⑅˖5: Bukan Minggu Biasa🎻

65 35 47
                                    

"Benar kata orang bahwa ketika hati menyeru, dia akan tiba tanpa dipanggil untuk kedua kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Benar kata orang bahwa ketika hati menyeru, dia akan tiba tanpa dipanggil untuk kedua kalinya. Akan tetapi, bagaimana bisa?"

—Hey, Geisa!

🎻♡

Minggu adalah hari sejuta cinta bagi Geisa. Badannya masih bergelung selimut di saat matahari mulai meninggi. Dengan posisi tengkurap, ia memainkan ponselnya dengan menyumpal kedua telinga. Kedua orang tuanya sudah pergi pagi-pagi buta, entah kemana mereka pergi tanpa mengajaknya.

I'm going under and this time I fear there's no one to save me
This all or nothing really got a way of driving me crazy
I need somebody to heal
Somebody to know
Somebody to have
Somebody to hold
It's easy to say
But it's never the same
I guess I kinda liked the way you numbed all the pain

Now the day bleeds
Into nightfall
And you're not here
To get me through it all
I let my guard down
And then you pulled the rug
I was getting kinda used to being someone you loved

Ini aneh, Geisa justru memutar lagu galau tentang cinta. Ia mengubah posisinya menjadi duduk, mematikan lagu yang tadi diputarnya, melepas headset, dan terdiam beberapa saat. Ia merasa aneh dengan hari ini, entahlah akan ada hal apa, tetapi ... benar-benar tidak biasa. Bukan hal yang buruk, tetapi belum tentu juga istimewa.

Gadis itu menghendikkan bahu, ia beranjak dari kasur tanpa membereskan kekacauan gara-gara gerakannya yang random saat tidur semalam. Ia akan mandi saja, lalu membuat sarapan dan sepanjang itu, ia memikirkan seseorang tanpa henti. Kenapa di saat kayak gini, gue mikirin Laksa?

🎻♡

Salsa tadi bilang bahwa dia sudah makan, tetapi sekarang sudah tandas sepiring nasi goreng buatan Geisa. Gadis itu tersenyum tidak berdosa dan mengucapkan beberapa kalimat pujian untuk masakan temannya sedangkan yang dipuji menggeleng pelan. Salsa tidak sendirian, dia datang bersama Anggi yang sekarang berkutat dengan ponselnya.

"Tengok apa tuh?" tanya Salsa penasaran.

"IG," jawab Anggi singkat.

Geisa mengambil alih piring Salsa, menumpuk dengan piringnya. Hanya Anggi saja yang tidak ikut makan, ia mengatakan dirinya tengah diet meskipun Salsa mencibir bahwa apa yang Anggi lakukan akan gagal total, seperti tahun lalu ....

"Sal, sekarang hari apa?" Anggi menatap gerobak bakso yang sudah berhenti sekitar sepuluh menit sejak dirinya menghentikan langkah di depan gerbang.

Hey, Geisa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang