Malam ini, Aya sedang berkutat dengan Matematika. Ia sebenarnya tidak ingin mempelajari pelajaran ini, karena melihatnya saja sudah membuat mual, apalagi mengerjakannya? Tapi, Arjuna memaksa agar tetap belajar Matematika Malam ini. Karena katanya, minggu depan akan diadakan tes Matematika kepada seluruh murid untuk mewakilkan sekolah Antarnegara.
Aya awalnya sempat menolak mentah-mentah, karena itu hal mustahil bagi dirinya yang selalu dapat nilai rendah. Namun, Arjuna memaksanya dan mengatakan bahwa ada hadiah dengan nilai 1M bagi pemenang juara pertama. Mendengar hal itu Aya jadi ingin. Ia tidak peduli jika hasilnya tidak memuaskan, yang terpenting sudah mencoba.
Ia melihat jam, baru pukul 19.00 Malam. Ia sudah sepakat untuk pergi dengan Arjuna jam 21.00 Malam. semuanya sudah diatur dengan rapi.
Ia menghembuskan napas pelan. Berarti tandanya, ia harus berkutat dengan Matematika selama 2 jam. Kupingnya sangat sakit mendengar candaan tawa papannya dengan wanita itu. Sudah 2 jam, apakah, wanita itu tidak pulang? Oh, ya ampun, rumah ini bagaikan neraka.
Ia pun memilih untuk menelepon Arjuna dan meminta bantuan dalam memahami pelajaran yang sangat memualkan ini.
"Halo, Ya?" ucap Arjuna dari sebrang sana. "Kenapa? Kangen?" Arjuna terkekeh.
Aya bisa mendengar, bahwa di sebrang sana, terdengar suara beberapa orang, yang Aya yakini adalah suara Gilang dan teman-temannya yang lain.
"Lo lagi sama siapa, Jun? Sama teman-teman, Lo?" tanya Aya.
"Iya, nih," balas Arjuna.
"Oh. Gimana, nih? MTK? Gue gak ngerti sama sekali!" dengus Aya sebal.
Terdengar suara Arjuna sedang terkekeh dari sana. "Yang mana? Sini Gue ajarin,"
"Semuanya!" celetuk Aya.
"Eh, Ya? Akbar mau ngomong sama Lo, nih," ucap Arjuna.
"Gak mau, ah," bisik Aya.
"Sebentar doang katanya, atau vidio call, aja?" usul Arjuna.
Aya berpikir sebentar sampai pada akhirnya suatu ide muncul di benaknya. "Tapi, Lo bantuin Gue, ya? Lo sama Gue harus pura-pura mesra, oke?"
Tidak ada jawaban dari Arjuna, sehingga Aya merasa kesal. "Oke," jawab Arjuna pada akhirnya.
Tak lama Arjuna pun memanggil panggilan vidio pada Aya dan langsung diangkat oleh gadis itu.
"Halo, Jun!" sapa Aya ramah.
"Hai, Ya!" sapa Arjuna balik. "Nih, Akbar mau ngomong sama, Lo."
"Hai, Ya?" sapa Akbar dengan suara bass-nya.
"Hai, Bar." Aya menjawabnya dengan datar. "Mau ngomong apa, ya?" tanya Aya tak mau basa-basi.
"Besok, gue jemput lo, boleh?" tanya Akbar penuh harap.
"Aduh, maaf ya, gak bisa, hehe. Gue sama Arjuna."
"Oh, gitu, ya? Kenapa gak sama gue aja?" tanya Akbar dari sebrang sana.
"Gak bisa. Gue nyaman banget sama Arjuna," balas Aya dengan senyum manisnya. "Ada yang mau ditanya lagi?" tanya Aya.
![](https://img.wattpad.com/cover/261700574-288-k180684.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JERITAN BATIN [TELAH TERBIT] ✔
Novela JuvenilSemua orang hanya bisa mendengarkan, bukan bantu menyelesaikan. Lantas, untuk apa bercerita kepada dirimu? -Ardelia Khanaya Dengan bercerita, luapan emosi keluar sudah. Batin yang selalu disiksa olehmu hanya butuh didengarkan, dengan siapa pun dan...