Lolita telah tiba di rumahnya, orang tuanya saat ini sedang pergi keluar negeri, Lolita hanya tinggal sendiri terkadang Kay sahabat sejak kecil menemani dia dirmh, btw Kay itu cewe lo hehe.Lolita memasuki kamarnya dia merebahkan badannya dan merenggangkan otot otot nya. Lalu dia pergi kekamar mandi setelah mandi Lolita menuju meja belajarnya.
*
Tepat pukul 00.00 alarm Lolita berbunyi, Lolita yang merasa tidurnya terganggu bangun mematikan alarm ituKringhhhhgh
Kringhhhhgh
KringggBerulang kali Lolita mematikan alarm itu namun alarm itu terus berbunyi. Akhirnya dia membuka matanya lebar lebar, terkejut yang dia lihat, seorang pria gila duduk di desamping di atas kasurnya yang empuk ini.
"Selamat malam sayang" ucap pria itu yang masih menutupi wajah nya dengan masker hitam
"Kau,,,ngapain lo kesini" ucap Lolita tajam
"Aku mau nemenin kamu"
Lolita merasa takut, tubuhnya saat ini bergetar keringat dingin membasahi tubuhnya. Perasaan Lolita seakan membawa dia ke dunia yang penuh dengan kebisingan
"Pergi Lo dari kamar gue, sekarang!!!!"
Revan hanya menggelengkan kepalanya, lalu menyentuh rambut Lolita namun dengan cepat Lolita menepiskan tangan pria gila itu
"Lo sudah gila!!!" Lolita bangun dari tempat tidur dan membukan pintu kamarnya "keluar Lo sekarang" saat ini Lolita sedang ketakutan tapi apa daya jika dia lemah di hadapan Revan dia akan semakin menjadi jdi lolita dengan memberanikan diri mengusir pria itu
***
Pagi yang cerah, secercah cahaya memasuki ruangan kecil yang indah, suasana yang segar burung burung yang hinggap di jendela mebuat mata Lolita tercuci bersih.
"Pagi non" bibi Minah wanita parubaya, beliau bisa di bilang ibu kedua dari Renata ibu kandung Lolita. "Pagi Bi, sahut Lolita dan langsung beranjak dari kasur dan pergi kekamar mandi
"Bibi taruh di sini ya non" sembari meletakkan makanan di samping meja belajarnya Lolita
"Iyya bi"
***
"Hai loli" sapa seorang gadis, itu Mila gadis pintar baik, dan kalo ngomong selalu melibatkan logika. Dia juga cantik dan sama bar barnya dengan lolita.
"Tumben Lo Dateng pagi" ucap Lolita yang kebingungan melihat temannya
"Menurut logika, otak manusia semakin hari semakin dewasa, jadi semakin hari manusia berpikir dewasa masa iya gue telat terus terus kek anak SD kan enggak lucu" jelas Mila
Lolita hnya memberikan cengiran kepada Mila
"Udah yuk ah masuk" ujar Mila menarik tangan Lolita
***
Ruang kelas XI IPA 1"Masih sepi mil"
Mila mengangguk "kalo gitu kita cek laci meja satu satu"
Mila memulai aksi konyolnya sedangkan Lolita hanya geleng geleng kepala
"Lo cari apa"
"Gue nyari alat tulis, siapa tau ada kan lumayan buat gue jual ke Ade Ade kelas" ucap Mila sambil mengutak ngatik laci meja
",Lo mau polpen?,,,tuh di meja guru banyak enggak tau punya siapa" ujar Lolita mengarahkan kepalanya ke arah meja guru
Mila menghembuskan napas panjang "Loli, bolpoin yang ada di meja guru itu berarti milik guru"
"Kata siapa"
Mila mengalihkan mata nya dengan malas "menurut logika bolpoin yang ada di meja guru tersusun rapi di tempat alat tulis itu berarti milik guru Lolita!!!!" Jelas Mila dengan penekan
Seseorang memasuki ruangan kelas itu, yaps itu Kay gadis baik tapi bobrok
"Ngapain Lo bedua" tanya Kay dengan sedikit terkejut melihat kedua temannya berdiri berhadapan
"Nyari polpen" jawab Lolita ketus
"Lo enggak jajan sama emak Lo" ucap Kay sambil menunjukkan jarinya ke arah loli. Lolita langsung menepisnya
"Sembarangan Lo nyet, klo ngomong disaring dong" kesal Lolita
"Trs ngapain Lo nyari polpen, kenapa enggk beli aja"
"Bukan gue tapi Mila"
Kay mengangguk mengerti,
"Eh curut, Lo mau nyolong"Mila berdiri tegang lalu menapak jidat Kay "awww"Kay meringis kesakitan sambil mengusap bekas pukulannya Milas
"Gue enggak nyolong bego!!!"
"Lah terus Lo ngapain"
"Gue tadinya mau nyolong, tapi karna bolpoinnya enggak ada enggak jadi deh nyolong nya" Mila langsung mengambil posisi duduk di tempatnya
Tak lama satu persatu siswa siswi hadir dan kelas kembali ramai dengan penuh tawa dan keceriaan
Tepat pukul 07.00 bel masuk berbunyi. Bu Agita sedang berjalan menuju ruang kelas Lolita diringi seorang pria dengan seragam putih abu abu menggandeng tas disebelah tangan kanan nya. Bu Agita memasuki ruangan yang ribut ini
"Pagi anak anak" sapa Bu Agita langsung menuju meja guru. Kelas di buat hening karna kedatangan tamu baru
"Hari ini kalian kadatangan teman baru,,,Revan silahkan masuk" mendengar nama yang di sebutkan Bu Agita tubuh Lolita langsung membeku, tangannya bergetar sembari manatap lekat pria itu
Buseeet ganteng banget dah
Anjir calon pacar idaman
Seketika suasana jadi ribut,
"Tenang semuanya, mohon perhatian sebentar, Revan perkenalkan dirimu""Halo, nama aku Revan Lexia Nander,"
Anjir namanya kok bule banget blasteran kali ya
"Silahkan duduk Revan"
Tempat Revan tidak jauh dari kursi Lolita, tempat duduk di ruangan ini hanya individu ya bisa di bilang duduk bersebelahan dengan jarak yang memisahkan wkwkwkwk
Bu Agita memberikan mereka soal matematika. Lalu pergi meninggalkan ruang kelas tersebut. Kelas kembali ramai meja Revan di gerumbungi dengan cewe cewe mereka banyak bertanya namun ketua kelas Toni memberikan ketegasan
"Kalian bisa duduk enggak, atau mau aku laporin ke Bu Agita" ucap Toni dengan ketegasn, mendengar itu semua siswi duduk di tempat masing masing.
Revan menatap Lolita dingin, namun Lolita hanya fokus kedepan anggap saja di sampingnya itu tidak ada siapa siapa
Kay membalikkan badannya mengarah Lolita "Lo sadar enggak sih dari tadi Lo di perhatiin sama tu anak baru"
Dengan berbisik bisik menutup sebelah mulutnya Lolita berbicara "gue mau pindah, kita tukaran ya"
"Yaudh Lo disini gue disitu"
Mereka pun bertukar tempat
"Eh buset dah kalian ngapa tukaran tempat" sambar ucapan Mila
Lolita menepuk jidat Mila "Lo bisa enggak sih kalo ngomong pelan pelan aj"
Mila meringis kesakitan sambil mengelus jidatnya "iya gue minta maaf, habisnya Lo berdua aneh pake tukeran tempat segala"
"Bodo, gue lagi gerah di belakang"
"Panas ya? Perasaan gue biasa biasanya enggak ada angin enggak ad hujan tiba tiba ak mendung" ucap Mila yang mulai ngaco
"Ngomong apa lo bego" ucap Kay
Pria itu menatap Lolita dengan wajah kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Psikopat
Teen FictionRevan pria berusia 17 tahun memiliki gangguan psikolog. hasrat nya yang ingin membunuh seseorang menjadikan dirinya seorang psikopat hingga suatu hari dia di pertemukan oleh seorang gadis cantik pintar dan baik Lolita. namun sayang nya cinta revan b...