Chapter 8 ||Possesiff√

304 34 11
                                    

Haloo semuaa aku back nih!!❤

Jangan lupa vote+coment nya yah❤

👇
_

_

_

_

_

_

Happy Reading❤




Setelah 3 hari izin dari sekolahnya karna sakit. Hari ini Aira kekeh ingin berangkat kesekolah. Bagaimana tidak Alvaro yang terlalu posessif membuatnya sangat kesal karna tidak mengizinkannya untuk sekolah.

Aira tak henti-hentinya membujuk Alvaro, tapi sudah satu jam Alvaro tak kunjung memberinya izin.

"Al, pleasee boleh ya ya!" Bujuknya lagi. "Udah berapa kali aku bilang sih ra, gausah sekolah dulu!" Ucapnya masih mencoba sabar.

"Ishh nyebelin banget sih kamu, aku bosen tau!" Cemberut nya. "Kan ada aku, lagian ntar aku ajak keluar biar kamu ga bosen!" Kata Alvaro.

"Aku telfon mama nih!" Ancam nya yang membuat Alvaro menyeringai. "Yaudah telfon sana!" Balas Alvaro.

Jika kalian bertanya orang tua Aira dimana. Maka jawabannya adalah mereka sedang berada di luar negeri. Dan bagaimana dengan Elang. Elang sendiri menyusul orang tuanya karna kemarin mereka mendapat kabar kalau papa nya sakit dan harus istirahat. Jadilah sekarang Elang harus menggantikan posisi papanya.

Aira meraih ponselnya diatas nakas dan menelpon sang mama. Panggilan pertama tidak dijawab.

"Ayo dong mah, angkat ihh" Gerutunya mondar-mandir. Alvaro yang melihat itu hanya menatap jengah Aira.

Setelah berulang kali akhirnya panggilan pun diterima.

"Assalamualaikum, kenapa ra?" Tanya melody to the point.

"Waalaikumsalam.Mah, aku udah dibolehin sekolah kan?" Tanyanya balik.

"Lah kok nanya gitu, kamu kalau udah sembuh yaa sekolah, kenapa sih?" Ucap melody.

"Alvaro mah, dia gak izinin rara pergi sekolah!" Adunya.

"Udah turutin aja, kata Alvaro nya, mama harus keruang rawat papa ra oke, assalamualaikum" Melody mematikan teleponnya sepihak.

"Halo, mah mah ishh" Kesal Aira menatap ponselnya.

"Gimana hmm" Tanya Alvaro. "Apa sih, kamu ngeselin!" Balasnya berlari memasuki kamarnya.

Alvaro terkekeh pelan, menatap punggung sang kekasih. "Maafin aku raa" Monolognya.

Alvaro bergegas mengejar Aira kedalam kamar gadi itu, untungnya tidak dikunci.

Setelah pintu terbuka Alvaro dapat melihat Aira yang sedang duduk di balkon kamarnya.

Aira menyadari kedatangan Alvaro tapi dia acuh, karna masih kesal.

ALVARO [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang