Hari demi hari dan juga malam
Dari malam aku bernafas selalu
Mengingat semua tentangmu
Saat berdua hatikupun tergetar
Saat kau senyum hatiku pun berdebar
Ternyata bukan milikku
Berulang kali, kau titip salam untuknya
Ku tak rela tuk menyampaikannya
Tau kah kamu? Tau kah dirimu?
Betapa diriku, menginginkan dirimu
Pedih hatiku, saat ku sadari
Mencintamu yang cinta pada diaAnja bernyanyi sambil terus memetik gitar yang ada di pangkuannya. Mengalunkan nada nada indah untuk sekedar mengungkapkan perasaannya lewat lagu yang ia nyanyikan. Ia melakukan semua itu dengan mata terpejam menikmati alunan musiknya.
kini anja sedang berada di ruang musik. Semenjak kejadian 2 hari lalu tepatnya saat pengakuan di pensi waktu itu anja menjadi gadis yang pendiam. Ia lebih suka menyendiri di ruang musik atau perpustakaan ketimbang harus ke kantin saat istirahat pertama. Kedua sahabatnya selalu berusaha membujuknya untuk sekedar menemani mereka ke kanti tapi anja selalu menolak dengan alasan butuh waktu untuk menenangkan fikiran.
Berharap kau segera melupakannya
Berharap kau tak suka lagi padanya
Tuhan tolong ubah hatinya
Berulang kali kau titip salam untuknya
Ku tak rela tuk menyampaikannya
Tau kah kamu? Tau kah dirimu?
Betapa diriku, menginginkan dirimu
Pedih hatiku, saat ku sadari
Mencintamu yang cinta pada diaProkk prokk prokk
"Permainan gitar lo bagus, apalagi suara lo pas nyanyi tadi" ucap seseorang yang baru saja tiba di ruang musik.
"lo? udah lama di sini?" Ucap anja yang baru saja membuka kelopak matanya kaget.
"biasa aja kali, gw baru aja kok" ucap orang itu
"lo kelihatannya kaya orang yang lagi galau, kenapa?" Tanya orang itu pada anja
"gw gpp, mungkin tadi gw terlalu menghayati lagunya aja" ucap anja sambil tersenyum canggung
"Ouhh, btw nanti pulang sekolah ada waktu gk?" Tanya orang itu lagi
"Pulang sekolah ya? Kayanya sih gw gk ada acara apa apa. Kenapa emangnya nat?" Tanya anja
Yap orang tersebut adalah nathan. Sebenarnya tadi nathan hanya tak sengaja lewat depan ruang musik, kebetulan ia baru saja dari ruangan bk yang kebetulan satu lantai dengan ruang musik. Dirinya tak sengaja mendengar suara indah anja karena memang pintu ruangan yang sedikit terbuka.
"Jalan bareng gw mau gk?" Tanya nathan rag
"jalan? emang mau kemana?" tanya anja
"ke mall, temenin gw jalan. Nyokap bokap gw lagi pada pergi ke bandung jadi rumah sepi makanya gw berinisiatif ajak lo jalan biar gk bosen" ucap nathan
"hmm boleh sih tapi jangan malam malam ya pulangnya, takut di cariin mama" ucap anja
"ok, nanti pulang sekolah lo tunggu di kelas biar gw jemput lo" ucap nathan dengan senyumannya
"sip" ucap anja mengacungkan jempolnya
Kringggg
"Eh udah bel tuh, kebetulan banget. Lo mau ke kelas?" Tanya nathan
"Ah iya" ucap anja
"Bareng aja, kelas kita kan satu lantai ya walaupun beda arah sih" ucap nathan sambil menggaruk cengkuknya yang tak gatal
"Bolehh" ucap anja sambil tersenyum
"Yaudah yuk" ajak nathan dan dengan refleks menggenggam tangan anja
"Eh" ucap anja yang kaget
"Sorry sorry, refleks tadi" ucap nathan sambil tersenyum canggung
"Ah iya gpp" jawab anja sambil menaruh gitarnya dan kemudian berjalan beriringan dengan nathan
Di sepanjang koridor banyak siswa siswi yang menatap kedua remaja itu dengan tatapan aneh. Banyak juga omongan omongan dari mereka yang beranggapan bahwasanya Nathan dan Anja berpacaran. Anja terlihat sangat risih dengan Bisikan Bisikan tentangnya. Nathan yang tahu bahwa Anjari sih pun langsung menutup kedua telinga Anja dengan tangannya sambil tetap berjalan, berbeda dengan Anja yang langsung berhenti karena kaget dengan perlakuan Nathan yang Spontan kepadanya.
"Udah tenang aja, nggak usah dengarkan omongan mereka. Selama ada gue Lo aman" ucap nathan
"Ah iya thanks ya." Ucap Anja sembari tersenyum canggung.
Di pertengahan jalan mereka bertemu dengan Johan dan raja. Tanpa sengaja Anja dan raja saling bertatapan, Anja yang merasa canggung pun akhirnya mengalihkan pandangan nya ke samping dengan Rona merah di pipi.
"Eh ada neng Anja sama abwangg nathan, asiapp pdkt uhuy" ucap johan dengan kekehan
"Doain aja Jo, insya Allah secepatnya" ucap nathan
"ah kalian bahas apaan sih?" Ucap anja yang tak mngerti obrolan kedua laki laki itu
"stt anak kecil gk boleh tau" ucap johan
"tp kan gw bukan anak kecil" ucap anja sambil memajukan bibirnya tanda kesal
"Cantik" batin nathan
"Bercanda cantik, sekarang kamu ke kelas ya" ucap nathan sambil mengelus elus puncak kepala anja.
"ahhh i-iya k-kamu eh maksudnya lo juga ke kelas ya. Gw duluan" ucap anja yang salting dan segera berlari meninggalkan ketiganya
"Ternyata lo udah benar benar lupain gw. Baguslah kalau gitu" batin raja yang menatap kepergian anja.
Enjoy with this story, jangan lupa vote dan komen😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Anja's. {END}
Teen FictionBerkisah tentang perjuangan seorang gadis untuk mendapatkan cinta dari lelaki yang ia impikan. Lantas bagaimanakah akhir dari perjuangannya? Akankah perjuangannya membuahi hasil seperti yang di inginkannya atau justru perjuangannya tidak di hargai? ...