Spesial Chap Ramadhan #2

59 27 40
                                    

Kasih partisipasi dulu lah biar makin berkah :))

Kesalahan dan typo wajar bagi kaum manusia.

Mulmed nya cuma buat hiburan aja sih tetiba aku inget senam disekolah :"(

Ini aku buat part Felicia dulu yaaa
Dejun nya menyusul nanti!


Baru beberapa hari puasa memang cepat lelah dan capek apalagi buat yang jarang puasa macam Mark.

Lelaki itu beberapa kali melirik kulkas yang hanya berjarak beberapa meter darinya.

"Kapan buka sih." Monolognya.

Sedari tadi Mark hanya goleran di karpet sambil scroll Instagram.

Felicia datang mengenakan mukena dan rok ditangan nya.  Ia lantas menghampiri kakaknya yang lontang lantung tidak jelas.

"Bangun woy."

"Nanti lah gue capek haus juga." Sahut Mark.

"Namanya juga puasa kalo mau ngga capek jadi bocil aja sana Dzuhur bisa buka." Cebik Felicia.

Ayah datang dengan sarung, baju Koko serta peci ditangannya.

"Pake ini, cepet ke masjid bagiin takjil!" Perintah ayahnya.

Mark hampir saja berdecak tapi tidak jadi, karena ancamannya mengerikan.

Yaitu tidak boleh melamar Mina seusai wisuda.

Mana mau si Mark. Dia kan udah cingtah banget, perjuangan nya sampai ikut menuruti ngidam bundanya Mina membelikan kebab kelinci.

----

Felicia dan Mark berjalan kaki menuju masjid depan blok. Dilihatnya sudah ada beberapa remaja yang mulai bekerja seperti menggelar karpet, menata meja hingga membuat teh.

"Mau banget kesini tiap hari." Ujar Mark tiba tiba.

"Kenapa emang, bukber disini lebih seru tau orang gue aja kadang ketemu mbak Mina sering lewat bawain kue lapis." Jelas Felicia.

"HEH SERIUS KOK NGGA PERNAH BILANG, AH EMANG DASAR ANAK BABON LU." Teriak Mark yang kemudian mendapatkan tatapan dari beberapa orang lewat.

Felicia ingin tenggelam di lumpur Lapindo sekarang juga, capek menghadapi manusia Kanada seperti Mark.

"Inget ya nanti sahur gue siram pake air rendaman tie die, sama jangan salahin gue kalau nanti taraweh sendal lu jadi swallow warna ijo." Ucap Felicia menahan amuk.

Lagi puasa dia jadinya rada kaleman dikit walaupun nanti kalau udah buka balik lagi kaya biasanya.

Mark kicep setelah mendengar perkataan Felicia. Memikirkan bagaimana cara ia menyembunyikan sandal kesayangannya, secara Felicia banyak mengenal bocah bocah yang suka main petasan di masjid.

Jadi bisa saja Felicia menyuruh mereka menyembunyikan sandal Mark. Bahkan bisa juga melemparkan petasan gangsing tepat dihadapannya.












"Eh nanti sandal yang ini diumpetin yah, kalau perlu dibuang aja sekalian." Kata Felicia sambil menunjuk sandal berwarna abu-abu tersebut.

"Oke kak, nanti es podengnya jangan lupa ya!" Kata Felix, salah satu anak dari kumpulan tersebut.

Felicia mengacungkan jempolnya, kemudian masuk ke dalam shaf perempuan.





Ibadah sholat tarawih selesai ditunaikan. Ayah Chandra dan Ibu Sinta menetap di masjid karena ingin tadarus.

Felicia hanya melepas bawahan mukena kemudian di gantungkan di tangannya. Ia keluar mendapati Mark yang sudah menunggunya di serambi depan.

"Ayo balik udah kelar kan?" Tanya Mark dibalas anggukan dari Felicia.

Baru beberapa langkah keluar dari masjid, Minho datang menghampiri Felicia dan Mark.

"Mau pulang fel?" Tanya Minho.

Ngga liat apa udah jalan keluar gerbang.

"Tumben ada disini?" Mark malah bertanya balik.

"Tadi lewat terus sengaja mampir buat taraweh." Ujar Minho.

Mark berdecih masih aja ada setan yang belum dikerangkeng padahal puasa udah jalan beberapa hari. Apa mereka pada kabur atau nyogok panitia neraka?

"Terus kenapa masih disini?" Tanya Felicia.

"Sandal gue ilang sebelah terus yang satunya copot." Ucap Minho dengan suara pelan sedikit malu.

Kedua kakak beradik itu ingin bengek ditempat sekarang juga. Mereka berdua tau asal usul kenapa Minho ada di masjid sekitar rumahnya.

"Tinggal beli tuh swallow di warung ci emik." Kata Mark.

Felicia sangat ingin tertawa secara Minho yang ia tahu akan menolak ogah ogahan untuk memakai swallow.

"Iya tuh beli aja mumpung belum tutup, atau mau gue beliin aja kasian kalo lo yang kesana nanti kakinya kena tai ayam." Ucap Felicia lalu pergi membeli sandal jepit.

Minho yang hanya diam tak berucap hingga Felicia datang sambil membawa swallow.

Dan tanpa basa basi Minho langsung berpamitan untuk pulang.

Akhirnya Felicia dan Mark bisa bengek hingga nyaring. Seru juga jadi setan di bulan puasa.







Puasa hari ini lancar? Semoga tetep lancar dari subuh sampai maghrib yaa.

Oh iya sebenernya aku udah nulis part khusu ramadhan itu udah ada beberapa chapter...

Kira kira kalau aku up semua gimana?
Ada kurang lebih 6-7 chap.



Udah sekian dari bualanku makasih yang udah mau baca

Jaga kesehatan jangan lupa 😉

Bubay sobat kicak
/Muachhh/ 😚😚💚💚

Seems the Same (ft. Xiao Dejun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang