e n a m b e l a s

430 63 14
                                    

Hari ini hari Senin, hari yang paling dibenci oleh Shita dan tentu saja saya juga lumayan benci benci suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini hari Senin, hari yang paling dibenci oleh Shita dan tentu saja saya juga lumayan benci benci suka.

Dengan perasaan campur aduk macam nasi padang. Raut wajah lesu tanpa semangat yang membuat dia mirip dengan wanita yang hamil diluar nikah dan ketika meminta pertanggung jawaban palah dia ditinggal kan. Padahal sang lelaki sebelum memaksa melakukan  nuinainu sudah berjanji akan bertanggung jawab. Namun apalah daya sang benih sudah menjadi bayi.

"Woy cok lemes amat tu muka, jadi mirip Limbad", lamunan Shita buyar seketika. Karena perkataan Sadam yang ujuk ujuk sudah berdiri di depan mata.

"Anjing lo ya ngagetin gue aja" tanpa sengaja Shita mengumpati Sadam.

"Astaghfirullah ukhti gaboleh ngumpat loh, ntar bibir nya monyong mau" gemas Sadam sambil mencomot bibir Shita lalu bergerak seolah membuang nya.

"Alah bacot! Buruan berangkat ayo keburu telat ntar gue nih. Sekarang gue dapet jadwal mapel nya Busuk" ajak Shita untuk segera berangkat dan di angguki Sadam.
Sementara Sadam mengambil Caca, Shita memilih goleran di depan gerbang. Sudah hampir 5 menit dia menunggu tak muncul sebatang hidung si Sadam Shita pun berteriak memanggilnya.

"Sadammm setannn, lama bener lo ngambil Caca!!" teriak Shita sambil memukuli gerbang.

Sebuah mobil mevvah melaju di depan Shita yang sedang jongkok layaknya pengemis keliling agak nya membuat sang pengendara mobil mevvah tersebut merasa tersentil uluh hati nya. Dengan kedermawanan nya tanpa ragu dia melemparkan satu plastik koin kepada Shita.

"Dek tolong diterima ya sedikit rezeki dari saya, mohon maaf dilempar soal nya ngga sempat buka pintu mobil. Masih seret mobil baru soalnya hehe" ujarnya begitu lalu pergi melaju begitu saja dari hadapan Shita yang masih keheranan.

"Anjir ceritanya ini gue dianggap pengemis gitu?"

"Ih tapi untung juga ya, ini recehan bisa buat beli tahu bulat ntar di kantin. Emang rejeki si ukhti ngga kemana"

Tak lama setelah itu datanglah Sadam dengan Caca yang setia dia tunggangi dengan perasaan yang cukup was was akibat terlalu lama. Ia siap jika akan menerima semprotan dari Shita.

"Kak berangkat yuk, udah keburu siang nih" ajak nya ragu ragu sambil memasang senyum menawan.

"Ayok la let's go" ujar Shita tanpa beban dan disertai dengan cengiran yang membuat Sadam bernafas lega.

"Sorry ya kak tadi gue lama, soalnya ngga tahan buat beol"

"Iye ngga papa, eitss tapi sebagai permintaan maaf lo karena udah gue nunggu disini kelamaan gue punya satu syarat"

"Apaan tuh kak syaratnya, jangan susah susah ya apalagi menyangkut materi"

"Ngga lah gampang ini mah, gue cuman mau kita berangkat sekolah hari ini gue yang nyetir"

Change Soul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang