Ep. 4

554 71 3
                                    

#BYUR!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#BYUR!

Ryn langsung tersadar saat air es mengguyur tubuhnya. Ryn pun terbangun sambil menggigil kedinginan.

"Siapa yang menyuruhmu tidur?" ucap Veen sambil menendang pelan bahu Ryn.

Ryn langsung merangkak mundur ke sudut ruangan sambil menutupi tubuh telanjangnya sekaligus berusaha menghangatkan tubuhnya.

"Kau tidak lapar, hah? tidak haus? atau kau ingin mati kelaparan disini?" tanya Veen dengan wajah santainya.

Namun Ryn tidak mampu menjawab karena ia masih menggigil kedinginan. Sangat sulit baginya untuk mengucapkan satu kata sekalipun.

"JAWAB!" Bentak Veen hingga membuat Ryn kaget ketakutan.

Ryn menggelengkan kepalanya saat Veen mendekat. Lalu ia menjambak lagi rambut indah Ryn, menyeretnya ke tengah ruangan.

Veen mengambil ember lainnya yang berisikan air es lantas menyiramkannya lagi ke tubuh Ryn hingga wanita itu menjerit.

"Hiks... c-cukup..." ucap Ryn gagap karena kedinginan.

Veen berjongkok lalu mencengkram dagu Ryn.
"Aku tidak mau kau mati hanya karena siksaan seperti ini."

Veen melepas cengkramannya lalu berjalan menuju pintu. Tak lama ia kembali dengan nampan dimana ada makanan di atas nampan tersebut.

Ia membawa nampan itu mendekat ke arah Ryn. Ada Steak yang masih hangat dengan aroma yang menggoda selera bagi siapapun yang menciumnya. Ada juga segelas jus jeruk dingin disitu.

Ryn menelan liurnya susah payah karena mulai tergoda melihat makanan yang ada di hadapannya. Ryn membuka mulutnya sambil menggerakan tangannya berusaha meraih makanan itu.

Namum Veen menjauhkan nampannya lalu meletakannya di atas meja. Ia menatap Ryn yang telanjang sedang merangkak menghampirinya.

Ryn tidak peduli dengan Veen disana, ia hanya terpengaruh oleh aroma dari makanan itu.

"Sial! tubuhmu benar-benar menggodaku!" ucap Veen.

Veen kembali menyeret Ryn ke atas matras lalu mengunci pergerakannya dengan duduk di atas perut wanita itu.

"Aku akan memberimu makanan dan minuman itu... namun sebagai gantinya, puaskan aku... aku ingin mendengar suara desahanmu yang indah itu." ucap Veen lalu membuka lagi satu per satu kancing kemejanya.

Ryn tidak merespon ucapan Veen karena tubuhnya sudah sangat lemas saat ini.

"Satu desahanmu sama dengan satu suap untukmu... semakin banyak dan keras desahanmu... aku akan memberikan makanan sebanyak yang kau mau." sambungnya.

Namun saat Veen melakukannya, Ryn bahkan tidak sanggup untuk mendesah. Ia hanya pasrah saat Veen menyetubuhinya lagi. Mungkin Ryn bisa saja tak sadarkan diri lagi karena ia sudah tidak punya tenaga.

BLACK NEVEELAŚTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang