Sarah Febrianti Ayuningtyas adalah gadis yatim piatu yang bekerja part time untuk memenuhi kebutuhan hidup nya. Karena suatu insiden dia mati dengan tragis dan berpindah jiwa ke tubuh seorang gadis bernama Arshita Recca Melanie yang mempunyai sifat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa vote comment nyaa
Pulang sekolah hari ini terasa berbeda bagi Shita karena mama nya -Desi tidak menjeput nya dengan perkara lupa dan malahan pergi ke bazar serba 35.
"Ah sialan harusnya tadi gue mau diajak sama Amel pulang bareng ga bakal gue kaya gelandangan gini." gerutu Shita sepanjang jalan.
Di pertengahan jalan tepat nya trotoar yang lampu lampu nya sudah karatan. Shita melihat ada sesosok gadis yang sepertinya sedang kesusahan karena terus menatap kebawah sehingga sesekali hanya putar putar saja.
"Ih kenapa tu human ngga pusing apa ya berputat putar dalam trotoar?" Karena merasa penasaran yang menggebu gebu jadinya dia langsung melangkah untuk menghampiri gadis aneh itu.
"Kiw mba kenapa muter muter terus cosplay beliungan kah?" tanya Shita sambil menggaruk garuk kepala sebelah kiri yang menjadi batas antar wilayah kepala kiri dan kanan.
"Eh tidak saya sedang mencari hewan peliharaan yang tidak tahu kabur kemana" keluh si emba emba yang kalau di taksir umurnya sekitaran ya paling paling seumuran lah sama Shita.
"Eung emang kenapa bisa bisanya kabur?"
"Karena tadi saat saya sedang makan di cafe di depan sana saya tidak begitu memperhatikan Mummy"
"Ih mba nya pelihara orang dibungkus?" Shita semakin terheran heran dibuat nya.
"Ah tidak Mummy itu hewan, lebih tepat nya tokek"
"Itu adalah hewan yang sudah di wariskan dari dahulu zaman leluhur saya" kata si mba nya semakin terlihat jelas raut gelisah di wajah nya.
"Ealah tokek udah jadi warisan leluhur lagi ya, yaudah saya bantu cari gimana mba boleh kan?"
"Tentu saja dari tadi saya ingin meminta tolong namun saya kurang bisa untuk berinteraksi" ujar mba tersebut sambil tersenyum cerah.
Proses pencarian pun di mulai dari mencari disetiap sudut jalan, dahan pohon, ranting pohon dan berbagai macam bagian pohon sudah di lalui oleh Shita namun tak membuahkan hasil. Sedangkan si mba tadi sedang menyusuri jalan dan terus mondar mandir. Terkadang ia juga mencari dengan cara melata mungkin efek kerinduan kepada sang hewan kesayangan.
"Eh itu dia Mummy!" teriak si mba sambil menunjuk ke semak semak belukar.
"Mana mba ayo cepet kejar ntar keburu ilang!" sahut Shita yang sudah kepalang excited mendengar perkataan mba.
"Yang mana mba kok ngga ada tokek nya?" Shita kebingungan karena tidak menemukan sebatang tokek pun disana.
"Sudah ketemu, ini adalah Mummy yang saya maksud" si mba yang ada di belakang Shita berkata.
