Sarah Febrianti Ayuningtyas adalah gadis yatim piatu yang bekerja part time untuk memenuhi kebutuhan hidup nya. Karena suatu insiden dia mati dengan tragis dan berpindah jiwa ke tubuh seorang gadis bernama Arshita Recca Melanie yang mempunyai sifat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa vote dari atasss!
"APA YANG LO LAKUIN KE LIFHIA!!." teriak Sanggara menggelegar di depan pintu kantin.
Dengan gerakan cepat Sanggara menarik lengan Shita dengan kuat hingga membuat Shita cukup kesakitan dengan cengkraman tangan Sanggara yang tak main main.
"Lepasin apaan sih lo dateng dateng langsung marah marah!" teriak Shita sambil meronta berusaha melepaskan cengkraman tangan Sanggara pada lengan nya, namun pada dasar nya tenaga Shita tak sebanding dengan Sanggara sehingga dia hanya pasrah.
"Lo bilang kenapa gue langsung marah. Ya iyalah jelas jelas lo perlakuin Lifhia kaya gitu gimana gue nggak marah!" balas Sanggara dengan nada membentak dan cengkraman nya semakin kuat.
"Gue sama sekali nggak ngapa ngapain Lifhia ya, temen nya tadi numpahin kuah soto ke lengan Amel dan malahan dia yang nangis sambil kaya gitu." bela Shita yang sedikit meringis.
"Alah bullshit lo emang nggak bisa di baikin walau sehari, yang namanya jahat emang tetep jahat. Udah jelas jelas Lifhia ketakutan kaya gitu lo masih bilang kalau lo nggak ngapa ngapain." sergah Sanggara sambil terkekeh meremehkan.
"Kak Sanggara." panggil Lifhia dengan suara serak dan lemah yang membuat Sanggara dengan cepat menoleh kepada nya dan dengan tiba tiba langsung melepas cengkraman nya.
"Lo nggak papa kan." tanya Sanggara dengan nada kekhawatiran yang terlihat jelas.
Sambil tersenyum lalu menggeleng Lifhia berkata bahwa dia tak apa apa tetapi dia langsung meringis dan berkata bahwa dia pusing.
Sanggara yang melihat Lifhia dengan keaadan seperti itu amarah nya langsung memuncak sampai keubun ubun. Dengan gerakan yang tak bisa di cegah dia langsung menghampiri Shita dan mendorong nya hingga ke hadapan Lifhia. Perbuatan nya di hadiahi oleh pekikan terkejut dari siswi dan juga teman teman Shita, sedangkan teman dari Sanggara pun tak kalah terkejut nya dengan apa yang di lakukan oleh ketua mereka.
"Sekarang lo minta maaf sama Lifhia, atas semua yang udah lo lakuin tadi." perintah Sanggara yang lebih terdengar seperti memaksa.
Shita yang sedari tadi masih syok karena di dorong secara tiba tiba masih diam mencerna keaadaan. Teman teman nya yang ingin menolong langsung di halangi oleh tatapan tajam dari Sanggara yang seolah memerintah mereka untuk tetap berada pada tempat nya.
"CEPET MINTA MAAF!!" teriak Sanggara kembali.
Shita yang perlahan sadar dengan semua ini langsung menatap tajam pada Sanggara, dengan perlahan ia langsung bangkit dari jongkok nya.
