Pensi✨

1.4K 110 8
                                    

Terakhir, ku tatap mata indahmu
Di bawah bintang bintang
Terbelah hatiku, antara cinta dan rahasia
Ku cinta padamu
Namun kau milik sahabatku
Dilema.. hatiku
Andaiku bisa berkata sejujurnya
Jangan.. kau pilih dia
Pilih lah aku, yang mampu mencintamu
Lebih dari dia
Bukan.. ku ingin merebutmu dari sahabatku
Namun kau tau.. cinta tak bisa
Tak bisa kau salah kan

Anja bernyanyi dengan suara indahnya membuat penonton ikut terhanyut dalam lagu yang ia bawakan, iringan musik piano dari nathan menambah kesan suasana mellow. pandangan anja sedari tadi tertuju pada raja yang juga menatapnya dengan tatapan datar tanpa ekspresi apapun.

Ku cinta.. padamu
Namun kau milik sahabatku
Dilema.. hatiku
Andai ku bisa, berkata sejujurnya
Jangan.. kau pilih dia
Pilih lah aku
Yang mampu mencintamu, lebih dari dia
Bukan
Ku ingin merebutmu dari sahabatku
Namun kau tau.. cinta tak bisa
Tak bisa kau salahkan
woouoo
hououooo

Nathan mulai menyanyikan lagu sambil tetap bermain piano, ia menatap wajah  anja dari samping. sungguh, ada apa ini?!

Hmmmm
jangan.. (jangan)
Kau pilih dia ( kau pilih dia)
Pilih lah aku ( pilihlah aku)
Yang mampu mencintamu ( yang mampu mencinta)
Lebih dari dia
Bukan.. huuuuu
Ku ingin merebutmu, dari sahabatku
Namun kau tau.. cinta tak bisa
Tak bisa kau salahkan..
Woooo
huuuuuuu
tak bisa kau salahkan

Anja dan nathan bernyanyi bersama sambil beratatapan. Nathan tersenyum pada anja dan di balas senyuman manis anja yang membuat seluruh siswa/i menjerit histeris melihatnya. Pandangan nathan tak pernah luput dari wajah anja sejak awal tampil. Dalam tatapannya tersirat makna yang berbeda ketika nathan menatap anja.

"Sekian dari kami. saya Anjani Tifn Sauna dan partner duet saya" ucap anja terpotong mempersilahkan nathan menyebutkan namanya

"Nathan bayubadra, terimakasih" lanjut nathan

Prok prok prok

Huuuuuuu

Terdengan riuhan parah penonton serta tepuk tangan mereka. Nathan dan anja pun mulai menuruni panggung dan menghampiri teman teman mereka yang sedari tadi menatapnya di bawah.

"Huaaa anja, lo tau gk sih? Gilaa tadi lo keren banget" Ucap caca histeris

"Iya ja lo keren tadi" lanjut caithlyn

"Makasii" ucap anja sambil tersenyum

"Nja kaya nya nathan tadi natap lo dalem banget deh, jangan jangan yang caith bilang waktu itu bener" ucap caca

"Bener apa?" Tanya anja kebingungan

"Ishh itu nathan suka sama lo" ucap caca

"ahh gk mungkin kali,  kita tuh tadi tampil cuma berusaha menampilkan yang terbaik aja. Lagian ini kan tahun terakhir kita pensi" ucap anja mengelak

"Serah lu deh, batu batu" ucap caca kesal

"Dari pada lo gerutu gerutu gitu mending kita ke sana yuk, ada banyak makanan tuh" ajak anja

"Nah yuk gw juga laper" ucap caithlyn

"Yaudah ayuu" ucap caca

"Anja" baru saja anja akan berjalan namun ia kembali berhenti dan mengok kebelakang untuk melihat siapa yang memanggilnya.

"Ayya?" Ucap anja

"Gw boleh ngomong sebentar sama lo?" Tanya ayya

"Boleh" ucap anja mengangguk

"Tp gk disini. Di sana, sama raja juga" ucap ayya sambil menunjuk tempat di mana raja berdiri

"Ok" ucap anja mengiyakan

"Lo duluan aja nanti gw kesana" lanjut anja lagi. Kemudian ayya pun mulai berjalan pergi

"Lo yakin mau ke sana?" Tanya caithlyn

"iya" ucap anja mengangguk

"kalau kata gw jangan deh, gw gk mau lo kenapa kenapa" ucap caca khawatir

"Kalian tenang aja, everything gonna be ok" ucap anja menenangkan kedua temannya

"Lo hati hati ja, perasaan gw gk enak" ucap caca

"Sip. Gw kesana dulu ya" ucap anja sambil berlari kecil kearah ayya dan raja

"Ada apa ya?" Tanya anja saat sudah tiba di sana

"Sorry buat kemarin ja" ucap ayya to the point

"It's ok, gw udah maafin kok" ucap anja sambil tersenyum tulus

"Gw minta lo jangan deketin gw lagi" ucap raja

Deg

"k-kenapa?" Tanya anja hati hati

"karena gw sama ayya udah jadian dan gw gk akan ngebiarin siapapun ngancurin hubungan gw sama ayya" ucap raja dengan tatapan tajamnya

"sorry" ucap anja sambil menunduk

"kalau lo mau benci gw silahkan ja, gw gk peduli" ucap ayya dengan watados nya

"Kenapa gw harus benci lo?" Tanya anja

"Karena gw udah rebut raja maybe" ucap ayya

"lo itu temen gw ya, lo bukan orang yang harus gw benci apalagi gw jauhin. Sejak awal kita kenalan di depan gerbang sekolah, gw udah anggap lo sahabat gw sama kaya caca dan caithlyn. Lo gk salah, anggap aja keadaan yang salah karena menempatkan kita dalam situasi seperti ini" ucap anja. Tanpa ia sadari air matanya mulai menetes membasahi pipinya

"Ahh sorry, langgeng ya hubungannya" ucap anja mengusap air matanya kasar dan pergi meninggalkan ayya dan raja.

Enjoy with this story gaes!! Jangan lupa vote dan komen😊



Anja's. {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang