Happy sweet 17 for me🥰 (hehe)
ig: @ini.athaaa
Happy reading!❤-Ar-Qi-
"Mama!" panggil Ansel.
Sontak Qia menoleh, ia tersenyum kearah Ansel, "Apa sayang?" tanyanya lembut.
"Anaknya dipanggil 'sayang' tapi suaminya dipanggil nama. Bukan maen," sindir Arka, laki-laki itu tengah sibuk membereskan kasurnya.
Qia terkekeh pelan, sedangkan Ansel sudah duduk disamping Qia sembari mengerjapkan kedua matanya polos.
"Mama, kata papa di pelut mama ada adeknya?" tanya bocah itu.
Qia mengangguk, "Iya, ada adeknya di perut mama," jawabnya.
Tak lama Arsen datang membawa bola karet berukuran sedang ditangannya, bocah itu nampak senang sekali mendapat kabar bahwa ia akan mempunyai adik lagi.
Dug
"Aduh!" ringis Qia pelan sembari mengusap perutnya.
Ia terkejut saat dengan kencangnya bola karet milik Arsen memantul di perutnya.
Sontak Arka menjewer telinga Arsen, "Kamu ini! Papa kan udah bilang, adeknya harus dijaga, bukan disakitin!" marahnya.
Arsen meringis, "Alsen cuma mau ngajak adeknya main bola pa," bela Arsen.
Qia terkekeh mendengarnya, ia segera menyuruh Arka untuk menghentikan jewerannya, "Tunggu adeknya keluar dulu ya sayang, baru bisa main bola. Kalau masih didalam perut dedeknya kan gak bisa nendang," jelasnya sembari tersenyum.
"Huuuu," ejek Ansel kepada Arsen, bocah itu memukul keras perut Qia.
Lagi, Qia meringis, ia segera memegang tangan Ansel agar menghentikan anaknya.
"Ini juga! Kenapa sih hah?!" kesal Arka.
Ansel cemberut, "Kalau gak boleh main bola, ansel mau ajak dedeknya main tinju-tinjuan gapapa kan ma?" tanya Ansel polos.
Arka menarik nafasnya panjang, "NANTI WOY! NANTI! TUNGGU ADEKNYA KELUAR! BUKAN SEKARANG!" pekiknya.
Kemudian laki-laki itu segera duduk disamping Qia dan mengelus pelan perut Qia yang masih rata.
"Nih, kalau masih di perut mama, adeknya dielus-elus," ujar Arka memberi pengertian.
Ansel dan Arsen mengangguk-angguk seolah paham dengan apa yang dikatakan oleh Arka.
Mereka lebih mendekatkan tubuhnya ke Qia kemudian mengelus pelan perut Qia, mengikuti gerakan Arka.
"Disapa dong adeknya," titah Qia sembari tersenyum.
Kedua mata Arsen dan Ansel mengerjap polos, mereka menatap Arka dan Qia secara bergantian, bingung bagaimana cara menyapa adiknya.
"Hai adik," ujar Arka sembari mencium perut Qia.
Sontak keduanya kembali mengikuti gerakan Arka.
"Hai adek," sapa Ansel terlebih dahulu, kemudian ia mendekatkan kepalanya kearah perut Qia dan mencium perut itu.
Qia terkekeh geli, ia menatap Arsen yang masih diam.
"Mmm, mama," panggil Arsen.
"Apa sayang?" tanya Qia lembut.
"Kok bisa ya ada adek di pelut mama? Masukinnya gimana ma?" tanya Arsen polos.
-Ar-Qi-
KAMU SEDANG MEMBACA
Ar-Qi (AFTER MARRIED)
Novela JuvenilSEQUEL [MY FIANCE'S SECRET] Yang belum baca MFS silahkan baca duluu, supaya tau lika-liku kehidupan mereka saat SMA. ♡♡♡ Menikah muda bagi Arka dan Qia adalah hal yang menyenangkan, diawali dari persahabatan dari kecil, lalu dijodohkan, dan sekarang...