emosional

210 12 0
                                    

Ruangan kelas yang sudah begitu ramai dengan penghuni yang bar bar membuat kelas ini menjadi lebih berisik

Lolita memasuki ruang kelasnya yang ramai penghuni. Tanpa dia sadari di pintu kelas seseorang menghampirinya

"Awww,, Lo bisa enggak sih jangan dipintu"

"Maaf"

"Dasar pria aneh"

Lolita melewati pria itu, semua penghuni kelas di buat melongo dengan kata kata Lolita yang baru saja menyebut Revan pria aneh

"Lo kenapa Loli,,,lagi pms ya, pagi pagi udah marah" tanya Kay

"Kay!" Panggilan dari Bram mengalihkan pembicaraan Lolita

"Eh Ka Bram,,,gue samperin ka Bram dulu ya"

"Yeeeee, Lo giliran kak Bram aja cepat banget kek kilat" ucap ayu teman sekelasnya

"Udah ah malas debat masih pagi,," Kay pun meninggalkan Lolita, menghampiri Bram di pintu kelas

Sementara Lolita masih dengan pikirannya sendiri, mencerna semua yang terjadi kemarin

Revan yang masih setia berdiri di depan papan tulis menatap lekat gadis itu "lucu" kata itu keluar dengan pelan.

"Pagi semua" ucap Mila dengan penampilan yang berbeda

Seisi kelas di buat tertawa.

Lo pake apa Mil

Buset si susu sapi ganti gaya

Lo cewe beneran

Cantik,,,tapi lucu!!!"

Kelagakan baru teman nya tidak mengalihkan perhatian Lolita dari pikirannya. Mila terdiam melihat Lolita yang tidak ceria di pagi "Lo kenapa, tumben Lo diem"

Lolita terkejut ia menoleh ke arah Mila, namun ekspresi nya tetap sama. Rasanya ia tidak ingin tertawa atau menangis.

"Datar banget muka Lo, enggak cocok sama paras Lo"

"Bisa enggak sih!!enggak usah gangguin gue dulu" ucap Lolita dalam amarah ia berdiri beranjak dari tempat duduknya, perlahan ingin keluar kelas langkah nya terhenti di depan cowo psikopat itu menoleh 90 derajat "dan Lo jangan ganggu gue lagi, ngerti!!!"

Entah dari mna, secara tidak sadar Lolita berani menantang psikopat itu

Revan keluar dari kelas, membuat seisi kelas memegang, Kay yang baru habis menemui Bram masuk kedalam kelas berpapasan dengan pria itu. Dan melihat ke arah teman teman nya di dalam kelas yang terdiam. "Kay,tu Loli kenapa sih" ucap Ryan

"Gue enggak tau,"

"Kay, kaya nya tu anak masalah deh" alibi Mila

"Tau dari mna Lo kalau  Loli ada masalah" ucap Kay menantang

"Feeling gue sih gitu, karna secara logika cewe kalo emosian dua hal, kalau bukan di pms dia ada masalah"

"Alibi Lo ngelantur,logika Lo juga ngaco, siapa coba yang dia masalah sepagi ini"

"Mana gue tau, kan Lo yang sering datang pagi"

"Au ah"

***

Bel masuk sudah berbunyi, Lolita tidak mengikuti jam pelajaran pertama melainkan ia bolos untuk menghindari Revan. Tetapi kesalahan besar dia bolos Revan mengejarnya dari belakang Loli menyadari nya saat Lolita sudah berada di perpustakaan sekolah

Bruukk

Setumpuk buku jatuh menimpa kepalanya. "Awww"

Lolita berdiri mengambil buku itu lalu menaruhnya di rak kembali. Saat ia berbalik di kejutkan dengan sosok yang di bencinya "elo"

Rasa geram yang meronta ronta, saat ini emosi Lolita meledak, ia tidak takut dengan psikopat gila ini meskipun ada sedikit rasa gentar dalam hatinya tetapi Loli berusaha untuk membuat Revan berhenti mengejarnya. "Gue peringatin Lo sekali lagi, jangan pernah ganggu gue lagi"

"Gue udah muak sama kelakuan Lo yang aneh ini"

"Ssst,,,,jangan marah marah" Revan menutup bibir Lolita dengan jari telunjuknya. Lolita menepis tangan pria itu

"Aku cuma mau kamu,,,,jadi kamu harus terus bersamaku"

"Kalo gue enggak mau Lo mau ap" Lolita berjalan mendekati pria itu. Untuk pertama kalinya emosi Loli tidak bisa di kontrol lagi "lo mau bunuh gue, silahkan gue enggak takut"

Senyum miring yang di tunjukkan oleh Revan membuat Loli semakin geram "gue enggak akan pernah suka sama Lo, enggak akn! Sampai kapan pun."

Revan mungkin kehabisan nyawa mendengar penolakan demi penolakan. "Aku akan buat kamu suka sama aku" Revan menunjuk hati nya sendiri "meskipun hatiku terbuat dari batu, tapi aku hanya luluh sama kamu" perlahan Revan mendekatkan bibirnya ke telinga Lolita "cuma sama kamu" dengan penuh penekanan kata

Lolita pergi meninggalkan perpustakaan, entah kemna lagi dia akan pergi rasanya sulit untuk dirinya menghindar dari pria itu.

Lolita terus berlari sampai di gerbang sekolah diam diam keluar dari sekolah, entah ada apa dipikirannya saat ini dia selalu marah. Dan ingin memaki semua orang

Bel istirahat

Revan yang tidak masuk di jam pelajaran pertama sedari tadi mencari cari keberadaan Lolita gadis pujaan

"Kay Lolita kemna sih kok dia enggak masuk tadi,,,apa jangan jangan dia bolos lagi"

"Bisa jadi soalnya dia enggak masuk di jam pertama tadi"

"Mil,,mil,,"

"Hmm"

Kay menunjuk kearah depan

"Apa?"

"Revan Mil"

"Dmna?"

"Itu mil di depan kita"
Mila melihat kearah depan sangat terkejut keberadaan Revan yang kacau balau, sangat kacau seperti anak gelandangan

"What, serously"

"Yaampun Kay, kyanya mereka ada hubungan"

"Mksd Lo sp?"

"Lolita sama Revan,,,benerkan"

Kay mengingat sesuatu bahwa Lolita pernah menceritakan betapa gilanya lelaki ini, yang sudah menyeret sahabatnya ke apartemen

"Ngaco Lo"

Kay meninggalkan Mila sendirian, Mila pun masih berpikir dengan logis

"Menurut logika sih itu bener" saat berbalik mengarah ke Kay, sosok Kay sudah hilang dari hadapannya

"Bener bener kurang adat"
"Kay tunggu"

Jangan lupa tinggalkan vote komen nya ya guys

Cinta PsikopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang