"Lo mau pesan ap" tawar Lolita kepada Kay"Gue mau pes" ucapan Kay terpotong
"Kay aj yang di tawarin" kesal Mila"Satu satu dong Mila" sambil mencubit pipi gemesnya Mila
Mila tersenyum lebar
"Gue mau bakso aja sama es teh hangat"
Kay dan Lolita di buat melongo
Kay menepuk jidat Mila
"Enggak ada es teh hangat bego!!!!"Mila menarik napas panjang lalu keluarkan "maksud gue, gue mau es teh sama teh hangat"
"Buset anget sama dingin" ucap Lolita
"Lo Kay mau ap"
"Gue mau mie ayam, minuman nya jeruk peras aja"
Saat Kay pergi memesan makanan
Tiba tiba seorang pria memasuki kantin sontak semua mata menuju ke arah pria itu siapa lagi kalo bukan RevanRevan menatap lekat Lolita dengan tatapan yang sama dingin.
Makanan yang di pesan Lolita Mila dan kay sudah siap di meja makan mereka bertiga memakan makanan nya tanpa menghiraukan Revan
Revan yang berdiri masih setia menatap Lolita kini duduk bersebelahan dengan Lolita. Sontak Lolita menjatuhkan sendok dan garpu nya dan memandang kedepan dengn tatapan kosong. Dia takut ap yang akan di lakukan pria di samping nya ini. Kay dan Mila menyapa pria itu "hai revan" sambil memberi cengiran
Revan hanya tersenyum kaku, namun senyumnya itu mampu buat kaum hawa tergoda "anjir otak gue ternodai" ucap Mila sambil memegang kepalanya
Kay menoleh ke Mila menatap lekat sahabatnya "emang Lo mikir apa?"
Mila langsung menoleh ke Kay menggelengkan kepalanya "enggak ada"
"Kenapa kamu diam" tanya Revan dengan nada dingin
Lolita tidak menghiraukan Revan dia terus saja memakan makanannya dengan lahap
Revan memegang tangan kiri Lolita yang sedang ingin mengambil air minum alias es teh milik nya. Lolita menatap tangan nya yang di pegang Revan dengan tatapan taguk ia meneguk luda merusaha agar tenggorokannya tidak mengering
Kay dan Mila hanya seperti obat nyamuk seolah olah mereka tidak ada di antaranya. Lalu Revan mengambil es teh milik Lolita dan memberikan ke Lolita sembari menyodorkan selangnya.
Lolita yang kini sudah kehabisan nyawa sedari ketakutan akhirnya memberanikan diri melawan Revan
Lolita menghentak kan meja makan dengn kedua telapak tangannya lalu berdiri kejadian itu membuat sorot mata tertuju pada Lolita dan Revan
Kepala Revan mengadah ke arah Lolita dengan tatapan dingin.
"Lo bisa enggak sih, enggak ush ganggu gue" ucap Lolita sambil menunjuk kan jari telunjuknya ke arah Revan
Revan hanya meraih tangan mungil itu lalu ia berdiri men sejajarkan dirinya dengan Lolita "aku cuma mau bantuin kamu"
"Enggak perlu" spontan kata kata itu keluar dari mulut Lolita "dasar pria gila" kata kata kasar yang di lontarkan ke arah Revan membuat Revan sedih sekaligus kesal. Dengan sabar Revan menahan amarahnya.
"Gue mau sendiri!!!, gue enggak suka di ganggu!! Paham Lo!" Ucap Lolita dengan ketegasan lalu dia meninggalkan kantin dan kedua temannya
"Lolita" teriak Mila
"Eh lolipop"
"Loli"
Dengan pasrah Kay dan Mila meninggalkan makanannya dan menyusul Lolita
Revan yang terdiam kaku, langsung berekspresi dia mengacak ngacak rambutnya menendang kursi kantin membuat semua penghuni kantin merasa ketakutan. Lalu Revan meninggalkan kantin dengan rasa kecewa dan penuh amarah
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Psikopat
Teen FictionRevan pria berusia 17 tahun memiliki gangguan psikolog. hasrat nya yang ingin membunuh seseorang menjadikan dirinya seorang psikopat hingga suatu hari dia di pertemukan oleh seorang gadis cantik pintar dan baik Lolita. namun sayang nya cinta revan b...