Saat ini Revan dan Lolita sedang berada di ruang tamu, tempat semulanya. Keheningan terjadi, Revan menyandarkan tubuhnya di sofa merenggangkan ototnya, Lolita mengobati luka Revan, mengompres lebam yang ada di wajah Revan
"Jadi yang buat Lo jadi sekarang, itu.."
"Iyya, "
"Alasan Lo ngelakuin itu apa?"
"aku enggak mau kak Zio hidup bersama cewe yang gila harta"
"Terus pembunuhan yang lo lakukan beberapa hari yang lalu"
"Pelampiasan"
Refleks Lolita menghentikan kegiatannya mengompres Revan. Saat hendak menjauh kan tangannya, Revan menarik nya kembali.
"Pelampiasan, karna udah gangguin kamu"
Lolita semakin di buat bingung "ma,,,maksud nya"
Revan meletakkan tangan Lolita ke paha nya, dan menyentuh pipi mungilnya Lolita. "Cowo itu udah ganggu kamu, dia pantas dapat pelajarannya"
"Cewe yang Lo bunuh hari itu" tanya Lolita dengan was was
"Karna udah ngusik aku"
Sontak Lolita memalingkan pandangannya ke bawah, ia tidak percaya dengan pria yang ada disampingnya ini, setelah menghabisi seseorang dengan tenangnya dia tidak merasa bersalah.
Revan menatap lekat gadisnya, yang tertunduk tangan kanannya mulai bergerak menyentuh pipi mungil gadisnya, perlakuan Revan membuat Lolita terkejut. Ia pun mengadahkan kepalanya menatap Revan dengan tatapan yang sulit di artikan
"Lo, bis,"
Cup
Sebuah ciuman mendarat mulus ke bibir Lolita. Membuat jantung Lolita berdetak tak beraturan, Revan hanya mendaratkan sebuah ciuman singkat.
"Kamu enggak usah khawatir, tujuan aku disini itu untuk kamu"
"Hah" ia masih bingung maksud dari perkataan Revan
"Enggak usah dipikirin"
Lolita masih memandang Revan, namun yang di pandang terlihat dengan santainya.
Revan yang menyadari kalo gadisnya itu terus memandangnya, pun terkekeh
"Jangan, diliatin terus"Refleks Lolita memalingkan pandangannya kedepan,
Revan menyandarkan tubuhnya di sofa, merentangkan kedua lengannya merenggangkan otot ototnya, tangan kanan Revan yang di letakkan dibelakang pundak gadisnya itu, Lolita yang mendapatkan perlakuan itu, membuat dirinya salah tingkah. Namun Revan tidak tinggal diam, ia menurunkan tangannya tepat di pinggang gadis itu lalu menariknya kedelapannya.
Lolita pun langsung berdiri dari sofa setelah mendapatkan perlakuan tadi
"Gue laper"
Revan berdiri, menarik tangan gadisnya, "kita mau kemana"
"Dapur"
Lolita hanya mangguk angguk, entah apa yang akan di lakukan Revan kali ini, ia hanya mengikuti nya saja
Setibanya di dapur, Revan langsung bergegas mencari bahan makanan. Ia mengeluarkan sayur sayuran dan daging ayam.
"Lo bisa masak?"
Revan menatap gadis itu, dengan senyuman membalas pertanyaan nya dengan anggukan nya
"Duduk"
Lolita pun duduk di meja makan, "gue bantuin ya" saat hendak berdiri "enggak usah duduk aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Psikopat
Подростковая литератураRevan pria berusia 17 tahun memiliki gangguan psikolog. hasrat nya yang ingin membunuh seseorang menjadikan dirinya seorang psikopat hingga suatu hari dia di pertemukan oleh seorang gadis cantik pintar dan baik Lolita. namun sayang nya cinta revan b...