13

431 70 65
                                    


"Hey hey aku sudah dapat cincinnya" riang Nara sambil menghampiri teman temannya.

"Benarkah? Mana ku liat" ucap Jake tak kalah heboh.

"Woah ini lucu dan juga keren" ucap Jungwon lalu memakainya di jari manisnya.

"Kakak benar, ini sangat keren" balas Ni-ki dan melakukan hal yang sama.

"Jadi kapan kita akan pergi?" Tanya Heeseung memelankan suaranya, namun Nara merasa ada yang kurang.

"Dimana Sunoo?" Tanya Nara.

"Ahh dia di kamarnya" jawab Jay yang masih asik memandang cincinnya itu.

Brakk!!

"ARGHHH!!..."

Semua orang tersentak kaget saat mendengar sebuah teriakan dari luar, jantung Nara berdegup kencang, itu Sunoo. Tanpa pikir panjang Nara berlari menghampiri asal suara, dan benar saja Sunoo tengah terkapar lemah di lantai dengan seseorang mencekiknya, itu Seongha.

"Sial!!" Teriak Nara lalu menerjang Seongha hingga Seongha terlempar cukup jauh, Sunoo bergidik ketakutan saat merasakan aura gelap dari arah Nara, tak lupa matanya yang berubah menjadi merah pekat.

Melihat keributan itu lantas anak lain berusaha menghampiri Sunoo, namun terlambat. Nara menggunakan Telekinesis nya untuk menutup bahkan mengunci pintu kamar Sunoo.

Merasa Nara sedang dalam mode mengerikan, lantas Sunoo berjalan menjauh ke ujung ruangan melindungi dirinya sendiri.

"Aku tidak pernah bermain main dengan ancaman ku, kau tau itu?" Ucap Nara sambil tersenyum miring.

Sementara Seongha sudah bergidik ngeri, ia terjebak disini.

"K..kumohon a..aku hanya di suruh Hyein, ttt...tolong lepaskan aku" mohon Seongha yang malah membuat Nara tertawa.

"Sayangnya terlambat...kau telah menyentuh nya Jung Seongha, berarti kau akan mati sekarang"

Sedetik kemudian Seongha menjerit kesakitan saat merasakan darahnya mendidih, di tambah kepalanya serasa ingin pecah, jika kalian berpikir itu ulah Nara? Ya kalian benar. Sunoo takjub plus ngeri saat melihat Seongha yang menjerit kesakitan hanya dengan di tatap oleh Nara, sekuat apa Nara?

"Bagaimana? Menyenangkan? Aku bersyukur dengan wujud ku seperti ini, setidaknya aku bisa membunuh mu tanpa menyentuh tubuh hina mu itu" tawa Nara, ia sangat suka ketika mendengar jeritan yang keluar dari mulut Seongha, jika bahasa sekarang Nara adalah vampir psychopat.

"Aku bosan.... jadi langsung saja ya?" Sedetik kemudian tubuh Seongha ambruk, tubuhnya memucat seketika.

"Y..yerin.." lirih Sunoo memanggil Nara, ia masih takut.

"Kau tak apa apa?" Tanya Nara menghampiri Sunoo, namun rahangnya mengeras saat melihat leher Sunoo yang membiru karena cekikan Seongha.

Brakk!!

Pintu kamar Sunoo akhirnya terbuka setelah Jay, sunghoon, dan Heeseung berusaha mendobrak nya. Mereka terkejut saat melihat keadaan Seongha yang sudah tak bernyawa itu, lantas sunghoon memeriksa nya dan terkejut.

"Darah bibi habis" ucap Sunghoon yang menarik perhatian Jay dan benar saja, namun Jay merasa janggal karena tidak ada luka atau bekas gigitan sedikit pun di tubuh Seongha.

"Yerin, apa yang kau lakukan? Kenapa tidak ada bekas lukanya?" Tanya Jay kepada Yerin.

"Aku bisa menghabiskan darah seseorang hanya dengan menatapnya" ucap Nara dengan nada yang datar, tentu membuat semua anak terkejut.

Sedetik kemudian mata Nara berubah menjadi seperti normal, tiba tiba Nara berlari ke toilet dan memuntahkan semua darah yang baru saja ia ambil dari Seongha.

Tubuh Nara ambruk ke lantai, tubuhnya benar benar lemas ini efek dia mengeluarkan kekuatan tersembunyi nya, tenaga nya terkuras habis.

"Kak! Kayaknya keadaan makin buruk deh, kita harus pergi sekarang" ucap Jungwon sedikit khawatir.

"Kenapa?" Tanya Jake.

"Ibu!! Dia hampir membunuh Ni-ki tadi, untung kita menggagalkan nya" ujar Jungwon panik.

"Hoon gendong Yerin, kita pergi sekarang!" Perintah Heeseung, lantas Sunghoon menggendong Nara di punggung nya.

Dapat di lihat Jay dan Sunoo yang tengah berusaha melawan Hyein.

"Kalian pikir kalian bisa keluar dari sini begitu saja?" Smirk Hyein yang malah di balas decihan oleh Jay.

"Tentu saja ini sangat mudah" ucap Jay lantas menendang tubuh Hyein hingga tersungkur.

"Sekarang!!!" Teriak Sunoo memberi aba aba untuk kabur, yang di ikuti oleh semua anak.

Kini mereka sudah sampai di luar, sebenarnya mereka sedikit ragu karena ini pertama kalinya mereka keluar dalam keadaan siang hari.

"Ayo gak usah takut" ucap Sunoo lalu menarik Jake keluar, dan benar saja tubuh Jake baik baik saja hanya saja ia perlu membiasakan diri dengan sinar matahari.

Melihat Jake yang baik baik saja lantas semua anak mengikuti berlari keluar menuju ke dalam hutan.

"Aigoo kamchagiyaa!!!" Teriak Jay saat melihat seseorang berjubah tiba tiba datang di depannya.

"Pftt bwahaha mukanya hahaha ngakak banget" tawa pria berjubah itu dengan suara lumba lumba nya.

"Yak kai, kamu bikin kaget orang aja" protes seorang pria yang datang dari belakang.

"Loh pangeran Beomgyu?" Kaget Sunghoon yang membuat semua anak membelalakkan matanya? Jadi ini pangeran werewolf?

"Oh hai Sunghoon, maafin Hueningkai ya, sini kamu"

"Hwaa kak Gyu sakit ih, aku aduin ke kak Taehyun loh" Teriak Hueningkai kesakitan saat merasakan telinganya di tarik Beomgyu.

"Males tukang ngadu" ucap Beomgyu memutar matanya malas.

"Biarin wlee, ngomong ngomong kalian kok disini" tanya Hueningkai bingung.

"Rencana nya berubah, kita kabur sekarang" jelas Sunghoon kepada Hueningkai, namun tiba tiba sebuah belati hampir melubangi kepala Ni-ki yang berada di paling belakang, jika saja Beomgyu tidak melindungi nya

"Kai bawa mereka ke istana, biar kakak yang urus wanita itu" ucap Beomgyu lalu melemparkan belati itu ke sembarang arah.

"Baik biar kai panggil kak Yeonjun juga" jawab Hueningkai.

"Gak perlu, udah kakak panggil yang lain" sedetik kemudian tiba tiba ke tiga pangeran lainnya datang.

"Kai, soobin bawa mereka, biar kakak, Gyu sama Taehyun yang urus" komando Yeonjun yang di turuti oleh Soobin dan kai.

"Sunghoon, sini biar saya yang bawa Yerin" ucap Soobin lalu mengambil Nara dari gendongan Sunghoon.






















"Kenapa tubuh Yerin dingin?"

---
Gaje? Iya tau🙂

See ya

Terrible Destiny : The Beginning {ENHYPEN} (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang