1. Si Kembar di Tanah Rusia

5.6K 1.2K 647
                                    

.
.
.

    Eric terbangun dari tidur karena kedinginan. Dia terduduk dan menemukan alasan kenapa dia bisa kedinginan. Itu karena Jeno mengambil alih kekuasaan selimut milik Eric, sementara selimutnya tergeletak di lantai.

    Karena terlanjur bangun, Eric turun dari kasur lalu berjalan ke meja belajarnya. Tangannya terulur dan mengusap sampul buku usang itu dengan hati hati karena pesan terakhir dari Juyeon adalah untuk berlaku lembut pada buku itu.

    Eric menekuk alisnya, Seonghwa di masa lalu dan masa kini adalah orang yang sama sama aneh. Juyeon memang benar jika buku itu berisi kasus untuk Klub 513, masalahnya penulis buku ini hanya memberitahu pembaca dan memperingatkan, tak ada satupun petunjuk di buku yang hanya punya 25 halaman itu.

    Bahkan hanya dua lembar yang memiliki tulisan tinta hitam, yang lain benar benar kosong. Kemudian Eric terkejut ketika sebuah lengan melingkar di lehernya, dia menoleh dan menemukan Jeno masih menutup matanya. Eric mengalihkan matanya pada buku itu kembali, membiarkan Jeno yang meletakkan dagu di atas kepalanya.
 
 
  "Kasihan kak Hwa, ya..?" Ucap Jeno tiba tiba.

  "Kenapa?" Tanya Eric.

  "Di masa lalu difitnah terus dihukum mati, sekarang dijadikan buronan karena tau aib negara dan berakhir terbunuh di Klub 513. Kasihan." Ucap Jeno.

    Eric membaca kembali dua halaman itu. Lewat goresan tinta itu, Eric mengetahui bahwa dulunya Seonghwa adalah pelaut, dia kehilangan segala yang ia punya, kehilangan 'seseorang' yang Seonghwa deskripsikan begitu berharga untuknya, 'seseorang' yang mati dipelukannya. Jika seumpama Jeno bertemu dengan Seonghwa Moran hari ini, mungkin Jeno bisa berbagi rasa sakit kehilangan orang yang sangat ia sayangi.

    Pelukan lengan Jeno di leher Eric mengerat, sampai Eric tercekik. Dengan kesal Eric menoleh dan coba melepas lengan Jeno dari lehernya. Namun Jeno jahil banget gamau ngelepas. Eric kemudian berontak dan tanpa sengaja tangannya menyampar gelas berisi larutan soda bikarbonat yang mereka gunakan untuk menghilangkan bau sepatu kemarin malam.

    Isi gelas itu tumpah dan membasahi kertas buku itu. Eric dan Jeno langsung panik. Shuudzon mereka udah sampai di titik dimana Juyeon bakal jadiin mereka sate. Sambil mengomel pada Jeno, Eric membersihkan tumpahan air itu, ketika Jeno mengambil buku yang basah itu, dia menemukan hal yang sangat mengejutkan.
 
 
  "Ric,"

  "Apa?" Balas Eric.

  "Kak Hwa pakai steganografi." Ucap Jeno dan Eric langsung mendekat ke arah Jeno. Benar saja, halaman buku yang sebelumnya kosong kini memiliki coretan tinta bewarna merah muda.

    Mereka kemudian menuangkan lebih banyak larutan itu hingga halaman terakhir. Tak hanya berisi tulisan, pemilik buku juga menggambar titik titik seperti rasi bintang dan lambang yang tak mereka kenal. Seonghwa menuliskan jika dia tak berani mencantumkan apa yang kasus yang sebenarnya Klub 513 hadapi karena itu akan sangat berbahaya jika buku jatuh di tangan yang salah. Jadinya Seonghwa hanya memberitahu petunjuk petunjuk kecil yang harus mereka pecahkan.

    Eric membaca tulisan yang ada di halaman ketiga yang berbunyi :
 
 
"Ini adalah tanah kelahiranku. Negara yang menyimpan sejarah pilu atas Genosida. Aku sempat bergabung dengan mereka dan itu sudah cukup membuatku jijik pada diriku sendiri. Tempat dimana aku bertemu dengan orang itu.. orang yang memaksaku bergabung bersamanya, orang yang berjanji akan mengembalikan mereka padaku, orang yang pada akhirnya mengingkari janjinya.

Dia ambil harta terakhirku lewat hukuman penggal kepala karena aku gagal membunuh mereka yang datang dari Raminston. Dalam dekapan erat dingin, aku lihat darahnya mengubah putihnya salju menjadi merah. Aku gagal untuk kesekian kalinya."
   
 
  "Jerman." Ucap Jeno dan Eric bersamaan.

[✔] Klub 513 | Universe | Ep.1 : AjisakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang