Chapter 27

472 41 2
                                    

Selesai membaca, Hayara menutup sebentar matanya lalu mendongak. Kembali merenggangkan tubuhnya. Dengan mata masih terpejam dia bertanya, "Manager, berapa banyak tabungan yang kupunya dalam rekeningmu?"

Sebenarnya Hayara cukup terkejut ketika pertama kali tahu semua uangnya ada dalam kepalan tangan managernya. Bagaimana mungkin pemilik asli tubuh ini begitu percaya kepada orang lain hingga menyerahkan seluruh hartanya?Namun, begitu dia mengetahui sifat asli Manager Yina, dia mungkin juga akan melakukan hal yang sama dengannya tanpa perlu berpikir ulang.

Manager Yina nampak berpikir, menarik kembali ingatannya tentang rekening banknya.

Merasa apa yang dilakukan manegernya lama dan hanya akan berakhir sia-sia, dia menyela. "Kamu tidak perlu menyebutkan nominal pastinya. Katakan saja apa itu cukup untuk membeli sebuah rumah dengan tiga tempat tidur."

Manager Yina termenung ketika rasa was-was tiba-tiba datang merayapi hatinya. Pandangannya terkunci pada aktrisnya, tatapannya seolah-olah mengisyaratkan sesuatu. Apa jika kamu membeli rumah, kamu masih akan membiarkanku tinggal bersamamu di rumahmu?

"Mungkin cukup, tapi tidak akan ada yang tersisa."

Hayara berpikir sebentar, dia perlu mempelajari situsi ini sebelum bertindak. "Kalau begitu ayo jual apartemen ini." Beberapa saat kemudian dia kembali berkata, "Jual juga apartemen Renzi. Akan lebih bagus jika dia tinggal bersama kita di rumah."

Manager Yina merasa senang di balik keterkejutannya. Perasaan khawatir dengan nasibnya yang menjadi gelandangan menghilang seketika digantikan dengan suka cita. Aku pikir kamu akan membuangku setelah membeli rumah baru.

Hayara, "Manager, tolong bantu aku menjualnya, tawarkan pada teman-temanmu juga. Jika perlu pasang iklan di penjualan properti."

Manager Yina, "Ya, akan kulakukan. Bagaimana dengan rumahnya?"

Hayara menoleh. "Kamu juga yang akan mencarinya."

Manager Yina merasakan beban berat jatuh ke atas punggungnya. "......"

Sedikit sulit untuk menjual apartemen, terutama untuk mencari pembeli dengan harga yang pas. Berbanding terbalik dengan ketika mencari rumah, walaupun itu juga sulit, nyatanya itu lebih mudah untuk dilakukan. Mereka berhasil menemukannya setelah satu minggu dan berhasil pindah.

Manager Yina memerlukan waktu satu bulan untuk menemukan pembeli sekaligus mengurusi data kepemilikan aset. Sayangnya dia hanya mampu menjual satu yang dihuninya. Tentu saja ini membuat Renzi merasa senang karena merasa tidak perlu ikut pindah. Sayangnya kebenaran selalu bisa mematahkan kesenangannya. Kakaknya tidak perlu berkata manis untuk membawanya pergi, melainkan langsung menariknya keluar.

Karena apartemen Renzi belum terjual, Hayara memutuskan untuk tidak jadi menjualnya. Dia memiliki ide lain yang lebih menguntungkan. Dia akan menyewakannya untuk orang-orang yang berminat. Lagipula, uang akan selalu mengalir Padanya setiap bulan dengan cara itu, selain itu kemajuan harga sewa semakin berkembang belakangan ini. Ini jelas menguntungkan.

Siang ini, udara terasa lebih panas dari biasanya. Sinar terik matahari seakan bisa membakar semua di bawahnya. Sepertinya global warming sungguh semakin menjadi, membuat peningkatan efek rumah kaca yang menahan panas bumi keluar dan berakhir memantul kembali ke bumi.

Hayara duduk di sofa, melihat keluar jendela rumahnya. Rumah ini tidak jauh berbeda dengan rumahnya dulu. Semilir angin berhembus melewati dedaunan yang kering dan membuatnya jatuh. Angin terus bergerak masuk menembus celah jendela yang terbuka dan menerpa wajah Hayara, meniup rambutnya yang lurus jatuh ke bawah. Rasa sejuk seketika melingkupi. Namun, itu tidak bertahan lama setelah suara Manager Yina mengagetkannya.

Rebirth: Terlahir Kembali Menjadi Seorang SuperstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang