bekerja di sebuah perusahaan manajemen periklanan selama empat tahun, sebelum akhirnya memilih keluar dan mencari pekerjaan lain. Lalu satu tahun kemudian dia bergabung pada sebuah agensi manajemen artis. Di sanalah untuk pertama kalinya dia bertemu dengan Hayara.
Anak ini masih sangat muda saat itu, dia tersenyum kepadanya sebelum berkata "Kakak, mohon bantuannya". Waktu itu anak remaja sepertinya kelihatan sangat polos lalu entah bagaimana semakin dia tumbuh dewasa, Yina merasa anak ini terkadang juga bisa bersikap menyebalkan. Dia adalah kucing manis saat muda lalu ketika tumbuh dewasa dia menjadi rubah pemangsa.
Setelah bersamanya sepanjang tahun, itu cukup lama, waktu yang cukup untuk meningkatkan interaksi mereka dan mengembangkan hubungan. Pada awalnya hanya aktris dan manager, lalu setelahnya seperti saudara. Aktrisnya tidak punya orang lain selain adiknya, sekarang dia memilikinya sebagai kakak. Yina benar-benar merawatnya dengan baik.
Jadi pada saat sutradara itu meminta Hayara untuk menenggelamkan dirinya di sungai dia cukup terkejut. Dia bahkan berusaha keras untuk menghentikannya tapi pihak lain adalah bos di sini dan segala sesuatunya terjadi sesuai kehendaknya.
"Bisakah kita memakai pemeran pengganti saja? Pak, kamu tahu jika aktrisku tidak bisa berenang, kan?" Ada nada memohon dalam kata-katanya.
Sutradara itu berbalik sambil menggerutu, nampak tidak senang mendengarnya. "Lalu apa masalahnya? Kenapa aku harus memakai pemeran pengganti? Dia sedang menanggung konsekuensinya, lagipula mengapa dia setuju untuk peran ini jika dia sebenarnya takut air?"
Melihat aktrisnya disudutkan Yina buru-buru membantah. "Tidak! Tidak! Dia tidak takut air, sungguh!"
Sutradara itu dengan marah mengajukan pertanyaan lagi. "Jadi kenapa?"
Untuk sementara waktu Yina berubah bingung. Sungai itu tidak terlalu dalam bahkan mungkin tidak lebih tinggi dari dadanya. Arusnya juga tidak deras bahkan itu termasuk sungai tenang. Begitu dia memikirkannya kembali, dia tidak tahu mengapa dia merasa cemas. Setelah tarikan napas kedua dia akhirnya bicara. "Aku hanya khawatir soal ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebirth: Terlahir Kembali Menjadi Seorang Superstar
Romansa[Original Indonesia] Ini bukanlah pengalaman pertamanya, Hayara Li sudah berkali-kali menaiki pesawat, tetapi tidak sedikit pun terlintas dalam pikirannya dia akan mengalami kecelakaan. Pada ketinggian 35.000 kaki, pesawat yang ditumpanginya tiba-ti...