Sarah Febrianti Ayuningtyas adalah gadis yatim piatu yang bekerja part time untuk memenuhi kebutuhan hidup nya. Karena suatu insiden dia mati dengan tragis dan berpindah jiwa ke tubuh seorang gadis bernama Arshita Recca Melanie yang mempunyai sifat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nb:Karena cerita nya si Sarah udah ada di tubuh Shita sekarang panggilan nya di ubah jadi Shita ya
Hari yang di tunggu tunggu telah tiba di mana hari ini adalah hari kepulangan Sarah ke rumah baru nya lebih tepat nya rumah Shita. Pagi pagi sekali Desi sudah repot sendiri menyiapkan semua barang untuk di bawa pulang sedangkan Haris sudah berangkat kerja dan Sadam sedang sekolah.
"Tha sarapan dulu itu makanan di makan sendiri ya mama masih sibuk beres beres nih, takut ada yang ketinggalan entar." perintah Desi pada anak nya yang asyik memainkan gawai nya.
"Iya ma bentar lagi nanggung nih sedikit lagi selesai." jawab
"Emang nya lagi ngapain sih kamu dari kemarin hp melulu, baru aja melek." Desi mengomel sambil mendekat pada Shita dan mengintip apa yang sedang anak nya lakukan.
"Ealah bocah edan selesai koma langsung banting stir buat kursus maling kamu?." kaget Desi karena anak nya sedang bermain game maling simulator, pasti nya kalian tau kan walau ga sebutin merk-_
"Bukan nya ganti profesi mam, ini itu sebuah kegiatan untuk mengatisipasi otak Shita yang udah lama ga di gunain gegara koma." ujar Shita sambil memandang Desi kemudian melanjutkan acara melatih otak nya.
"Perasaan emang otak kamu ga pernah di pakai kan." gumam Desi pelan lalu di beres beres kembali.
Setelah beberapa menit terjadi keheningan munculah sosok Sadam yang masih menggunakan seragam kebanggan nya yaitu seragam SMP milik nya.
"Assalamualaikum ya ahli kubur." salam Sadam pada makhluk yang ada di dalam ruangan.
"Waalaikumsalam ya calon mayat." balas Desi dan Shita bebarengan.
"Wegelaseh mantep bener jawab nya." ujar Sadam lalu berjalan menuju Desi dan menyalimi mama nya. Lanjut duduk tanpa bersalaman pada satu orang yang tersisa.
"Anjir lu Dam ngelewati gue begitu aja dengan santai nya hah!." ucap Shita yang kesal karena ia tidak di salami oleh adek sementara nya.
"Eh gue kira ga ada lu." Sadam berkata sambil cengengesan.
"Gue gede segaban gini elu ngga liat. Emang dasar kembaran Dona minus semua." kata Shita dengan tampang julid nya.
"Santai dong nyai ga usah samain gue sama si Dona." Sadam berujar kesal, apalagi di tambah dengan Shita ya meledek dia dengan menirukan kata kata nya.
"Hush dua beban ga boleh berantem dong gimana, mengganggu suasana banget." Desi berkata karena merasa terganggu dengan keributan kedua kubu anak nya.
"Makan dulu kamu pasti pulang sekolah langsung kesini ya ngga pulang dulu Dam." perintah Desi pada anak nya.
"Iya lah ma ribet banget pulang dulu bolak balik cape." dia berujar sambil mengambil makanan lalu memakan nya.
