kesempatan 1

134 10 0
                                    

Semua hal indah yang pernah aku lalui
Seakan terekam ulang,
Bara

Pria yang menjelma sebagai iblis
Bisa memiliki hati malaikat juga?
Kay

Apa salah jika aku menyukainya?
Mila

Pada dasarnya cewek itu perlu tindakan
Bukan rayuan
Hildan➖➖➖ayah lolita

Bagaimana aku bisa buktikan
Bahwa aku juga bisa membahagiakanmu
Jika dirimu saja tidak bisa menerimaku
Revan


"APA!" Teriak Lolita membuat seisi kelas hening, hari ini jamkos di kelas XI IPA1 semua guru sedang mengadakan rapat untuk ujian kelas XII sekaligus ulangan kenaikan kelas untuk kelas X dan XI.

"Malu maluin banget lo" ucap Kay, Lolita hanya cengengesan kelas kembali dengan keadaan semula ramai, ribut, acak Adul, dan masih banyak lagi.

"Serius kalian berdua di klaim jadi milik temannya si__" seakan tahu, Kay dan Mila mengangguk lemah membuat Lolita melototkan mata, bagaimana tidak kedua sahabatnya ini anti sama cowo sekali ada yang macam macam baik Kay atau Mila mereka tidak memberikan ampun kepada pria yang baru saja mengatakan cinta kepada mereka.

Tapi entah mengapa kejadian ini, membuat Lolita tak percaya "kenapa bisa" tanya Lolita.

Kay menghela napas panjang "gue di ancem"

"HAH" lagi lagi Lolita refleks berteriak, dan hal itu membuat kelas kini kembali hening. Kay dan Mila berdecak kesal curhat dengan sahabatnya ini perlu suasana yang hening plus kedap suara biara suara dia enggak nyampe ke mesjid yang berada di komplek rumah Kay.

"Loli, lo dari tadi teriak kek petasan banting" celetuk Vano ketua kelas XII IPA1.

"Tau ni si loli, ngomong apaan sih lo pada"

"Lama lama budeg satu kelas ini"

Lolita menghela napas mata beralih menatap pria yang berada di pintu kelas, seketika ia menegang mendapati sosok yang selama ini ia harus hindari.

"Revan"

***

Di rooftof seorang pria berdiri menikmati hembusan angin, beberapa menit kemudian ponsel nya berdering.

"Gue mau dia" ucap orang di sebrang sana

Pria itu menyeringai "ok, nanti malem kita bawa ke apart gue"

"Siap, gampang di atur"

"Ok, gue bawa mereka, lo tunggu rencana selanjutnya"

Pria itu memutuskan panggilan sepihak, ia tersenyum miring mengingat rencananya.

***

"Mampus gue" gumam Lolita yang masih terdengar oleh Kay dan Mila.

Kelas? Tentu saja kembali normal, alias sebagian muridnya keluar satu persatu menuju kantin, menyisakan Lolita dan kedua sahabatnya.

Revan berjalan menuju meja Lolita yang di gerumbungi oleh kedua sahabat Lolita. "Malam ini ke apart Nander, jam tujuh malam"

"Gue angg__" ucap Kay

"Enggak ada penolakan, atau lo semua mati di tangan gue" sela revan

Ia menatap Lolita yang saat menatap kearah jendela, tangannya terulur mengusap pipi chubby Lolita, membuat sang empu terperanjat kaget "aku tunggu kamu" ucap nya lembut.

Cinta PsikopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang