Sakit

2.2K 120 7
                                    

📍RS Puri Garcia

Di sini sekarang anja berada. Dengan sekujur tubuh di penuhi selang serta infusan di tangannya. Nathan dengan setia menemani anja di sebelahnya, memegang telapak tangan anja dan menciuminya. Sudah hampir 5 jam sejak kejadian tadi anja belum juga sadar dari pingsannya. Sesuatu yang amat samgat menyakitkan bagi semua baru saja terungkit.

*flashback

Sudah 10 menit anja di tangani oleh dokter di dalam. Nathan johan caca dan juga caithlyn hanya bisa berdoa dan menunggu di luar ruangan. Sedari tadi nathan hanya mondar mandir sambil mengepalkan kedua tangannya ke atas. Ia berdoa kepada tuhannya untuk keselamatan anja. Tak lama dokter yang menangani anja pun keluar dari ruangan.

ceklekk

"dok ter. Anja gimana dok?" Tanya keempatnya

"kami sudah menangani pasien bernama anja. Sekarang pasien masih belum sadarkan diri." Ucap dokter yang bernametag kan ANISA

"tapi anja gpp kan dok?" Tanya nathan panik

"Sebenarnya ada hal yang penting yang ingin saya bicarakan tentang kesehatan pasien. Apa di sini ada penanggung jawab pasien?" Tanya dokter anisa

"hmm saya dok. Biar saya yang menjadi penanggung jawabanya" ucap nathan tegas

"nath lo gila? Kita tunggu orang tuanya anja aja" ucap caca

"gw gk bisa. Gw harus tau keadaann anja, orang tuanya anja jarang di rumah jadi bisa di pastikan mereka tidak akan datang ke sini" ucap nathan

"baiklah, saudara nathan bisa ikut saya ke ruangan saya. Mari" ucap dokter anisa

"iya dok. Gw titip anja sama kalian ya" ucap nathan kemudian berjalan mengikuti dokter anisa

......

"Apa anda sudah tau mengenai penyakit yang menyerang pasien bernama anja?" Tanya dokter anisa serius

"Pen-penyakit dok? Engga. Saya gk tau apa apa soal itu dok. Memangnya anja sakit apa?" Tanya nathan

"Pasien mengidap kanker otak stadium 3. Kanker itu sangat ganas dan bisa saja membunuhnya dengan sangat cepat" ucap dokter anisa

Deggg

"Kanker otak dok?" Pekik nathan kaget

"Ya. Terlalu banyak pikiran bisa menyebabkan penyakitnya kambuh. Tolong jangan biarkan pasien menangggung banyak beban pikiran karena itu tidak baik untuk kesehatan otaknya." Ucap dokter anisa

"Lalu apa tidak ada cara untuk penyembuhannya dok?" Tanya nathan

"Ada 2 cara untuk membunuh sel kanker tersebut. Pertama dengan melakukan operasi, tapi saya tidak bisa menjamin operasinya akan berjalan dengan lancar atau tidak. Dan kedua dengan rajin kemoterapi minimal 2 hari dalam seminggu" ucap dokter anisa

"hmm baik dok. Saya pamit dulu" ucap nathan kemudian keluar dari ruangan tersebut.

"Kenapa nja? Kenapa lo gak pernah bilang kalau lo punya penyakit kanker? gw gk akan biarin raja dapet maaf dari lo nja. Si brengsek itu harus di kasih pelajaran" gumam nathan sambil kedua tangannya mengepal pertanda emosi

*flashback off

"Anja sadar dong" ucap nathan parau

"Udah 5 jam loh nja" lanjutnya

"lo gk mau bangun? Lo cape banget ya?" Gumamnya

"hmm. Gw sayang lo nja" ucap nathan

Cupp

Nathan mencium kening anja singkat kemudian ikut tertidur dengan posisi tangannya yang masih memegang telapak tangan anja.

Anja's. {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang