Rebirth: Terlahir Kembali Menjadi Seorang Superstar

Chapter 34

Setelah kebenaran tentang bosnya yang tidak sengaja terungkap. Mina mulai memperbaiki dirinya, meminta maaf atas kesalahan yang dilakukannya dulu. Jika diingat kembali dia memang tidak sopan pada bosnya. Sebelum itu terjadi, bagi Mina bosnya hanyalah anak kecil, sangat mudah ditindas dan diremehkan. Namun, dia tidak pernah menyangka jika bosnya saat ini adalah orang yang sama dengan bosnya di masalalu. Dia menjadi malu atas kelakuan buruknya.

Ketika Mina kembali mengingatnya, dia akan tertawa karena merasa itu lucu. Saat itu dia baru saja kembali setelah berbicara dengan bibi tetangganya. Ketika dia melihat pintu kamar ibunya yang terbuka, dia tahu bosnya ada di dalam sana jadi dia memutuskan untuk masuk. Namun, dia berhenti di depan pintu dan menyingkir untuk sembunyi. Bergeser dan dari balik tembok mendengarkan orang di dalam sana mengeluh. Siapa yang akan menyangka jika dia mendengar sebuah rahasia?

Mina tercengang dengan kebenaran yang didengarnya. Mina tahu apa itu transmigrasi, dia sering mendengarnya, lagipula dia tidak asing dengan kata itu. Masa mudanya masuh cukup baik untuk membiarkannya tahu apa itu cerita fantasi dan film maupun kartun. Dia sering mendengarnya di sana, mereka menyebutnya tranmigrasi karena roh tubuh yang berpindah. Dan sekarang dia melihatnya secara langsung? Benar-benar luar biasa!

Ketika orang di dalam sana selesai bicara, Mina muncul dengan cepat dan bertanya dengan pelan. "Jadi, itu benar-benar kamu, bos?"

Mendengar suara lain, Hayara menoleh dengan cepat. Dia terkejut, tidak menyangka jika dia ketahuan. Tidak tahu untuk memilih kata-kata yang tepat sebagai jawaban, jadi dia membalik pertanyaannya. Memutar matanya, beralih kembali pada wajah wanita tua yang terbaring di tempat tidur. "Bagaimana menurutmu?" Pertanyaan Hayara mengungkapkan hal yang berbeda dari kekhawatirannya seakan-akan dia tidak peduli.

Di dunia nyata, kelahiran kembali? Bagaimana dia bisa mempercayainya? Itu sungguh tidak masuk akal dan mustahil! Namun, mengingat siapa orang di depannya, alih-alih menyangkal dan menghubungi petugas rumah sakit jiwa, Mina lebih memilih untuk mempercayainya.

"Jadi itu benar? Pantas saja kamu sangat mirip dengannya hanya saja kamu lebih muda." Mina hampir menangis, dia sungguh bahagia saat ini dan hatinya menghangat. Baginya, orang di depannya ini tidak lagi hanya sekadar bos yang menggajinya tapi dia juga seorang kakak yang baik. Jadi ketika kabar tentang kecelakaan pesawat yang ditumpangi wanita itu muncul, dia sangat khawatir padanya. Dan kabar bosnya yang menjadi korban kecelakaan yang terjadi karena kerusakan teknis yang tidak disadari pada pesawat hampir mirip seperti film horror baginya. Menghantuinya selama berhari-hari, bahkan semakin seram saat petugas belum juga bisa menemukan jasatnya setelah tiga hari dari kecelakaan.

Bagaimana Mina mengetahui kebenarannya sangat sederhana. Aku pikir itu tidak lebih menarik dari adegan film dan drama. Itu bahkan tidak menarik sama sekali. Lalu bagaimana di dalam film itu menjadi sangat bagus dan adegan itu tidak mudah dilupakan? Terlalu berlebihan.

Bagaimana dengan Manager Yina dan Renzi? Mina tidak tahu apakah mereka mengetahuinya atau tidak, tapi melihat sikap keduanya yang tidak merasa asing membuatnya berani mengambil kesimpulan jika mereka tidak tahu apa-apa. Maka dia akan diam jika memang bukan Hayara sendiri yang ingin memberitahu mereka, maka biarkan itu tertutup dari permukaan sehingga mereka tidak akan tahu.

Mina baru saja selesai mencuci pakaian saat dia kembali untuk menemui menemui Hayara. Dia melihat bosnya duduk di sofa yang ada di ruang tengah. Seluruh perhatiannya tersedot pada naskah di pangkuannya, jadi orang itu sedikit terkejut ketika merasa pergerakan di sampingnya. Mina duduk di sana. "Bos, sepertinya kamu benar-benar menikmati pekerjaanmu menjadi aktris." Mina tersenyum di akhir.

"Ya, mungkin karena jika aku tidak menjadi wanita pebisnis, aku akan menjadi aktris sejak awal dan mengikuti banyak audisi." Hayara menjawabnya dengan tenang seolah itu memang bukan masalah, dia tidak keberatan sama sekali. Mungkin bagus untuknya sehingga dia tidak perlu berurusan dengan ayahnya yang penuh ambisi tentang uang.