Chapter 25.

899 144 29
                                    

Lilybeth Calesta : Lisa blackpink
Roseline Deana : Rose Blackpink

Jhon Marcilius : Jungkook bts
Tedh Marcilius : Taehyung bts
Jimmy Marcilius : Jimin bts
Radolf Marcilius : RM bts
Hobert Marcilius : Jhope bts
Maxen Marcilius : Suga bts
Jeron Marcilius : Jin bts

Jovan Bavol : Park Jihoon
Sabastian : Soobin txt
Daniel : Yeonjun txt
Ben : Beomgyu txt
Terry : Taehyun txt
Hugo : Hueningkai txt

Selamat membaca 💖.

Hari dimana kita akan berangakat pun tiba. Saat ini Jeron dan aku sedang menghadap Raja Damarion untuk melakukan rapat.

"Aku harap kalian bisa menyelesaikan masalah ini." kata Raja Damarion sambil menatap lukisan mendiang istrinya yang terpajang rapih di ruangannya itu.

Sorot matanya menunjukkan betapa sedih dirinya ketika sang Ratu meninggalkannya untuk selama-lamanya.

Aku bisa merasakan Raja Damarion sangat mencintai istrinya itu, yang terbukti dengan dia tidak menikah kembali atau mencari selir.

Raja Damarion sangat setia kepada Ratu Isabella, hanya sang Ratulah satu-satunya yang dia cintai selama hidupnya.

"Serahkan kepada kami, Yang Mulia." balas Jeron.

Entah kenapa Jeron sangat percaya diri kalau masalah ini bisa selesai dengan cepat. Sifat percaya dirinya memang tidak bisa di lawan.

Berbeda denganku yang merasa sangat resah, setelah malam itu dimana belati Andrew memperlihatkanku penampakkan yang sangat menyeramkan.

Banyak bangunan yang runtuh, orang-orang yang berlari mencari perlindungan, suara jerit dan tangis yang terdengar sangat kencang, kebakaran dimana-mana.

Suasana yang sangat riuh itu membuat nafasku sesak, aroma asap dan debu seakan-akan tidak mau pergi dari indra penciumanku.

"Lily!"

Aku tersentak mendengar Jeron memanggil namaku. Raja dan Jeron menatapku khawatir.

"M-maaf." lirihku.

"Apa kau baik-baik saja? Wajahmu sangat pucat." tanya Jeron yang terlihat sangat khawatir.

"Aku baik-baik saja, maaf membuatmu khawatir."

Aku berusaha sebaik mungkin untuk terlihat baik-baik saja, nyatanya nafasku masih terasa sesak.

Raja Damarion berdeham, "Ehm! Sebaiknya rapat ini kita sudahi saja. Jeron, apa kau bisa mengantarkan Lady Calesta ke kamarnya?"

"Iya, Yang Mulia. Saya akan mengantarkannya." jawab Jeron.

"Tidak perlu Yang Mulia, saya baik-baik saja. Lagipula sebentar lagi kita akan berangkat."

Jeron menyentuh pundakku pelan, "Kau yakin?"

Aku menganggukkan kepala sebagai jawaban untuk Jeron dan Raja Damarion memulai kembali rapat.

"Kita tidak tahu bagaimana kehidupan kaum Mageia dan begitu juga dengan Ratu mereka." kata Raja, lalu dia menatapku, "Lady Calesta, aku mendengar kau kemarin menemui Andrew di penjara bawah tanah?"

"Itu benar, Yang Mulia." jawabku.

Jeron terlihat bingung, "Apa dia melakukan sesuatu yang buruk terhadapmu?"

Aku menggelengkan kepala, "Tidak. Aku hanya menemuinya saja."

Aku tidak ingin Jeron mengetahui apa yang telah aku lihat pada malam itu. Tidak...Mungkin belum saatnya aku memberitahu mereka.

LADY'S CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang