NINO PUTRA A

part 1

Selamat membaca❣️
.
.
.
.
.
.
Terlihat matahari yang muncul sejak tadi, sinar matahari yang menerpa wajah seorang remaja tampan dan imut. Dengan wajah polosnya yang sama sekali tidak terganggu.

Kriiingggg......kriiinggg.....

Suara jam weker yang berhasil membangunkannya. Ia adalah NINO PUTRA A yang sepertinya merasa terganggu dengan suara jam weker tersebut.

"Ganggu mulu nih jam weker, pen beut gue banting tapi gue ga mau buang buang duit cuma gara gara beli jam weker baru" ucap Nino yang baru sadar dari tidurnya.

Lalu nino mematikan jam weker dan melihat sekarang pukul berapa.

"Oohh masih jam segini" ucap Nino dengan santai lalu berjalan menuju kamar mandi.

Sekolahnya masuk pukul 07.00 dan sekarang pukul 06.50 yang artinya 10 menit lagi sekolah akan masuk. Mengapa Nino terlihat santai padahal sekolah masuk sebentar lagi? karena Nino itu tidak takut telat jadi ia terlihat santai dan tidak panik sama sekali.

Setelah mandi dan bersiap siap ia pun turun untuk berangkat dengan si Pinky, Ia mengendarai Pinky dengan kecepatan rata rata menuju sekolahnya.

Sesampainya di sekolah, dan apa yang dipikirkan benar terjadi. Gerbang sekolah sudah ditutup...

"Pak bukain gerbangnya dong" ucap Nino memohon kepada Pak Asep si penjaga gerbang sekolah.

"Waduh maaf Mas, tidak bisa dibuka ini sudah tak kunci. Lagian Mas nya ini loh, telat kok hampir tiap hari" ucap Pak Asep .

"Yaelah Pak cuma telat 10 menit aja kok" ucap Nino.

"Yo tetep saja mas itu sudah telat, saya juga harus mematuhi peraturan sekolah ini" ucap Pak Asep.

Lalu terlihat seorang Pria paruh baya dengan perut buncit dan kepala botak mendekat kearah mereka.

"Ada apa Pak Asep?" tanya Pak botak eh maksudnya Pak Bambang.

"Ini loh Pak, Mas nya ini telat lagi" ucap Pak Asep.

"Bukain aja pak gerbangnya, biar saya yang urus anak ini" ucap Pak Bambang dengan muka galaknya.

"Siap Pak" ucap Pak Asep lalu membukakan gerbang.

Segera Nino memasuki area sekolah dengan motornya lalu memakirkan di tempat parkir. (ya iya lah yakali memakirkan di kamar mandi)

Lalu dengan watados nya ia melangkah masuk untuk ke kelas. Tapi tertahan dengan suara pak bambang.

"Nino mau kemana kamu?" ucap Pak Bambang dengan tatapan tajamnya.

"Ya mau ke kelas lah pak" ucap Nino dengan santai.

"kamu tau kesalahan kamu?" ucap pak bambang.

"Enggak tuh, saya gatau perasaan saya ga buat kesalahan deh pak" ucap Nino.

"Udah ketahuan tetep aja mau ngelak kamu"ucap Pak Bambang.

"Sudah berapa kali kamu telat hah! Bisa ga sih kamu itu jangan telat mulu" ucap Pak Bambang.

"Engga bisa lah pak" protes Nino .

"Hormat menghadap ke bendera sampai istirahat cepat!" ucap Pak Bambang geram.

"T - tapi pak" ucap Nino

"Cepat atau saya tambahin lagi hukuman kamu" ucap Pak Bambang

Dengan segera Nino berlari menuju lapangan dan hormat kearah bendera.

.
.
.
.
.

"HAHAHAHA mampus lu, salah sendiri telat mulu tiap hari" ucap Rafael disela sela tertawanya.

"HAHAHAHA ANJIR" suara Rafael dan Diki menertawakan nino.

"Diem lu bangsat!" ucap Nino kesal

"Iya iya sorry" ucap Rafa dan Diki bersamaan dan berhenti tertawa.

"Pesenin apa kek, gue belum sarapan nih laper anjir" ucap Nino.

"iya gue pesenin, mau apa lu?"ucap Diki.

"Gue mau Nasi goreng sama Es teh anget" ucap Nino dengan santai.

"Mana ada Es teh anget Nino!" ucap Diki.

"Keknya ni orang obatnya abis deh ki apa perlu gue beliin buat dia?"ucap Rafa

"Anjir maksud gue Es teh manis" ucap Nino

"Oke,  tunggu disini" ucap Diki

"Lah gue kaga dipesenin gitu?" ucap Rafa menunjuk dirinya sendiri.

"Ogah! Pesen aja sendiri" ucap Diki lalu berjalan menuju penjual nasi goreng.

"Anjirr"ucap Rafa lalu menyusul Diki.

Mereka sekarang sedang dikantin setelah nino dihukum, lalu ia cerita ke sahabatnya dan mendapatkan mereka menertawakan nino diatas penderitaanya.

Saat sedang asik asiknya makan tiba tiba...

BRAKK!....

.
.
.
.
.
.
.
Makasih udah mau baca
Jangan lupa vote+komen
See you❣️