part 18

5.9K 434 57
                                    

selamat membaca❣️

.
.
.

"Yang laen nungguin nih" ucap Bagas yang laen itu temen Nino yang laen yang biasanya ketemu waktu balapan.

"Lu tau darimana?" tanya Rafa

"Tadi dia nge chat gue"jawab Bagas

"Tapi kan masih jam segini dan kata Diki balapan jam 11 nanti" ucap Nino

"Gapapa ayok ih!" ucap Bagas

"Pinky mane Gas?" tanya nino

"Tuh diparkiran, kemaren gue liat Pinky nganggur di depan rumah lu" ucap Bagas sambil menunjuk Pinky yang ada diparkiran.

"Huuu Pinky papa kangen kamu" ucap Nino lalu berlari dan memeluk motor kesayangannya tersebut.

"Kamu apa kabar hm?" ucap Nino sambil ngelus ngelus motornya.

"Saraf ni anak" gumam Diki

"Yok cepet"ucap Bagas dan mereka pun menuju motor masing masing kecuali Bagas dia mah nebeng ama Rafa.

.
.
.

Sesampainya di temoat yang dituju.

"HUUU EZA! BIM BIM! INO KANGEN" teriak Nino sambil berlari langsung memeluk Reza temannya.

"HUU INO EZA JUGA KANGEN" teriak Reza lalu membalas pelukan nino.

"Lebay kalean" ucap Bagas

Pletak..

"Kek lu kaga aja" ucap Rafa setelah menjitak kening bagas dan dibalas cengiran oleh bagas.

"Bang Bima Inoo kangen" ucap Nino lalu memeluk Bima teman yang sudah ia anggep kaya abang sendiri.

"Abang juga kangen" ucap Bima dan membalas pelukan Nino.

"Masih lama ya balapannya?" tanya Nino setelah melepas pelukan.

"Heum lumayan sih" ucap Reza

"Gimana kalo kita nyanyi sambil nungguin balapan dimulai? kan kita udah lama ga nyanyi bareng" ucap Rafa

"Boleh boleh, ntar gue pinjem gitar ama bang Jaka"ucap Bagas.

Setelah meminjam gitar..

"Nih siapa yang mau maen?" tanya Bagas sambil menjulurkan gitar yang ada ditangannya.

"Gue aja" ucap Bima lalu Bagas memberikan gitar tersebut.

"Lagu apa nih?" tanya Bima

"Itu lho yang lagi piral di aplikasi toktok" ucap Nino

"Oke mulai. Satu dua tiga" ucap Bima lalu mulai memainkan gitarnya.

"SEMUA BANGSAT" mulai Nino

"BERCANDA" sahut Rafa

"SEMUA BAIK" sahut Diki

"NGGA JUGA" sahut Bagas

"GUE BENCI INGET MANTAN GUE" sahut Reza

"Bentar" ucap Bima

"Anjing ga ga" ucap Diki

"MENDINGAN GUE NONGKI" lanjut Rafa

"KETEMPAT KOPI" sahut Nino

"NYALAIN WIFI " sahut Reza

"STALKING IN DOI" sahut Diki

"BERHARAP GUE JODOHNYA JENNIE" sahut Bagas keras

pletak...

"Ngimpi!" Ucap Diki setelah menjitak kening bagas

"Yeu terserah Bagas dong, tinggal suruh keluarga gue lamarin Jennie Blackpink buat gue" ucap Bagas

"Kalau pun Jennie nerima lu tapi lu gabakal bisa bersama" ucap Rafa

"Lah kenapa? Kan Jennie nya mau" ucap Bagas

"Bro.. sadar lu ama Jennie beda agama" ucap Nino sambil menepuk nepuk bahu Bagas.

"Lu boleh cinta ama dia tapi jangan ambil dia dari tuhannya" ucap Bima datar

"Lagian ya Gas, masih banyak ukhti ukhti diluar sana yang cakep cakep" ucap Diki

"Yeu mana mau mereka ama modelan kek Agass" ucap Rafa

"Udah jijik duluan kali ya AHAHAHA" ucap Nino dilajutkan dengan tawa.

"Bodo ah" ucap Bagas lalu mengambil paksa gitar yang dipegang oleh Bima dan memainkannya.

"I REALLY REALLY REALLY RELLY RELLY LIKE YOU, YOU WANT ME I WANT TOO YOU WANT ME TOO" lanjut Bagas

"Cukup! Balapan mau dimulai" ucap Reza

"Siap siap no" ucap Diki

"Hati hati"ucap Bima

"Siap!" Ucap Nino sambil hormat ala petugas upacara lalu menuju arena balap dengan Pinky.

"Gue pastiin gue bakal menang" ucap lawan Nino namanya Deni dengan tatapan sinis dari balik helm nya.

"Kita liat aja nanti" ucao Nino dengan smirk nya.

Seorang perempuan berjalan dengan baju kurang bahannya membawa bendera author ga tau bendera apa:) lalu mengibarkannya.

lalu Deni pun melajukan motornya dengan sangat kencang berbeda dengan Nino dia terlihat sangat santai beberapa lama kemudian Nino pun melajukan motornya.

.
.
.

Siapa yang menang? Nino lah yakali yang laen kan dia udah proo pro ro ro ro ro ro halo semua halo semua ayo bermain dengan si pro ro ro🐧.

"Nih duitnya" ucap Deni dengan memberikan sebuah amplop kepada Nino dan diterima oleh Nino namun diberikan lagi kepada Diki.

"Lu pegang ye" ucap Nino dan dibalas anggukan oleh Diki.

"Lain kali gue bakal menang lawan lu" ucap Deni lalu berjalan pergi.

"JANGAN IRI JANGAN IRI, JANGAN IRI DENGKI. JANGAN JANGAN IRI, JANGAN IRI DENGKI" teriak mereka bersamaan kecuali Bima tentunya.

"Dah lah yok ngafe lagi kita" ucap Nino

"Gass y - yok" ucap ucap Rafa diakhiri dengan gugup karena melihat segerombolan orang berbaju hitam dan berbadan besar dan juga seorang pria dengan wajah yang datar dan dingin keluar dari mobil yang harganya beuh mahaleu.

"Ada apa?" tanya Nino

"I - itu belakang lu..."

.
.
.
.
.

makasih udah mau baca
jangan lupa vote + komen ya

See you❣️

NINO PUTRA ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang