t i g a

4.5K 357 10
                                    

Pagi pagi sekali Shita sudah bangun karena ada nya sebuah getaran dari alarm yang berada di kamar nya serta bunyi suara nyai Desi mulai terdengar di seluruh penjuru rumah yang di pasangi speaker di sepanjang sudut rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi pagi sekali Shita sudah bangun karena ada nya sebuah getaran dari alarm yang berada di kamar nya serta bunyi suara nyai Desi mulai terdengar di seluruh penjuru rumah yang di pasangi speaker di sepanjang sudut rumah. Artinya bahwa ini adalah pertanda waktu bangun.

"Manusyia manusyia ahh."

"Bangun lah bangun lahhh."

"Ingattt yang maha kuasyahh."

"Bangunlahh!."

Kira kira seperti itu lah kebiasaan pagi pagi nya yang pasti nya membuat tidur cantik bak sliping biuti Shita terganggu dengan tak hormat oleh nyai Desi.
Mendengar panggilan alam tersebut Shita segera bangun dari tidur nya kemudian berjalan ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dengan mata yang masih terbuka ya sekitaran 45°.Setelah berwudhu ia lanjut menunaikan kewajiban nya.

Pada biasa nya jiwa asli Shita walau penampilan dan sikap nya sangat lah tidak baik tetapi diri nya masih menunaikan kewajiban nya sebagai seorang muslim. Menurut nya tak apa gaya dan sikap nya buruk tetapi jangan sampai ia lupa pada tuhan nya. Semua itu adalah ajaran dari Desi yang sabar mendidik kedua beban keluarga nya.
Selesai menjalankan sholat Shita langsung bergegas mandi dan bersiap siap untuk berangkat sekolah. Karena kurang lebih selama satu minggu ia hanya rebahan dan maraton drakor sampai pagi namun akibat ketahuan oleh Desi ia langsung di perintahkan untuk sekolah. Padahal Shita masih ingin berlama lama di rumah untuk menikmati kehidupan.

"Woilah selamat pagi dunia Barbara Palvin lokal datang menyinari kehidupan." teriak nya di ujung tangga sambil menuju dapur untuk sarapan bersama.

"Bara bara gundul mu udah ga usah kebanyakan halu keles cepet makan terus berangkat bareng Sadam Shitt." teriak Desi dari arah dapur tak kalah kencang sambil membawa dua gelas susu untuk ia cekokan kepada anak nya.

"Enak aja ya Desi mengapa kau merubah nama ku yang cantikjjj djelitah inichh." ucap Shita sambil memainkan rambutnya keatas kebawah dan berdiri seolah model papan atas.

"Terserah gue lah iya kan Har." Desi bertanya pada Haris.

"Yoi sist." jawab Haris sambil terus menikmati makanan dengan syahdu nya.

Pakaian memasak yang di gunakan oleh Desi pagi hari ini bukan kaleng kaleng. Dia menggunakan t-shirt warna kuning terang dipadukan dengan celana legging hitam jangan lupakan celemek motif macan yang setia menemani dari waktu pertama kali ia membangun rumah tangga. Dan juga ia memakai bando pink di sertai kaca mata yang bertengger indah di pucuk kepala.

"Tumben bener lu kak ga makan ayam mentah lagi pagi pagi." tanya Sadam yang heran dengan kakak nya yang sama sekali take ber bibir dower seperti biasa nya.

"Setelah kejadian musibah waktu itu sekarang gue mulai menyesuaiksan diri menjadi diri yang lebih baik." ujar Shita dengan nada yang di lemah kan beserta air mata buaya yang menetes setetes.
Desi Haris dan Sadam yang mendengar itu pun merasa terenyuh dan ikut senang karena anggota mereka yang satu ini sudah sedikit kembali ke jalan yang benar.

Change Soul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang