Ep. 2

624 78 7
                                    

Yisang datang tak lama Yujong dan Ryn kembali ke rumah. Ryn masih shock terlebih ia teringat jika anjing kesayangannya sudah tiada.

"Tenangkan dirimu.... lalu ceritakan apa yang terjadi?" tanya Yujong.

Ryn hanya menangis sambil menggelengkan kepalanya lalu ia memeluk ibunya dengan sangat erat.

"Tuan... apakah ini sebuah rencana? rencana dari dari seseorang yang pernah kau tahan." ucap Yisang.

"Mungkin saja... mulai sekarang... perketat keamanan di rumahku... dan kau tinggal disini untuk membantuku melindungi Ryn." ujar Yujong.

Yisang pun mengangguk pasti.

Setelah kejadian semalam banyak teror yang di terima oleh keluarga Baek. Dari kiriman paket berisikan bangkai burung maupun tikus. Dan terakhir ada sebuah drone yang membawa pesan jika mereka akan menculik Ryn.

#BRAK!

Yujong menggebrak meja kerjanya setelah membaca surat ancaman itu.

"Tidak bisa di biarkan! CARI PELAKUNYA! SIAPAPUN!" Bentak Yujong pada anak buahnya.

Tiba-tiba ponselnya berdering dan ada satu panggilan dari sang istri.

"Halo..."

*terdengar suara pria menyapa ucapan Yujong*

Yujong langsung bergegas menuju rumah setelah menerima panggilan tersebut. Bahkan ia tidak sempat berkata untuk mengajak anak buahnya bersama.

Sesampainya di rumah dan turun dari mobil, di halaman Yujong di sambut dua pria bersenjata yang menodong ke arahnya.

Ia pun melangkah masuk di iringi dua orang bersenjata tersebut. Sesampainya di dalam, terlihat sang istri sudah berlumuran darah di ruang tengah.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"

#BUGH!

Salah satu pria menendang bagian belakang Yujong hingga pria tersebut tersungkur ke atas lantai.

"Baek Yujong... agen FBI yang sudah membunuh ayahku." ucap Veen.

Veen dan para bodyguard-nya berhasil melemahkan penjagaan di kediaman Baek. Dan kini mereka tengah menyandera Nyonya Baek dan Yisang.

"Ayahmu?! SIAPA AYAHMU?!" Seru Yujong.

Veen berjongkok lalu mengeluarkan sebuah pisau lipat dari sakunya.

#SRET!

Dengan gerakan cepat ia menggores pipi Yujong hingga pria itu meringis kesakitan.

"Kau ingat Taeha? pria yang kau tembak mati..."

Yujong seketika langsung teringat saat Veen menyebut nama ayahnya. Siapa yang tidak kenal dengan Taeha, mafia terkejam di masanya.

"Kau... KAU DAN AYAHMU SAMA-SAMA BERENGSEK!"

Veen kembali menggores pipi Yujong yang satunya lagi. Hingga kini ada dua luka goresan yang mengeluarkan darah di kedua pipinya.

"Dimana putrimu? akan kubalas apa yang sudah kau lakukan pada ayahku!" ucap Veen.

"Tidak! kau tidak akan pernah bisa menemukannya!" sela Nyonya Baek

Veen bangkit berdiri sambil menghela nafasnya cukup kasar. Lalu ia memanggil salah satu bodyguard yang sedang memegang sebuah pistol.

"Aku benci seruan wanita tua sepertimu!"

"Aku benci seruan wanita tua sepertimu!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BLACK NEVEELAŚTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang