Part 36

3.8K 342 26
                                    

Haii, apa kabar???
Semoga baik2 ajaaa, maaf baru update karna akhirnya aku udah selesai PSG dan kondisi kesehatanku juga sedikit pulihh.
Kangen ga???
Kangen ga???
Kangen lah, masa engga. Wkwk

READY GUYS?!

1

2

3

HAPPY READING!
🦋🦋🦋

Satu tahun kemudian

"Ayo cepet! Mama udah gak sabar liat om Kenzie halalin tante Queen!" greget Qia yang melihat anak kembarnya itu sibuk membolak-balikkan sepatu kecilnya, bingung akan dipakai disebelah mana.

"Mama malah-malah telus ya," bisik Arsen pada Ansel dan diangguki setuju oleh Ansel.

Arka yang mendengar bisikan itu sontak terkekeh, ia segera membantu si kembar untuk memakai sepatunya masing-masing.

Si kembar sudah bisa berbicara sejak tiga bulan yang lalu, kian hari mulut mereka kian fasih untuk berbicara meski kadang susah dipahami oleh orang dewasa.

Qia berdecak, "Ka, ayo dong," rengeknya.

Arka tersenyum kecil, ia segera menggandeng kedua tangan mungil si kembar dan menuntunnya masuk kedalam mobil.

Hari ini adalah hari yang spesial bagi Kenzie dan Queen, mereka akan melanjutkan status tunangannya menjadi lebih hallal, yaitu menikah.

Beberapa bulan lalu, Kenzie telah melamar Queen di depan orang tuanya, mereka setuju akan menikahkan calon kedua mempelai hari ini.

Mereka masuk kedalam mobil, tak lupa Qia mengunci gembok pagarnya, ia segera duduk di kursi samping kemudi, lebih tepatnya samping Arka. Sedangkan kedua anaknya di belakang.

Qia menghadap ke belakang, "Inget! Disana gak boleh ada yang nangis, gak boleh ada yang ambil makanan tanpa seizin mama atau papa!" ujar Qia mengingatkan kedua putranya.

Tubuh Arka condong kearah Qia, ia segera memakaikan seatbelt untuk Qia, "Keamanan kamu itu nomer satu sayang, bukan omelanmu," ingat Arka, kemudian ia memasangkan sabuk pengamannya untuk dirinya sendiri.

"Ciieee," ejek kedua anak mereka secara serentak.

Qia mendelik, "Hus! Siapa yang ngajarin ngejek gitu?" tanyanya menatap tajam si kembar.

"Om Alden ma! Katanya kalo papa sama mama bilang sayang-sayangan belalti halus diciein. Iya gak jen?" jawab Ansel menatap Arsen.

Arsen mengangguk, "Hm,"

Qia menggeleng pelan, satunya selalu memanggil dengan sebutan 'Jen' dan satunya lagi selalu memanggil dengan sebutan 'Jel' entah siapa yang mengajari mereka.

"Ga mampu lagi deh gue," lelah Qia dan berbalik menghadap kedepan.

Arka tersenyum tipis, satu tangannya mengelus pelan puncak rambut Qia, kemudian setelah memastikan mobilnya panas ia segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

●•●

"Congrats ya, gue seneng banget akhhirnya lo hallal juga sama Kenzie," sorak Qia pada Queen sembari memeluk Queen.

Ar-Qi (AFTER MARRIED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang