Arjuna dengan terburu-buru masuk ke rumah Akbar. "Bar? Aya mana?" tanya Arjuna pada Akbar yang sedang termenung.
Lelaki itu menatap Arjuna dengan tajam, mata yang sembab dan hidung yang memerah. "KENAPA LO GAK BILANG DARI AWAL, ANJING!"
Bugh.
Arjuna terlempar begitu saja karena terkena tinjuan dari Akbar yang secara tiba-tiba. "Bar? Tenang. Maksud lo apa, sih?!" tanya Arjuna tak mengerti.
Akbar segera menarik kerah sahabatnya itu agar berdiri. "Lo tau, 'kan? Kalau Aya bakalan jadi adek gue?! Makannya lo nyuruh gue untuk hilangin rasa suka gue ke Aya! Iya, 'kan?!" bentaknya dengan geram.
Arjuna menunduk, "Iya, gue tau dari awal. Makannya waktu itu gue cegah lo saat mau nembak Aya, gue juga nyuruh lo untuk lupain rasa lo ke Aya. Maaf, gue gak bilang dari awal. Ini terlalu sulit untuk gue. Di satu sisi gue kasian sama lo kalau sampe lo tau, tapi di sisi lain, gue lebih takut rasa cinta lo ke Aya jadi lebih besar. Maaf, maafin gue."
Bugh.
"Lo tau? Gimana hancurnya perasaan gue?! Lo tau?! Gue cinta banget sama Aya. Gue selalu berharap dia jadi milik gue. Jadi pasangan gue!" raungnya frustasi.
"Gu-gue minta maaf."
"Anjing lo, Jun!"
Bugh.
"Gue bener-bener minta maaf, Bar. Gue gak ada maksud apa-apa."
🍂🍂🍂
Seorang gadis yang akan berumur 16 tahun itu sedang berjalan tak tentu arah. Dengan penampilan yang hanya memakai hoodie merah jambu dan celana jeans-nya, ia mencoba menelusuri kios-kios. Mencari yang sedang terdapat lowongan pekerjaan.
Setelah lama mencari, akhirnya ada sebuah minimarket yang di pintunya terdapat tulisan.
Sedang membutuhkan Kasir.
Aya tersenyum puas. Ini pekerjaan yang tidak terlalu sulit dan tidak memerlukan ijazah atau KTP. Karena jujur, Aya belum mempunyai KTP.
Ia pun masuk ke dalam minimarket tersebut. "Permisi, Mba? Apa benar, di sini sedang mencari pekerja sebagai kasir?" tanya Aya dengan sopan kepada perempuan yang sedang di meja kasir.
"Oh, iya? Benar, Dek. Di sini sedang ada lowongan Kasir. Adek mau kerja di sini?" tanyanya.
Aya tersenyum dan mengangguk, "Mau, Mba!" jawabnya antusias.
"Kalau boleh tau, Adek kelas berapa, ya?"
"Oh, saya kelas 1 SMA, Kak."
"Kok, mau bekerja?"
"Iya, Kak. Saya lagi libur," bohongnya.
Perempuan kasir itu pun mengangguk. "Baik, sekarang mau langsung kerja?' tanyanya. Aya mengangguk. "Ya udah, sekarang ikut saya ganti baju dulu, ya?"
Aya tersenyum dan mengangguk, "Baik, Mba."
Hari ini, tepat di mana ia menjadi seorang kasir dengan umur yang masih muda. Ini ia lakukan untuk bisa mengumpulkan uang agar bisa ke Jerman. Ia tidak peduli jika lama, yang terpenting adalah, ia akan benar-benar bisa ke sana.
🍂🍂🍂
Asap rokok menutupi cahaya lampu di ruang tengah. Altar, atau papanya Aya itu sudah menghabiskan berpuluh-puluh batang rokok dalam sehari. Jangan dikata, ia hanyalah seorang papa yang kasar dan tak punya hati. Jauh di lubuk hatinya, ia sangat menyayangi Aya. Gadis terkuat yang ia punya.
![](https://img.wattpad.com/cover/261700574-288-k180684.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JERITAN BATIN [TELAH TERBIT] ✔
Novela JuvenilSemua orang hanya bisa mendengarkan, bukan bantu menyelesaikan. Lantas, untuk apa bercerita kepada dirimu? -Ardelia Khanaya Dengan bercerita, luapan emosi keluar sudah. Batin yang selalu disiksa olehmu hanya butuh didengarkan, dengan siapa pun dan...